Ini Beda Spider-Man versi Tobey Maguire, Andrew Garfield dan Tom Holland
loading...
A
A
A
Sepanjang sejarahnya di layar lebar, superhero paling kondang dari Marvel, Spider-Man , telah diperankan tiga orang aktor. Mereka adalah Tobey Maguire, Andrew Garfield dan Tom Holland. Ketiganya tentu punya cara berbeda untuk menggambarkan karakter ikonik tersebut.
Menjelang perilisan Spider-Man: No Way Home pada Rabu (15/12), nama Tobey dan Andrew kembali mencuat. Mereka dikabarkan akan tampil bersama Tom di film ini. Rumor ini mengemuka setelah No Way Home bertautan dengan multiverse yang menghadirkan sederet penjahat Spider-Man dari franchise sebelumnya.
Ada atau tidaknya Spider-Man versi Tobey dan Andrew di No Way Home harus dinantikan sampai film ini tayang. Meski begitu, tentu saja, ketiga Spider-Man itu tentu berbeda di setiap franchise-nya. Seperti apa perbedaannya? Mengutip Screen Rant, berikut ulasannya!
1. Tobey Maguire menangkap perjuangan personal Peter Parker
Tobey Maguire adalah aktor pertama yang memerankan Peter Parker di layar lebar lewat trilogi Spider-Man besutan Sam Raimi. Di film ini, Tobey menyalurkan ketakutan dan kecanggungan sosial Peter Parker sebagai seorang pria muda yang hanya berusaha berlalu. Peter memperkenalkan dirinya di narasi pembuka Spider-Man sebagai orang aneh penyuka sains di tangga sosial terbawah SMA.
Dinamika ini tidak hilang setelah gigitan laba-laba memberikan kemampuan arachnid kepada Peter. Dia tetap bungkam saat didekati Mary-Jane Watson (Kirsten Dunst). Kesulitan Peter terus tumbuh di Spider-Man 2, dengan komitmen superhero-nya menyebabkan korban besar di tiap aspek khidupan pribadinya. Persahabatannya dengan Harry Osborn (James Franco) jadi lebih renggang karena Harry percaya kalau Peter hidup dari foto-foto orang yang telah membunuh ayahnya, Norman Osborn (Willem Dafoe) alias Green Goblin.
Spider-Man 3 mengisahkan Peter yang telah mendapatkan kepercayaan diri yang tidak pernah dia tahu dengan kekaguman warga New York terhadap Spidey. Selain itu, ada kehadiran simbiot alien yang terikat dengannya di kostum hitam barunya. Sementara keangkuhan Peter di bawah pengaruh kostum itu sangat mempolarisasi, ini adalah perpanjangan logis atas apa yang akan dilakukan Peter Parker versi Tobey ini kalau dia tiba-tiba muak dengan dirinya sendiri.
Meski begitu, Peter juga berhati baik. Dia memaafkan Flint Marko (Thomas Haden Church) atas apa yang dia tahu sebagai pembunuhan tak sengaja terhadap Paman Ben. Dia juga memperbaiki hubungan persabatannya yang rusak dengan Harry di momen akhir anak Norman Osborn itu. Di film buatan Sam Raimi ini, kesulitan personal kehidupan Peter Parker membentuk pusat serialnya. Spider-Man 3 berakhir dengan Peter dan MJ berekonsiliasi setelah kerusakan hubungan mereka akibat kostum hitam.
2. Andrew Garfield tunjukkan sisi keren Peter Parker
Jika Tobey menggambarkan Peter Parker sebagai stereotipe orang maniak sains, maka Andrew Garfield berbeda di 2 film The Amazing Spider-Man. Sementara masih berioentasi ilmiah, Spider-Man versi Andrew ini juga lebih tegas. Dia juga lebih percaya diri bahkan sebelum digigit laba-laba. Peter parker di sini juga suka ber-skateboarding.
Peter versi Andrew ini juga agak cepat marah setelah orangtuanya meninggalkannya untuk tinggal bersama Paman Ben (Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field). Perselisihannya dengan sang paman sebelum dia tewas meninggalkan amarah dalam diri Peter yang tidak punya kapasitas untuk mengatasinya. Misinya menemukan pembunuh Paman Ben membuatnya berubah menjadi Spider-Man.
Sebagai manusia laba-laba, Andrew juga masuk ke selera humor dan kemampuan melucu Peter saat sedang memakai kostum. Dia juga lebih lucu di The Amazing Spider-Man 2. Selain itu, meski menghadapi sejumlah halangan, Peter versi Andrew ini mendekati hubungannya dengan Gwen Stacy (Emma Stone) dengan cara yang lebih tegas.
Dia masih dengan riang gembira memulai jalinan asmara dengan Gwen dan patah hati dengan kematian gadis itu di tangan Green Goblin (Dane DeHaan). Setelah itu, selama berbulan-bulan, dia mempertanyakan dirinya apakah dia harus terus menjadi Spider-Man. Dia akhirnya tetap melakukannya.
