6 Masalah Kesehatan Mental yang Sering Dialami Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gen Z mengacu pada orang-orang yang lahir pada tahun 1997-2012, dan rentang usia ini sering disebut rentan mengalami masalah kesehatan mental.
Mengutip Verywellmind, sekitar 62% mengaku mengalami stres sedang hingga berat selama 30 hari. Sementara Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa kasus gangguan mental dan depresi di Indonesia mengalami peningkatan hingga 6,5% selama pandemi Covid-19. Gangguan tersebut terjadi pada sekitar 12 juta jiwa pada kelompok usia produktif 15-50 tahun.
Dari situs web resmi WHO, berikut ini enam masalah kesehatan mental yang sering dialami anak muda Gen Z.
1. Gangguan Emosional
Foto: Jcomp/Freepik
Gangguan emosional yang kerap melanda Generasi Z adalah rasa cemas yang berlebih (anxiety) dan depresi. Kecemasan berlebih dan depresi mempunyai gejala yang sama, yaitu perubahan suasana hati yang cepat dan tidak terduga.
2. Gangguan Perilaku
Foto:Jcomp/Freepik
Gangguan perilaku terdiri dari berbagai jenis, tetapi yang sering dialami oleh Gen Z adalah Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD),Oppositional Defiant Disorder(ODD),dan Conduct Disorder. Gangguan perilaku ini dapat memengaruhi pendidikan serta tindakan kriminal seseorang.
3. Gangguan Makan
Foto:Nakaridore/Freepik
Gangguan makan juga menjadi sebuah gangguan mental yang sering terjadi pada Generasi Z, seperti gangguan menolak makan (Anokresia Nervosa), dan memuntahkan makanan kembali (Bulimia Nervosa). Kedua gangguan tersebut biasanya dipicu oleh kekhawatiran akan naiknya berat badan.
Baca Juga: 7 Jenis Depresi yang Umum Terjadi dan Gejalanya
4. Psikosis
Foto:Gpoinstudio/Freepik
Psikosis adalah sebuah perilaku seseorang yang tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Gejalanya dapat berupa halusinasi dan juga delusi. Pada Gen Z, gangguan mental ini akan menghambat mereka dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
5. Bunuh Diri dan Perilaku Melukai Diri Sendiri
Foto:Dashu83/Freepik
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perilaku menyimpang yang satu ini, seperti pengalaman masa lalu, penggunaan obat-obatan terlarang, dan kesulitan mencari bantuan psikologis.
Baca Juga: 5 Perbedaan antara Drama Korea dan Jepang
6. Perilaku Mengambil Risiko
Foto: Freepik
Beberapa orang, khususnya Generasi Z menganggap bahwa perilaku yang mengambil risiko, seperti kekerasan dan obat-obatan terlarang dapat menjadi jawaban dari situasi emosional yang sedang dirasakan. Akan tetapi, pada kenyataannya perilaku ini hanya membuat kesehatan fisik serta mental menjadi lebih buruk.
GenSINDO
Riad Nur Hikmah
Politeknik Negeri Jakarta
Mengutip Verywellmind, sekitar 62% mengaku mengalami stres sedang hingga berat selama 30 hari. Sementara Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa kasus gangguan mental dan depresi di Indonesia mengalami peningkatan hingga 6,5% selama pandemi Covid-19. Gangguan tersebut terjadi pada sekitar 12 juta jiwa pada kelompok usia produktif 15-50 tahun.
Dari situs web resmi WHO, berikut ini enam masalah kesehatan mental yang sering dialami anak muda Gen Z.
1. Gangguan Emosional
Foto: Jcomp/Freepik
Gangguan emosional yang kerap melanda Generasi Z adalah rasa cemas yang berlebih (anxiety) dan depresi. Kecemasan berlebih dan depresi mempunyai gejala yang sama, yaitu perubahan suasana hati yang cepat dan tidak terduga.
2. Gangguan Perilaku
Foto:Jcomp/Freepik
Gangguan perilaku terdiri dari berbagai jenis, tetapi yang sering dialami oleh Gen Z adalah Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD),Oppositional Defiant Disorder(ODD),dan Conduct Disorder. Gangguan perilaku ini dapat memengaruhi pendidikan serta tindakan kriminal seseorang.
3. Gangguan Makan
Foto:Nakaridore/Freepik
Gangguan makan juga menjadi sebuah gangguan mental yang sering terjadi pada Generasi Z, seperti gangguan menolak makan (Anokresia Nervosa), dan memuntahkan makanan kembali (Bulimia Nervosa). Kedua gangguan tersebut biasanya dipicu oleh kekhawatiran akan naiknya berat badan.
Baca Juga: 7 Jenis Depresi yang Umum Terjadi dan Gejalanya
4. Psikosis
Foto:Gpoinstudio/Freepik
Psikosis adalah sebuah perilaku seseorang yang tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Gejalanya dapat berupa halusinasi dan juga delusi. Pada Gen Z, gangguan mental ini akan menghambat mereka dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
5. Bunuh Diri dan Perilaku Melukai Diri Sendiri
Foto:Dashu83/Freepik
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perilaku menyimpang yang satu ini, seperti pengalaman masa lalu, penggunaan obat-obatan terlarang, dan kesulitan mencari bantuan psikologis.
Baca Juga: 5 Perbedaan antara Drama Korea dan Jepang
6. Perilaku Mengambil Risiko
Foto: Freepik
Beberapa orang, khususnya Generasi Z menganggap bahwa perilaku yang mengambil risiko, seperti kekerasan dan obat-obatan terlarang dapat menjadi jawaban dari situasi emosional yang sedang dirasakan. Akan tetapi, pada kenyataannya perilaku ini hanya membuat kesehatan fisik serta mental menjadi lebih buruk.
GenSINDO
Riad Nur Hikmah
Politeknik Negeri Jakarta
(ita)