10 Serial Anime Populer Tanpa Fanservice yang Tetap Asyik
loading...
A
A
A
Erased adalah serial tentang pembunuhan, penyiksaan terhadap anak, dan perjalanan menembus waktu. Karakter utama serial ini berusaha mengubah serangkaian peristiwa yang terjadi ketika dia masih kecil. Karena padat dan terlalu banyak intrik, serial ini tidak punya banyak ruang untuk fanservice.
Erased berpusat pada Satoru Fujinuma. Ketika dituduh membunuh ibunya, Satoru tiba-tiba kembali ke masa ketika dia masih SD. Saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap teman sekelasnya. Dia pun berusaha mengubah kondisi itu sekaligus mencegah dan mencari tahu pembunuh ibunya.
Foto: IMDb
Seperti dengan sains dan plot perjalanan menjelajah waktunya, Steins;Gate cerdas dengan fanservice-nya. Tidak satu pun fanservice di serial ini adalah fanservice betulan. Bahkan, terkadang, karakter paling kecenya pun adalah jebakan. Apa pun, plotnya bergerak cepat. Ada banyak dialog dan tidak ada waktu bagi orang untuk melepas pakaian mereka.
Steins;Gate berpusat pada Rintarou Okabe, seorang ilmuwan yang mendeklarasikan dirinya sebagai mad scientist. Suatu hari, tanpa sengaja dia menciptakan gawai yang bisa mengirim pesan ke masa lalu yang diberi nama telepon microwave. Tanpa dia tahu, apa yang dia ciptakan itu mempengaruhi sejarah dunia.
Foto: Twinfinite
Meskipun dipasarkan untuk cowok muda, serial anime shounen sebenarnya cukup buruk dengan fanservice mereka. Banyak serial shounen yang memunculkan fanservice terlalu banyak sehingga agak mengganggu. Tapi, ini tidak terjadi pada Hunter x Hunter.
Grup inti serial ini tidak punya anggota cewek yang benar-benar menarik. Makaya, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian orang dari aksi epik dan busur cerita yang kadang-kadang bikin trauma. Hunter x Hunter berfokus pada Gon Freecss yang ingin menjadi pemburu nomor satu dan menemukan ayahnya.
Foto: Anime Tide
Psycho-Pass adalah serial dengan cerita yang mendebarkan. Serial ini tidak punya ruang bagi fanservice karena premisnya. Anime ini ber-setting masa depan yang suram karena orang-orang dikendalikan dengan sistem yang mengukur keinginan orang untuk bertindak kriminal.
Psycho-Pass mengisahkan tentang penegak bernama Shinya Kogami. Bersama inspekturnya, Akane Tsunemori, mereka berusaha menegakkan peraturan meski tidak sepakat dengan peraturan itu. Ini adalah cerita epik tentang sekelompok polisi dengan adegan aksi yang menegangkan tanpa harus ada fanservice.
Foto: Crunchyroll
Attack on Titan bukan hanya anime tanpa fanservice. Tapi, ini juga merupakan salah satu anime terbaik yang pernah ada. Serial ini punya lini cerita mendebarkan dengan aksi nonstop dan karakter yang sangat menarik. Penulisnya, Hajime Isayama, dengan cerdas berhasil menghindari fanservice dalam bentuk apa pun lewat caranya bercerita dan premis serial ini.
Serial ini berkisah tentang manusia yang harus melawan Titan pemakan manusia. Sejumlah orang yang bertahan hidup tinggal di permukiman yang dilindungi tembok raksasa. Serial ini berfokus pada Eren Jaeger bersama Mikasa Ackerman dan Armin Arlert yang berusaha menyelamatkan manusia dari ancaman Titan.
Foto: ComicBook.com
Sebenarnya agak sulit menemukan fanservice di Jujutsu Kaisen. Tapi, penulisnya, Gege Akutami, mengaku pernah sekali membuat fanservice di serialnya ini. Padahal, selama ini, Gege sudah sangat menghindari membuat fanservice. Namun, karena tekanan, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Tak heran jika dia akhirnya agak “iri” dengan Hajime Isayama yang bisa membuat Attack on Titan bersih dari fanservice.
Jujutsu Kaisen berkisah tentang dunia penyihir jujutsu yang harus menghadapi ancaman roh terkutuk. Serial ini berpusat pada Yuji Itadori, seorang anak SMA yang akhirnya terlibat dengan penyihir jujutsu setelah memakan jari roh terkutuk. Dia kemudian masuk SMA Jujutsu Tokyo untuk lebih mendalami energi kutukan dan menjadi penyihir jujutsu.