Dua film The Amazing Spider-Man tidak abai untuk memamerkan kecerdasan dan bakat ilmiah Peter. Dia terlihat mengembangkan penembak web mekanisnya. Tapi, Andrew menekankan penggembaran Peter sebagai Spider-Man yang ceria dan keren dengan kemampuan terkuat perdebatan verbal atas Spider-Man mana pun.
3. Tom Holland jadi Peter Parker versi ABG paling sempurna
Tom Holland memerankan Peter Parker versi layar lebar termuda. Di Spider-Man: Homecoming, dia baru berusia 15 tahun. Sementara Tobey dan Andrew diperkenalkan di berbagai titik di akhir SMA, Tom adalah yang pertama yang benar-benar memerankan Peter seutuhnya sebagai seorang ABG. Di persimpangannya dengan Avengers, dia adalah sekutu setia Tony Stark (Robert Downey Jr.).
Seperti Tobey dan Andrews, Peter versi Tom ini juga suka sains, tapi dia juga yang pertama punya idola pahlawan lain karena dia meneladani Tony. Semangat Peter untuk “magang”—dengan bergelayutan di seluruh New York demi menghentikan kejahatan dengan harapan mengesankan Tony agar dia bisa menjadi Avenger—memperlihatkan kalau dia belum cukup dewasa, sampai ditegur Tony. Tapi, dia tahu belajar dari kesalahannya dan mendapatkan kehormatan atas kepahlawanannya dalam pertarungannya melawan Thanos (Josh Brolin) sebelum Tony mengembuskan napas terakhirnya.
Sementara Peter belajar banyak dari Tony di Far From Home, dia masih punya dorongan untuk menjadi pahlawan setara orang yang menginspirasinya. Peter terus mempunyai Stark Tech di tangannya, yang menjadi titik di mana meski dia punya IQ tinggi, dia masih bocah dengan sumber daya terbatas. Tapi, dia tetap cepat belajar bahkan ketika menghalau pasukan drone yang diepaskan Mysterio (Jake Gyllenhaal). Sementara semua Spider-Man itu menghadapi tantangan masing-masing, Tom adalah yang menangkap Peter Parker sebagai ABG yang masih belajar tentang kehidupan dan dunia superhero.
Tom masih akan tampil sebagai Spider-Man setelah Spider-Man: No Way Home. Sementara Spidey-nya sangat berbeda dari Tobey dan Andrew, itu adalah titik seluruhnya dan demi keuntungan mereka semua. Peter Paker adalah superhero teraneh Marvel, yang membuatnya menjadi karakter yang begitu tangguh dan tak lekang waktu. Tapi, masih banyak yang ditampilkan Spidey, yang ditunjukkan Tobey, Andrew dan Tom dengan cara mereka sendiri.
Menjelang perilisan Spider-Man: No Way Home pada Rabu (15/12), nama Tobey dan Andrew kembali mencuat. Mereka dikabarkan akan tampil bersama Tom di film ini. Rumor ini mengemuka setelah No Way Home bertautan dengan multiverse yang menghadirkan sederet penjahat Spider-Man dari franchise sebelumnya.
Ada atau tidaknya Spider-Man versi Tobey dan Andrew di No Way Home harus dinantikan sampai film ini tayang. Meski begitu, tentu saja, ketiga Spider-Man itu tentu berbeda di setiap franchise-nya. Seperti apa perbedaannya? Mengutip Screen Rant, berikut ulasannya!
1. Tobey Maguire menangkap perjuangan personal Peter Parker
Tobey Maguire adalah aktor pertama yang memerankan Peter Parker di layar lebar lewat trilogi Spider-Man besutan Sam Raimi. Di film ini, Tobey menyalurkan ketakutan dan kecanggungan sosial Peter Parker sebagai seorang pria muda yang hanya berusaha berlalu. Peter memperkenalkan dirinya di narasi pembuka Spider-Man sebagai orang aneh penyuka sains di tangga sosial terbawah SMA.
Dinamika ini tidak hilang setelah gigitan laba-laba memberikan kemampuan arachnid kepada Peter. Dia tetap bungkam saat didekati Mary-Jane Watson (Kirsten Dunst). Kesulitan Peter terus tumbuh di Spider-Man 2, dengan komitmen superhero-nya menyebabkan korban besar di tiap aspek khidupan pribadinya. Persahabatannya dengan Harry Osborn (James Franco) jadi lebih renggang karena Harry percaya kalau Peter hidup dari foto-foto orang yang telah membunuh ayahnya, Norman Osborn (Willem Dafoe) alias Green Goblin.
Spider-Man 3 mengisahkan Peter yang telah mendapatkan kepercayaan diri yang tidak pernah dia tahu dengan kekaguman warga New York terhadap Spidey. Selain itu, ada kehadiran simbiot alien yang terikat dengannya di kostum hitam barunya. Sementara keangkuhan Peter di bawah pengaruh kostum itu sangat mempolarisasi, ini adalah perpanjangan logis atas apa yang akan dilakukan Peter Parker versi Tobey ini kalau dia tiba-tiba muak dengan dirinya sendiri.
