Komunitas GenSINDO Batch XVI Terbentuk, Siap Bawa Tulisan Menarik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 20 mahasiswa dari berbagai kampus dan daerah terpilih sebagai anggota komunitas GenSINDO SINDOnews Batch XVI pada 11 Januari 2024.
Kedua puluh mahasiswa ini datang mulai dari kampus di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sulawesi, hingga NTT. Pertemuan pertama komunitas dilakukan secara tatap muka di Gedung SINDO, sekaligus daring bagi para anggota yang berada di luar Jabodetabek.
Dalam pertemuan pertama tersebut, para anggota antusias menyambut berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan selama masa aktif pada Februari-Mei 2024. Selain membuat tulisan sesuai tema yang mereka ajukan, para anggota juga akan menerima pelatihan seputar ilmu jurnalistik, juga kegiatan peliputan dan pengembangan diri lainnya.
Dalam sesi pengenalan diri, para anggota banyak yang menyampaikan keinginannya untuk menulis tema tentang sosial budaya, selain juga artikel gaya hidup seperti film dan traveling.
Foto: Dok. Litbang SINDOnews
Reginaldis Krisnaditya Ase dari Jurusan Ilmu Komunikasi Semester 6 Universitas Nusa Nipa Maumere, Flores, NTT, mengatakan bahwa ia ingin menulis tentang isu perempuan. "Saya ingin mengembangkan tulisan-tulisan saya," ujarnya.
Sedangkan Alpian, mahasiswa Jurusan Sains Komunikasi Semester 2 MNC University mengatakan ingin menulis tentang budaya kreatif. Adapun Ananda Mardhotillah dari Jurusan Hukum Semester 5 UIN Jakarta mengaku ingin belajar tentang dunia jurnalistik dan tertarik menulis berita hiburan.
Menanggapi keinginan para anggota baru komunitas GenSINDO, Pemimpin Redaksi SINDOnews Pung Purwanto mengatakan bahwa kemampuan menulis para peserta bisa diasah dengan rajin menulis, juga harus menulis sesuai fakta di lapangan.
Menghadapi tantangan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti chatgpt yang mampu menulis naskah hanya dengan sedikit panduan pengguna, Pung mengingatkan bahwa manusia tetap bisa unggul dibanding mesin tersebut.
"Chatgpt memiliki keterbatasan, baik dari sisi data maupun rasa dari tulisan itu sendiri, makanya profesi sebagai jurnalis itu tidak akan tergantikan dengan adanya AI. Teknologi ini sifatnya menunjang atau melengkapi saja," tegasnya.
Kedua puluh mahasiswa ini datang mulai dari kampus di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sulawesi, hingga NTT. Pertemuan pertama komunitas dilakukan secara tatap muka di Gedung SINDO, sekaligus daring bagi para anggota yang berada di luar Jabodetabek.
Dalam pertemuan pertama tersebut, para anggota antusias menyambut berbagai kegiatan yang akan mereka lakukan selama masa aktif pada Februari-Mei 2024. Selain membuat tulisan sesuai tema yang mereka ajukan, para anggota juga akan menerima pelatihan seputar ilmu jurnalistik, juga kegiatan peliputan dan pengembangan diri lainnya.
Dalam sesi pengenalan diri, para anggota banyak yang menyampaikan keinginannya untuk menulis tema tentang sosial budaya, selain juga artikel gaya hidup seperti film dan traveling.
Foto: Dok. Litbang SINDOnews
Reginaldis Krisnaditya Ase dari Jurusan Ilmu Komunikasi Semester 6 Universitas Nusa Nipa Maumere, Flores, NTT, mengatakan bahwa ia ingin menulis tentang isu perempuan. "Saya ingin mengembangkan tulisan-tulisan saya," ujarnya.
Sedangkan Alpian, mahasiswa Jurusan Sains Komunikasi Semester 2 MNC University mengatakan ingin menulis tentang budaya kreatif. Adapun Ananda Mardhotillah dari Jurusan Hukum Semester 5 UIN Jakarta mengaku ingin belajar tentang dunia jurnalistik dan tertarik menulis berita hiburan.
Menanggapi keinginan para anggota baru komunitas GenSINDO, Pemimpin Redaksi SINDOnews Pung Purwanto mengatakan bahwa kemampuan menulis para peserta bisa diasah dengan rajin menulis, juga harus menulis sesuai fakta di lapangan.
Baca Juga
Menghadapi tantangan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti chatgpt yang mampu menulis naskah hanya dengan sedikit panduan pengguna, Pung mengingatkan bahwa manusia tetap bisa unggul dibanding mesin tersebut.
"Chatgpt memiliki keterbatasan, baik dari sisi data maupun rasa dari tulisan itu sendiri, makanya profesi sebagai jurnalis itu tidak akan tergantikan dengan adanya AI. Teknologi ini sifatnya menunjang atau melengkapi saja," tegasnya.
(ita)