10 Film Sejarah Nge-Hits yang Paling Enggak Akurat
Kamis, 12 Oktober 2023 - 19:11 WIB
Sementara Leonidas menyebut warga Athena sebagai ‘pacar’, catatan aslinya jelas menunjukkan kalau para akademisi Sparta suka pada kejantanan. Untuk efek dramatis, Raja Persia Xerxes diberi kualitas supranatural dan digambarkan nyaris tidak pakai baju, punya tindik di hidung, dan memakai perhiasan di seluruh badannya. Tidak heran kalau Akademi Seni Iran mengajukan keluhan resmi ke UNESCO dengan menyebut film itu sebagai serangan terhadap identitas sejarah Iran.
Foto: NPR
Argo, film thriller politik yang disutadarai, diproduseri, dan dibintangi Ben Affleck, sukses di box office dan memenangkan Oscar untuk Film Terbaik. Film itu berkisah tentang misi penyelamatan enam diploamat Amerika Serikat di Teheran yang dilakukan agen CIA Tony Mendez pada 1979. Sementara film ini mengagung-agungkan agen Amerika itu, Argo mengesampingkan peran kedutaan besar Kanada dalam misi penyelamatan tersebut.
Peran duta besar Kanada kala itu, Ken Taylor, tidak ditunjukkan ketika seluruh masalah itu disebut sebagai Canadian Caper. Selain pemerintah Kanada, film itu juga menghilangkan peran kedutaan besar Inggris dan Selandia Baru. Film itu juga mendramatisasi adegan di bandara. Sementara, Presiden Iran saat itu Abolhassan Banisadr, mengatakan, Argo tidak menunjukkan usaha kabinetnya untuk membebaskan pada diplomat tersebut.
Baca Juga
1. Argo — 2012
Foto: NPR
Argo, film thriller politik yang disutadarai, diproduseri, dan dibintangi Ben Affleck, sukses di box office dan memenangkan Oscar untuk Film Terbaik. Film itu berkisah tentang misi penyelamatan enam diploamat Amerika Serikat di Teheran yang dilakukan agen CIA Tony Mendez pada 1979. Sementara film ini mengagung-agungkan agen Amerika itu, Argo mengesampingkan peran kedutaan besar Kanada dalam misi penyelamatan tersebut.
Peran duta besar Kanada kala itu, Ken Taylor, tidak ditunjukkan ketika seluruh masalah itu disebut sebagai Canadian Caper. Selain pemerintah Kanada, film itu juga menghilangkan peran kedutaan besar Inggris dan Selandia Baru. Film itu juga mendramatisasi adegan di bandara. Sementara, Presiden Iran saat itu Abolhassan Banisadr, mengatakan, Argo tidak menunjukkan usaha kabinetnya untuk membebaskan pada diplomat tersebut.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda