10 Serial Korea Terkena Kontroversi, termasuk Drama Seo In-Guk yang Belum Tayang

JAKARTA - Kontroversi tak pernah berhenti menghampiri deretan drama Korea yang tayang pada 2021-2022, termasuk drama yang sangat populer dan memiliki rating tinggi.

Sebagian drama mendapatkan protes dari masyarakat karena melakukan kesalahan kecil, sebagian lainnya benar-benar memicu kemarahan karena mengabaikan keselamatan kerja. Berikut ini 10 drama yang pernah kena protes karena proses produksi dan hal eksternal lainnya.

1. Squid Game

Foto: Netflix

Drama Korea paling hit sepanjang sejarah ini pernah dikritik karena memasukkan nomor telepon asli dalam kartu nama pengelola permainan Squid Game. Sang pemilik nomor langsung yang memprotes karena ia lelah ditelepon ribuan penonton serial tersebut.

Alih-alih mendapatkan jawaban simpatik, Netflix menyarankan agar sang pemilik nomor mengganti saja dengan nomor baru. Walau begitu, sang pemilik merasa tidak mudah mengubahnya karena nomor tersebut adalah untuk urusan bisnis, bukan untuk kepentingan privatnya.

2. Oh My Ladylord

Foto: MBC

Drama MBC ini langsung diprotes setelah episode perdananya ditayangkan. Penyebabnya adalah ada adegan mandi yang diperankan bintang utamanya, Lee Min-ki.

Penonton di Korea mengaku tidak nyaman melihat terlalu banyak adegan telanjang dalam scene komedi tersebut. Dalam scene memang sempat ada visual tubuh Min-ki yang diambil dari angle atas, dan bagian vitalnya hanya ditutupi emoji. MBC lantas merespons kritikan itu dengan berjanji bahwa akan lebih menjaga rasa nyaman penonton.

3. Rose Mansion



Foto: tvN

Kontroversi muncul terhadap drama thriller ini karena dalam episode 4 ada adegan seorang pria yang menyiksa dan membunuh seekor kucing liar. Adegan tersebut digambarkan cukup frontal, membuat organisasi Korea Animal Rights Advocates (KARA) mempertanyakan detail dari pengambilan gambarnya melalui akun Instagram mereka.

Tim produksi dari tvN lantas menjelaskan bahwa tidak ada penyiksaan dalam syuting yang mereka lakukan. Meski begitu, mereka memang menggunakan kucing asli yang telah terlatih dengan dukungan ahli hewan yang ada di lokasi untuk menjaga agar kucing tersebut tetap aman. Mereka juga berjanji akan menghapus adegan yang diprotes itu saat ditayangkan di platform streaming.

4. The King of Tears, Lee Bang Won

Foto: KBS

Berbeda dengan Rose Mansion, drama KBS The King of Tears, Lee Bang-won benar-benar melakukan penyiksaan terhadap kuda yang ditunggangi salah satu karakternya. Akibat proses syuting yang tidak mengindahkan keselamatan hewan, kuda tersebut akhirnya tewas setelah mengalami luka parah dan dirawat beberapa hari.

Kemarahan masyarakat atas tindakan semena-mena itu membuat tim produksi sempat menunda syuting mereka selama beberapa minggu.

5. Joseon Exorcist

Foto: SBS

Joseon Exorcist boleh jadi adalah drama yang paling sial dalam deretan ini. Serial SBS tersebut sampai harus dihentikan selamanya walau baru tayang dua episode.

Penyebabnya adalah karena dianggap melakukan distorsi sejarah menyangkut peristiwa, pakaian, dan properti yang digunakan dalam salah satu adegan di tempat hiburan. Alih-alih memakai properti Korea, tim produksi malah menggunakan barang-barang dari China. Selain itu, penggambaran King Sejong juga dianggap melenceng dari fakta.

6. Cafe Minamdang

Foto: KBS2

Drama Korea ini dibintangi Seo In-Guk dan baru akan tayang pada 27 Juni mendatang, tapi sudah mendapat protes dari para krunya. Penyebabnya adalah karena banyak kru yang dipecat hanya karena mereka meminta bayaran yang adil atas jam kerja yang melebihi batas.

Baca Juga: 4 Artis Korea Paling Dibenci di China, termasuk Song Hye-Kyo

Para kru meminta agar rumah produksi, yaitu People Story Company dan Monster Union, mematuhi pasal 53 Undang-Undang Standar Perburuhan yang Adil, yaitu perusahaan dapat memperpanjang jam kerja karyawan hingga 12 jam seminggu dengan kesepakatan bersama. Namun pihak perusahaan menolak melakukannya dengan alasan para kru bukan buruh, yang artinya peraturan itu tidak berlaku untuk mereka.

Akibat respons tersebut, para kru lewat Konfederasi Serikat Buruh Korea melakukan aksi demonstrasi pada 8 Juni lalu di depan kantor KBS. Selain menuntut yang sudah disebutkan di atas, mereka juga meminta KBS2 menunda pemutaran perdana Cafe Minamdang sampai masalah tersebut diselesaikan.

7. Snowdrop

Foto: JTBC

Drama yang semestinya menjadi sebuah perayaan atas debut Jisoo BLACKPINK sebagai pemeran utama serial ini malah berbuntut protes panjang dari masyarakat di Korea. Ini karena Snowdrop dinilai melakukan distorsi sejarah dan menggambarkan para pejuang demokrasi Korea dengan konotasi yang cenderung negatif.

Meski tuntutan agar drama ini dihentikan penayangannya seperti Joseon Exorcist, tapi JTBC tetap bersikukuh untuk melanjutkannya. Snowdrop pada akhirnya tetap ditayangkan hingga selesai meski harus memotong waktu penayangan, dengan rating rata-rata nasional hanya 2,7%.

8. Dear. M

Foto: KBS

Drama Dear. M ditunda penayangannya gara-gara tuduhan perisakan yang dilakukan aktris utamanya Park Hye-soo. Meski agensi sudah membantah tuduhan tersebut, KBS tetap menunda penayangan serial tersebut, bahkan hingga kini.

9. Penthouse 3

Foto: SBS

Drama populer berating tinggi ini juga sempat terkena kontroversi karena terlalu banyak menayangkan "iklan tersembunyi" alias product placement dalam berbagai adegannya. Penonton menganggap bahwa penempatan produk iklannya sudah sangat mengganggu emosi cerita.

Tak cuma itu, Penthouse 3 juga mendapat kritikan karena dianggap melakukan cultural appropriation dengan dandanan karakter yang diperankan Park Eun-seok. Sang aktor pun akhirnya meminta maaf.

Baca Juga: Makna Warna-Warna yang Sering Muncul dalam Drama Korea

10. Twenty-Five Twenty-One

Foto: tvN

Salah satu drama terpopuler pada 2022 ini juga tak luput dari kontroversi. Ini gara-gara tuduhan meromantisasi hubungan remaja perempuan dengan pria dewasa, dalam hal ini karakter yang diperankan Kim Tae-ri dan Nam Joo-hyuk.

Yang membuatnya diprotes adalah karena dalam adegan itu, karakter Tae-ri masih di bawah umur, sementara karakter Joo-hyuk saat itu menyatakan cintanya pada remaja itu.