Selebgram Palsu Bermunculan, Mulai Saingi Manusia Jadi Bintang di Media Sosial

Selasa, 21 Juli 2020 - 19:44 WIB


Foto:Instagram:@cahaya.gram

Sekarang, virtual influencerudah bertebaran di banyak negara. Bahkan, Indonesia juga punya virtual influencer, seperti @cahaya.gram dan @thalasya_. ( )

Peran Lain Virtual Influencer

Kehadiran virtual influencer tentunya jadi sebuah fenomena unik sekaligus bukti nyata perkembangan dunia digital yang lumayan pesat.

Selain menjadi salah satu saluran kegiatan marketing (pemasaran) daring, para visual influencer saat ini juga digunakan sebagai ‘media’ untuk mengangkat sejumlah permasalahan yang terjadi di dunia.

Liam Nikuro contohnya, influencer maya pria pertama di Jepang yang diciptakan pada Maret 2019 ini aktif untuk memerangi cyberbulling di negaranya.



Foto:Instagram:@liam_nikuro

Menurut penciptanya, Hirokuni Genie Miyaji, kehadiran Liam bukan sekadar influencer biasa. Dia diciptakan sebagai suatu ‘suara’ baru yang segar untuk membantu memerangi cyberbulling di Jepang.

Kasus kematian Hana Kimura, pegulat dan bintang Netflix berdarah Indonesia pada Mei lalu yang diduga melakukan bunuh diri akibat cyberbulling, jadi salah satu alasan Miyaji melaksanakan aksinya bersama Liam.

Miyaji bilang, dia mau memakai Liam untuk membantu orang-orang yang merasa ingin bunuh diri.

“Kami menerima DM pada akun Liam, mereka (bilang) mengalami hari yang buruk dan butuh seseorang untuk diajak bicara," ujar Miyaji pada South China Morning Post.

"Langkah kami selanjutnya adalah menciptakan suara untuknya (Liam) sehingga dia bisa berkomunikasi dengan orang sungguhan secara daring,” ungkap Miyaji. ( )



Foto: Instagram @avagram.ai

Hal serupa juga datang dari Singapura. Reyme Husaini yang merupakan mahasiswa lulusan LASALLE College of the Arts berusia 27 tahun, menciptakan virtual influencer Ava Gram pada April lalu.

Ava adalah influencerras campuran berusia 22 tahun yang bicara masalah poilitik dan sosial di Singapura. Husaini ingin Ava bisa memicu wacana tentang hak-hak kaum gay dan ketidaksetaraan ras.

Dilirik Sebagai Influencer Produk

Bukan cuma menyuarakan isu sosial, virtual influencer juga mulai dilirik jadi pemasar produk.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More