Lagi Stres? Ayo, Kenali Strategi Coping-mu, Sehat atau Gak, Sih?
A
A
A
Stres! Stres! Stres! Stres karena tugas. Stres karena skripsi yang gak kelar-kelar. Stres karena virus corona. Stres karena pekerjaan. Stres karena keuangan. Atau malah stres karena stres yang gak jelas sebabnya?
Gimana, sih, cara kita menghadapi stres? Dalam psikologi, dikenal sebuah cara penanganan atau penanggulangan stres yang disebut sebagai coping mechanism. Tanpa kamu sadari, selama ini kamu udah mempraktikkan coping versi kamu sendiri.
Secara sederhana, coping adalah cara seseorang dalam menghadapi stres. Ada orang yang menghadapinya dengan tidur, berbelanja, berdandan, memanjakan diri, berteriak, bernyanyi, menari, dan sebagainya.
Nah, sebenarnya coping ada klasifikasinya. Melansir dari Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, ada setidaknya dua jenis mekanisme coping.
1. MEKANISME COPING BERSIFAT ADAPTIF
Foto: Creativeart/Freepik
Coping yang satu ini bersifat sehat dan benar-benar efektif dalam penanganan stres. Mekanisme coping adaptif dilakukan dengan menghadapi masalah secara langsung, membuat penilaian masalah yang cukup realistis, mengenali dan mengubah reaksi emosional yang gak sehat, serta berusaha mencegah efek buruk pada tubuh.
Mekanisme coping ini punya beberapa bentuk, di antaranya:
a. Humor
Foto: Asier_relampogoestudio/Freepik
Pernahkah kamu menemui suatu masalah dan justru malah ketawa karena kamu merasa masalah itu entah bagaimana begitu kocak? Mungkin, humor adalah cara kamu menanggulangi stres yang kamu hadapi. Humor adalah cara penanganan stres saat kamu membingkai ulang masalah yang kamu hadapi secara positif.
b. Relaksasi
Foto: Senivpetro/Freepik
“Tarik napas, buang… Tarik, lepas….” Begitu kata teman merangkap instruktur yoga kalau kita tampak gak bernyawa karena terlalu tertekan. Beberapa bentuk relaksasi semacam yoga, meditasi, dan praktik mindfulness lainnya bisa kamu pelajari untuk meredakan stres dan kembali berfungsi secara normal.
c. Mencari Dukungan
Foto: Freepik
Curhat, itulah kata lain dari teknik coping yang satu ini. Kita berupaya mencari dukungan emosional dari luar, alih-alih menyimpan semuanya sendiri. Terkadang kita cuma butuh didengar, kan?
2. MEKANISME COPING BERSIFAT MALADAPTIF
Foto: Freepik
Kalau udah ada yang positif, sudah pasti yang ini adalah lawannya. Mekanisme coping maladaptif adalah coping yang sifatnya gak sehat.
Kalau pakai mekanisme ini, beban emang terasa terangkat dari pundak kita, tapi cuma sesaat. Teknik coping ini gak benar-benar menyelesaikan masalah, justru bisa jadi malah bikin bertambah parah. Contoh dari coping maladaptif adalah penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Pada kenyataannya, copingibarat ramuan yang perlu ditemukan komposisinya lewat serangkaian uji coba berulangkali alias trial and error. Menemukan coping yang tepat gak sesederhana memilih dari pilihan teknik coping di atas.
Gak ada satu coping universal yang bisa dipraktikkan dan secara otomatis menghilangkan beban yang kita rasakan. Kalau pada satu orang sebuah teknik coping bekerja dalam suatu masalah, bisa jadi pada orang yang sama tapi dengan masalah yang berbeda, coping tersebut gak mempan untuk jadi solusi.
Walau begitu, percaya, deh, ada banyak banget jenis coping di luar sana yang belum kamu coba. Jadi, jangan menyerah dan teruskan petualangan dalam mencari ramuan coping untuk bertahan hidup, ya! Semangat!!
Fauziatun Nabila Sudarko
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @fauziatunnabila
Gimana, sih, cara kita menghadapi stres? Dalam psikologi, dikenal sebuah cara penanganan atau penanggulangan stres yang disebut sebagai coping mechanism. Tanpa kamu sadari, selama ini kamu udah mempraktikkan coping versi kamu sendiri.
Secara sederhana, coping adalah cara seseorang dalam menghadapi stres. Ada orang yang menghadapinya dengan tidur, berbelanja, berdandan, memanjakan diri, berteriak, bernyanyi, menari, dan sebagainya.
Nah, sebenarnya coping ada klasifikasinya. Melansir dari Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior, ada setidaknya dua jenis mekanisme coping.
1. MEKANISME COPING BERSIFAT ADAPTIF
Foto: Creativeart/Freepik
Coping yang satu ini bersifat sehat dan benar-benar efektif dalam penanganan stres. Mekanisme coping adaptif dilakukan dengan menghadapi masalah secara langsung, membuat penilaian masalah yang cukup realistis, mengenali dan mengubah reaksi emosional yang gak sehat, serta berusaha mencegah efek buruk pada tubuh.
Mekanisme coping ini punya beberapa bentuk, di antaranya:
a. Humor
Foto: Asier_relampogoestudio/Freepik
Pernahkah kamu menemui suatu masalah dan justru malah ketawa karena kamu merasa masalah itu entah bagaimana begitu kocak? Mungkin, humor adalah cara kamu menanggulangi stres yang kamu hadapi. Humor adalah cara penanganan stres saat kamu membingkai ulang masalah yang kamu hadapi secara positif.
b. Relaksasi
Foto: Senivpetro/Freepik
“Tarik napas, buang… Tarik, lepas….” Begitu kata teman merangkap instruktur yoga kalau kita tampak gak bernyawa karena terlalu tertekan. Beberapa bentuk relaksasi semacam yoga, meditasi, dan praktik mindfulness lainnya bisa kamu pelajari untuk meredakan stres dan kembali berfungsi secara normal.
c. Mencari Dukungan
Foto: Freepik
Curhat, itulah kata lain dari teknik coping yang satu ini. Kita berupaya mencari dukungan emosional dari luar, alih-alih menyimpan semuanya sendiri. Terkadang kita cuma butuh didengar, kan?
2. MEKANISME COPING BERSIFAT MALADAPTIF
Foto: Freepik
Kalau udah ada yang positif, sudah pasti yang ini adalah lawannya. Mekanisme coping maladaptif adalah coping yang sifatnya gak sehat.
Kalau pakai mekanisme ini, beban emang terasa terangkat dari pundak kita, tapi cuma sesaat. Teknik coping ini gak benar-benar menyelesaikan masalah, justru bisa jadi malah bikin bertambah parah. Contoh dari coping maladaptif adalah penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.
Pada kenyataannya, copingibarat ramuan yang perlu ditemukan komposisinya lewat serangkaian uji coba berulangkali alias trial and error. Menemukan coping yang tepat gak sesederhana memilih dari pilihan teknik coping di atas.
Gak ada satu coping universal yang bisa dipraktikkan dan secara otomatis menghilangkan beban yang kita rasakan. Kalau pada satu orang sebuah teknik coping bekerja dalam suatu masalah, bisa jadi pada orang yang sama tapi dengan masalah yang berbeda, coping tersebut gak mempan untuk jadi solusi.
Walau begitu, percaya, deh, ada banyak banget jenis coping di luar sana yang belum kamu coba. Jadi, jangan menyerah dan teruskan petualangan dalam mencari ramuan coping untuk bertahan hidup, ya! Semangat!!
Fauziatun Nabila Sudarko
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @fauziatunnabila
(her)