Meski begitu, Peter juga berhati baik. Dia memaafkan Flint Marko (Thomas Haden Church) atas apa yang dia tahu sebagai pembunuhan tak sengaja terhadap Paman Ben. Dia juga memperbaiki hubungan persabatannya yang rusak dengan Harry di momen akhir anak Norman Osborn itu. Di film buatan Sam Raimi ini, kesulitan personal kehidupan Peter Parker membentuk pusat serialnya. Spider-Man 3 berakhir dengan Peter dan MJ berekonsiliasi setelah kerusakan hubungan mereka akibat kostum hitam.
2. Andrew Garfield tunjukkan sisi keren Peter Parker
Jika Tobey menggambarkan Peter Parker sebagai stereotipe orang maniak sains, maka Andrew Garfield berbeda di 2 film The Amazing Spider-Man. Sementara masih berioentasi ilmiah, Spider-Man versi Andrew ini juga lebih tegas. Dia juga lebih percaya diri bahkan sebelum digigit laba-laba. Peter parker di sini juga suka ber-skateboarding.
Peter versi Andrew ini juga agak cepat marah setelah orangtuanya meninggalkannya untuk tinggal bersama Paman Ben (Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field). Perselisihannya dengan sang paman sebelum dia tewas meninggalkan amarah dalam diri Peter yang tidak punya kapasitas untuk mengatasinya. Misinya menemukan pembunuh Paman Ben membuatnya berubah menjadi Spider-Man.
Sebagai manusia laba-laba, Andrew juga masuk ke selera humor dan kemampuan melucu Peter saat sedang memakai kostum. Dia juga lebih lucu di The Amazing Spider-Man 2. Selain itu, meski menghadapi sejumlah halangan, Peter versi Andrew ini mendekati hubungannya dengan Gwen Stacy (Emma Stone) dengan cara yang lebih tegas.
Dia masih dengan riang gembira memulai jalinan asmara dengan Gwen dan patah hati dengan kematian gadis itu di tangan Green Goblin (Dane DeHaan). Setelah itu, selama berbulan-bulan, dia mempertanyakan dirinya apakah dia harus terus menjadi Spider-Man. Dia akhirnya tetap melakukannya.
Dua film The Amazing Spider-Man tidak abai untuk memamerkan kecerdasan dan bakat ilmiah Peter. Dia terlihat mengembangkan penembak web mekanisnya. Tapi, Andrew menekankan penggembaran Peter sebagai Spider-Man yang ceria dan keren dengan kemampuan terkuat perdebatan verbal atas Spider-Man mana pun.
3. Tom Holland jadi Peter Parker versi ABG paling sempurna
Tom Holland memerankan Peter Parker versi layar lebar termuda. Di Spider-Man: Homecoming, dia baru berusia 15 tahun. Sementara Tobey dan Andrew diperkenalkan di berbagai titik di akhir SMA, Tom adalah yang pertama yang benar-benar memerankan Peter seutuhnya sebagai seorang ABG. Di persimpangannya dengan Avengers, dia adalah sekutu setia Tony Stark (Robert Downey Jr.).
Seperti Tobey dan Andrews, Peter versi Tom ini juga suka sains, tapi dia juga yang pertama punya idola pahlawan lain karena dia meneladani Tony. Semangat Peter untuk “magang”—dengan bergelayutan di seluruh New York demi menghentikan kejahatan dengan harapan mengesankan Tony agar dia bisa menjadi Avenger—memperlihatkan kalau dia belum cukup dewasa, sampai ditegur Tony. Tapi, dia tahu belajar dari kesalahannya dan mendapatkan kehormatan atas kepahlawanannya dalam pertarungannya melawan Thanos (Josh Brolin) sebelum Tony mengembuskan napas terakhirnya.
Sementara Peter belajar banyak dari Tony di Far From Home, dia masih punya dorongan untuk menjadi pahlawan setara orang yang menginspirasinya. Peter terus mempunyai Stark Tech di tangannya, yang menjadi titik di mana meski dia punya IQ tinggi, dia masih bocah dengan sumber daya terbatas. Tapi, dia tetap cepat belajar bahkan ketika menghalau pasukan drone yang diepaskan Mysterio (Jake Gyllenhaal). Sementara semua Spider-Man itu menghadapi tantangan masing-masing, Tom adalah yang menangkap Peter Parker sebagai ABG yang masih belajar tentang kehidupan dan dunia superhero.
Tom masih akan tampil sebagai Spider-Man setelah Spider-Man: No Way Home. Sementara Spidey-nya sangat berbeda dari Tobey dan Andrew, itu adalah titik seluruhnya dan demi keuntungan mereka semua. Peter Paker adalah superhero teraneh Marvel, yang membuatnya menjadi karakter yang begitu tangguh dan tak lekang waktu. Tapi, masih banyak yang ditampilkan Spidey, yang ditunjukkan Tobey, Andrew dan Tom dengan cara mereka sendiri.
(alv)