Kolaborasi Lintas Agama: Komunitas Muda Gereja Kalvari dan Pesantren Minhaajurrosyidiin Gelar Khitanan

Membantu sesama akan lebih berdaya kalo dilakukan bersama-sama, seperti yang dilakukan oleh komunitas Generasi Milenial dari Gereja Kalvari dan Pesantren Minhaajurrosyidiin ini.

Komunitas ini adalah komunitas yang didirikan oleh para sukarelawan muda gereja tersebut. Dikomandoi Desy Nicola, Generasi Milenial menggandeng Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin menggelar acara sosial berupa khitanan massal untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, pada Minggu (22/12).

Menurut Yustina Anastasia Periyanti, anggota Generasi Milenial, acara bertajuk "Lovely Day" ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu. Acara dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, dengan peserta 100 anak usia 7-15 tahun.

"Sebelumnya, pada angkatan pertama, komunitas yang fokus pada kegiatan sosial ini juga pernah menggelar acara rekreasi bersama penyintas kanker dan gangguan hati kronis," kata Yustina yang tergabung dalam angkatan kedua, Cahaya Pelita.



Sementara Ayutasari, perwakilan BEM STAIMI dari Minhaajurrosyidiin juga bersemangat terlibat dalam acara ini. “Ini hal baru buat aku, tantangan baru menyiapkan hiburan untuk anak-anak bersama dengan teman baru juga,” katanya senang.

Kegiatan sosial ini juga didukung para dokter dari Klinik Kalvari, Klinik Kampung Sawah-Servatius, Puskesmas Lubang Buaya, dan Klinik Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin.
Komunitas mendampingi para peserta khitanan, mulai dari pendaftaran sampai pemberian obat. Mereka juga memberi edukasi tentang manfaat khitan secara medis maupun agama.



“Saya menyambut baik kegiatan ini karena kita membantu warga yang secara ekonomi terkendala untuk menjalankan perintah agama,” kata K. H. Moh. Asy’ari Akbar selaku ketua Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin.

Sementara Romo Johan Ferdinand Wijshijer selaku motivator komunitas Generasi Milenial mengungkapkan hal serupa.



”Saya sangat senang. Ini melampaui toleransi, adanya persahabatan dan kesempatan antara pihak gereja dengan pondok pesantren untuk bekerja sama,” katanya. Romo Johan berharap, kerja sama ini bisa terjalin kembali.