Bahaya Child Grooming, Saat Orang Dewasa Pacaran dengan Remaja di Bawah Umur
loading...
A
A
A
Mengutip Victoria State Government, anak atau remaja yang menjadi korban child grooming dapat terlihat lewat sejumlah tanda, di antaranya sering bolos sekolah, mendadak jadi sangat tertutup, sering kedapatan mengobrol dengan orang asing, dan perubahan cara berbicara.
Foto: Diva Plavalaguna/Pexels
Korban juga seringkali berbohong tentang posisi mereka berada, kedapatan menggunakan barang-barang baru ataupun punya uang yang sangat banyak, hingga menunjukkan perubahan diri (hiperakif, agresif, mudah cemas, tidak sabaran, dan depresi).
Baca Juga: 5 Drama Korea yang Dikira Bakal Flop tapi Malah Sukses Besar
Peran Anak Muda dalam Mencegah Child Grooming
Lalu, apa yang harus dilakukan agar child grooming bisa diantisipasi sehingga tidak ada lagi remaja atau anak di bawah umur yang menjadi korban? Sebagai seorang anak muda, kamu bisa ambil andil untuk menekan jumlah korban child grooming.
Kamu bisa memulai upaya pencegahan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Cobalah untuk memberikan edukasi tentang child grooming kepada seluruh anggota keluarga, terutama adik-adikmu yang belum mencapai masa pubertas. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pengawasan terhadap adikmu, baik secara langsung ataupun lewat platform media sosial. Hal yang sama juga berlaku untuk teman-temanmu.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
Foto: Diva Plavalaguna/Pexels
Korban juga seringkali berbohong tentang posisi mereka berada, kedapatan menggunakan barang-barang baru ataupun punya uang yang sangat banyak, hingga menunjukkan perubahan diri (hiperakif, agresif, mudah cemas, tidak sabaran, dan depresi).
Baca Juga: 5 Drama Korea yang Dikira Bakal Flop tapi Malah Sukses Besar
Peran Anak Muda dalam Mencegah Child Grooming
Lalu, apa yang harus dilakukan agar child grooming bisa diantisipasi sehingga tidak ada lagi remaja atau anak di bawah umur yang menjadi korban? Sebagai seorang anak muda, kamu bisa ambil andil untuk menekan jumlah korban child grooming.
Kamu bisa memulai upaya pencegahan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Cobalah untuk memberikan edukasi tentang child grooming kepada seluruh anggota keluarga, terutama adik-adikmu yang belum mencapai masa pubertas. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pengawasan terhadap adikmu, baik secara langsung ataupun lewat platform media sosial. Hal yang sama juga berlaku untuk teman-temanmu.
Fazjri Abdillah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @rana.warta
(ita)