Erased berpusat pada Satoru Fujinuma. Ketika dituduh membunuh ibunya, Satoru tiba-tiba kembali ke masa ketika dia masih SD. Saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap teman sekelasnya. Dia pun berusaha mengubah kondisi itu sekaligus mencegah dan mencari tahu pembunuh ibunya.
4. Steins;Gate
Foto: IMDb
Seperti dengan sains dan plot perjalanan menjelajah waktunya, Steins;Gate cerdas dengan fanservice-nya. Tidak satu pun fanservice di serial ini adalah fanservice betulan. Bahkan, terkadang, karakter paling kecenya pun adalah jebakan. Apa pun, plotnya bergerak cepat. Ada banyak dialog dan tidak ada waktu bagi orang untuk melepas pakaian mereka.
Steins;Gate berpusat pada Rintarou Okabe, seorang ilmuwan yang mendeklarasikan dirinya sebagai mad scientist. Suatu hari, tanpa sengaja dia menciptakan gawai yang bisa mengirim pesan ke masa lalu yang diberi nama telepon microwave. Tanpa dia tahu, apa yang dia ciptakan itu mempengaruhi sejarah dunia.
3. Hunter x Hunter
Foto: Twinfinite
Meskipun dipasarkan untuk cowok muda, serial anime shounen sebenarnya cukup buruk dengan fanservice mereka. Banyak serial shounen yang memunculkan fanservice terlalu banyak sehingga agak mengganggu. Tapi, ini tidak terjadi pada Hunter x Hunter.
Grup inti serial ini tidak punya anggota cewek yang benar-benar menarik. Makaya, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian orang dari aksi epik dan busur cerita yang kadang-kadang bikin trauma. Hunter x Hunter berfokus pada Gon Freecss yang ingin menjadi pemburu nomor satu dan menemukan ayahnya.
2. Psycho-Pass
Foto: Anime Tide
Psycho-Pass adalah serial dengan cerita yang mendebarkan. Serial ini tidak punya ruang bagi fanservice karena premisnya. Anime ini ber-setting masa depan yang suram karena orang-orang dikendalikan dengan sistem yang mengukur keinginan orang untuk bertindak kriminal.
Psycho-Pass mengisahkan tentang penegak bernama Shinya Kogami. Bersama inspekturnya, Akane Tsunemori, mereka berusaha menegakkan peraturan meski tidak sepakat dengan peraturan itu. Ini adalah cerita epik tentang sekelompok polisi dengan adegan aksi yang menegangkan tanpa harus ada fanservice.
1. Attack on Titan
Foto: Crunchyroll
Attack on Titan bukan hanya anime tanpa fanservice. Tapi, ini juga merupakan salah satu anime terbaik yang pernah ada. Serial ini punya lini cerita mendebarkan dengan aksi nonstop dan karakter yang sangat menarik. Penulisnya, Hajime Isayama, dengan cerdas berhasil menghindari fanservice dalam bentuk apa pun lewat caranya bercerita dan premis serial ini.
Serial ini berkisah tentang manusia yang harus melawan Titan pemakan manusia. Sejumlah orang yang bertahan hidup tinggal di permukiman yang dilindungi tembok raksasa. Serial ini berfokus pada Eren Jaeger bersama Mikasa Ackerman dan Armin Arlert yang berusaha menyelamatkan manusia dari ancaman Titan.
Worth Mentioning:
Jujutsu Kaisen
Foto: ComicBook.com
Sebenarnya agak sulit menemukan fanservice di Jujutsu Kaisen. Tapi, penulisnya, Gege Akutami, mengaku pernah sekali membuat fanservice di serialnya ini. Padahal, selama ini, Gege sudah sangat menghindari membuat fanservice. Namun, karena tekanan, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Tak heran jika dia akhirnya agak “iri” dengan Hajime Isayama yang bisa membuat Attack on Titan bersih dari fanservice.
Jujutsu Kaisen berkisah tentang dunia penyihir jujutsu yang harus menghadapi ancaman roh terkutuk. Serial ini berpusat pada Yuji Itadori, seorang anak SMA yang akhirnya terlibat dengan penyihir jujutsu setelah memakan jari roh terkutuk. Dia kemudian masuk SMA Jujutsu Tokyo untuk lebih mendalami energi kutukan dan menjadi penyihir jujutsu.
(alv)