5 Perbedaan antara Drama Korea dan Jepang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perbedaan antara drama Korea dan Jepang cukup signifikan, baik dari segi durasi maupun cara bercerita (storytelling)-nya.
Drama Korea (K-drama) dan Jepang (J-drama) sebenarnya tak terlalu jauh berbeda dalam memulai sejarahnya. Drama Jepang pertama yang pernah ditayangkan di televisi disebutkan berjudul Yugemae yang tayang di NHK pada 1940. Namun saat itu, durasinya hanya 12 menit.
Drama Jepang mulai serius diproduksi pada 1963 saat NHK menayangkan serial sejarah setahun penuh berjudul Hana no Shogai. Pada waktu yang tak jauh berbeda, stasiun televisi nasional Korea, KBS, juga mulai menayangkan drama Korea.
Namun baik drama Korea maupun Jepang baru menemukan momentumnya pada era 1990-an. K-drama dan J-drama menyebar menjadi produk impor ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Meski berkembang dalam waktu yang hampir bersamaan, tetap ada perbedaan umum antara drama Korea dan drama Jepang, seperti di antaranya berikut ini.
1. Durasi Drama Jepang Lebih Pendek
Foto: TBS
Drama Jepang umumnya berdurasi 10-12 episode dan umumnya hanya terdiri dari satu season saja. Sementara drama Korea biasanya berjumlah 16-20 episode, dan meski umumnya hanya berlangsung satu musim, tapi tidak jarang juga dibuat dalam beberapa season.
Meski begitu, jika K-drama dan J-drama diproduksi oleh OTT atau layanan streaming video, umumnya durasi per episode lebih pendek, sekitar 40-an menit dengan durasi umum sama seperti drama Jepang.
2. Visualisasi Drama Korea Lebih Dramatis dan Penuh Imajinasi
Foto: tvN
Drama Korea, terutama yang bergenre romantis, umumnya memiliki visualisasi yang dramatis, kadang malah mendekati lebay. Dalam momen-momen tertentu, warna layar akan terasa sangat lembut, atau dalam momen lainnya sangat penuh warna. Wajah dan penampilan fisik para pemain utamanya juga selalu terlihat prima.
Ini berbeda dengan drama Jepang yang visualisasinya lebih natural atau mentah (raw). Karena penggambaran ini pula, sering kali drama Jepang jadi terlihat lebih dekat dengan keseharian atau kenyataan karena para pemainnya juga tak selalu terlihat sempurna dalam penampilannya.
3. Cerita Drama Korea Mirip Fantasi
Foto: SBS
Sejalan dengan visualisasinya, drama Korea kerap menyajikan kisah yang mirip fantasi, yang cocok sebagai sebuah bentuk pelarian penonton dari kehidupan nyata. Ceritanya juga kerap mengaitkan dengan kehidupan atau hubungan antarkeluarga.
Baca Juga: 6 Drama Korea tentang Kepolisian, dari Detektif Kawakan hingga yang Muda
Ini berbeda dengan drama Jepang yang sama juga seperti visualisasinya, lebih banyak menggambarkan kehidupan secara natural, yang kadang terasa pahit. Hubungan keluarga juga jarang dipotret, dan lebih menonjolkan karakter yang individualistis. Selain itu, tak selamanya karakter antagonis dalam drama Jepang mendapatkan hukuman yang setimpal.
4. Adegan Romantis dalam Drama Jepang Lebih Berani
Foto: NTV
Drama Korea (K-drama) dan Jepang (J-drama) sebenarnya tak terlalu jauh berbeda dalam memulai sejarahnya. Drama Jepang pertama yang pernah ditayangkan di televisi disebutkan berjudul Yugemae yang tayang di NHK pada 1940. Namun saat itu, durasinya hanya 12 menit.
Drama Jepang mulai serius diproduksi pada 1963 saat NHK menayangkan serial sejarah setahun penuh berjudul Hana no Shogai. Pada waktu yang tak jauh berbeda, stasiun televisi nasional Korea, KBS, juga mulai menayangkan drama Korea.
Namun baik drama Korea maupun Jepang baru menemukan momentumnya pada era 1990-an. K-drama dan J-drama menyebar menjadi produk impor ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.
Meski berkembang dalam waktu yang hampir bersamaan, tetap ada perbedaan umum antara drama Korea dan drama Jepang, seperti di antaranya berikut ini.
1. Durasi Drama Jepang Lebih Pendek
Foto: TBS
Drama Jepang umumnya berdurasi 10-12 episode dan umumnya hanya terdiri dari satu season saja. Sementara drama Korea biasanya berjumlah 16-20 episode, dan meski umumnya hanya berlangsung satu musim, tapi tidak jarang juga dibuat dalam beberapa season.
Meski begitu, jika K-drama dan J-drama diproduksi oleh OTT atau layanan streaming video, umumnya durasi per episode lebih pendek, sekitar 40-an menit dengan durasi umum sama seperti drama Jepang.
2. Visualisasi Drama Korea Lebih Dramatis dan Penuh Imajinasi
Foto: tvN
Drama Korea, terutama yang bergenre romantis, umumnya memiliki visualisasi yang dramatis, kadang malah mendekati lebay. Dalam momen-momen tertentu, warna layar akan terasa sangat lembut, atau dalam momen lainnya sangat penuh warna. Wajah dan penampilan fisik para pemain utamanya juga selalu terlihat prima.
Ini berbeda dengan drama Jepang yang visualisasinya lebih natural atau mentah (raw). Karena penggambaran ini pula, sering kali drama Jepang jadi terlihat lebih dekat dengan keseharian atau kenyataan karena para pemainnya juga tak selalu terlihat sempurna dalam penampilannya.
3. Cerita Drama Korea Mirip Fantasi
Foto: SBS
Sejalan dengan visualisasinya, drama Korea kerap menyajikan kisah yang mirip fantasi, yang cocok sebagai sebuah bentuk pelarian penonton dari kehidupan nyata. Ceritanya juga kerap mengaitkan dengan kehidupan atau hubungan antarkeluarga.
Baca Juga: 6 Drama Korea tentang Kepolisian, dari Detektif Kawakan hingga yang Muda
Ini berbeda dengan drama Jepang yang sama juga seperti visualisasinya, lebih banyak menggambarkan kehidupan secara natural, yang kadang terasa pahit. Hubungan keluarga juga jarang dipotret, dan lebih menonjolkan karakter yang individualistis. Selain itu, tak selamanya karakter antagonis dalam drama Jepang mendapatkan hukuman yang setimpal.
4. Adegan Romantis dalam Drama Jepang Lebih Berani
Foto: NTV