Begini Peraturan Linimasa Alternatif dan Multiverse di MCU

Jum'at, 25 Juni 2021 - 01:51 WIB
loading...
Begini Peraturan Linimasa...
Multiverse dan linimasa alternatif adalah tema utama di Fase 4 Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun, ada persamaan dan perbedaan cara kerjanya dengan Fase 3. (Screen Grab/Disney+ Hotstar)
A A A
Fase 4 Marvel Cinematic Universe (MCU) bakal didominasi dengan tema tentang multiverse dan juga waktu alternatif. WandaVision telah memulainya dengan Wanda yang menciptakan dunia alternatif setelah dia patah hati karena kematian Vision di Avengers: Infinity War . Kini, Loki melanjutkan tren itu dengan penjelajahan waktu di Otoritas Varian Waktu (TVA). Serial ini juga membuka peluang untuk terciptanya kekacauan linimasa dan lahirnya multiverse .

Penjelajahan waktu dan Dunia Kuantum sudah diungkapkan di Fase 3 MCU lewat Avengers: Endgame dan Ant-Man and the Wasp . Namun, di Endgame, konsep penjelajahan waktu yang dipakai justru menjadi olok-olokan karena logika yang tak masuk akal dan inkonsisten. Endgame memilih menjalin sejumlah konsep terkait fisika kuantum dan paradoks di penjelajahan waktu mereka. Ini banyak yang tidak sesuai “aturan” berbagai film berbasis penjelajahan waktu.

Fase 4 akan lebih memperluas konsep linimasa alternatif dan multiverse. Selain Loki dan WandaVision, Spider-Man: No Way Home dan Doctor Strange in the Multiverse of Madness akan lebih menyelami multiverse. Penjelasan tentang multiverse bisa membuka jalan tak terbatas bagi kebangkitan atau pengenalan Fantastic Four dan X-Men ke MCU . Sejumlah serial Marvel di Netflix juga bisa dijelaskan terjadi di semesta berbeda. Singkatnya, pendekatan multiverse ini membuka peluang munculnya banya cerita.



Namun, Marvel belum benar-benar menjelaskan bagaimana semuanya berjalan. Logika penjelajahan waktu itu berisiko, MCU sepertinya memperlakukan linimasa alternatif dan semesta alternatif secara bergantian. Dikutip dari ScreenRant, berikut penjelasan bagaimana linimasa alternatif dan multiverse bekerja di MCU.

1. Linimasa dan semesta alternatif di MCU
Begini Peraturan Linimasa Alternatif dan Multiverse di MCU

Sejauh ini, MCU sepertinya menggunakan konsep linimasa dan semesta alternatif secara bergantian, yang menyebabkan kebingungan atas bagaimana cara kerja mereka. Ketika Avengers melakukan pencurian waktu, apakah mereka menciptakan ini masa atau realitas alternatif berbeda? Apakah Loki secara teknis berada di linimasa berbeda atau di semesta berbeda sekarang? Ini tidak selalu jelas. Apakah linimasa dan semesta alternatif adalah hal yang sama di MCU? Jawabannya, iya … dan tidak. Bingung?

Penting untuk dipahami kalau Marvel selalu mendasarkan elemen fantastisnya pada teori ilmiah dunia nyata yang sudah ada. Jembatan Einstein-Rosen yang membuat Jane Foster sangat senang di film Thor pertama, misalnya, jelas adalah konsep nyata di fisika, sebuah lubang teoritis di waktu antariksa yang membuat orang bisa bepergian dari satu semesta ke sementa cermin di sisi lain. MCU juga melakukan satu langkah lebih jauh, dengan perjalanan waktu di Endgame dan multiverse Loki diangkat secara longgar dari intepretasi fisika kuantum dunia nyata yang dikenal sebagai teori banyak dunia. Hasil kuantum berbeda dalam tes menghasilkan realitas berbeda. Dengan kata lain, tiap peristiwa, bahkan yang tidak penting, yang berpotensi memiliki banyak hasil, menciptakan sebuah cabang pada saat pilihan itu dibuat, sehingga semesta alternatif pun tercipta.

Di Endgame, garisnya sangat kabur. “Jika aku menyerahkan Batu Waktu untuk membantu realitasmu, aku akan mengacaukan realitasku,” kata Ancient One kepada Bruce Banner. Dia kemudian menunjukkan bagaimana memindahkan Batu Waktu dari linimasanya saat itu bisa menciptakan sebuah cabang. Jadi, demi kepentingan MCU, secara teknis, ya, istilah itu bisa dipakai secara bergantian. Nyatanya, linimasa, semesta dan realitas semuanya diperlakukan sama di Endgame.

Baca Juga: Penjelajahan Waktu di Avengers: Endgame Sesuai Teori Sains Modern

2. Penjelajahan waktu selalu menciptakan linimasa alternatif di MCU?
Begini Peraturan Linimasa Alternatif dan Multiverse di MCU

Secara teknis, di MCU, perjalanan waktu bisa menciptakan linimasa alternatif. Ini pernah dijelaskan Mordo di Doctor Strange (2016). “Manipulasi sementara bisa menciptakan cabang dalam waktu. Pembukaan dimensi yang tidak stabil, paradoks spasial, putaran waktu! Kamu mau terjebak dalam momen yang sama, mengulanginya, berkali-kali, selamanya atau tidak pernah ada sama sekali?” kata Mordo kepada Stephen Strange di film itu.

Di MCU, waktu tidak diperlakukan seperti aliran linear, tapi seperti dimensi lain—dimensi keempat. Jadi, ada kemungkinan bagi karakter-karakternya untuk bergerak di sepanjang dimensi itu, misalnya menjelajah waktu. Konsep perjalanan waktu Endgame didasarkan pada intepretasi teori banyak dunia fisikawan Inggris, David Deutsch. Kapan pun mereka melakukan penjelajahan waktu ke masa lalu di linimasa mereka, itu menyebabkan realitas bercabang—atau, linimasa lain—tapi hanya di titik mereka tiba di masa lalu itu. Perjalanan waktu ke masa depan di linimasa mereka sendiri atau kembali ke linimasa mereka saat ini tidak akan menciptakan cabang linimasa. Namun, perjalanan ke masa lalu bakal menciptakan cabang lini masa, karena itu mengubah jalan peristiwa.

Endgame juga menetapkan kalau mengacaukan benda-benda dengan kekuatan besar atau yang punya dampak besar di linimasa jelas akan menciptakan linimasa alternatif. “Batu Keabadian menciptakan apa yang kamu alami seperti aliran waktu,” kata Ancient One kepada Bruce Banner. Ketika salah satu Batu Keabadian itu, sebagai salah satu benda dengan kekuatan besar, diambil, maka itu menciptakan cabang. Namun, ada lubang di sana. Jika Batu Keabadian ditempatkan kembali di linimasa di momen yang sama dengan ketika batu itu diambil, ini menghapus cabang linimasa seperti linimasa itu tidak pernah terjadi sama sekali. Masalah selesai.

Baca Juga: Penjelajahan Waktu Avengers: Endgame Hambat Deadpool Masuk MCU

3. Terciptanya multiverse MCU
Begini Peraturan Linimasa Alternatif dan Multiverse di MCU

Terciptanya multiverse di MCU diungkapkan di serial Loki. Serial itu menjelaskan kalau siapa pun atau apa pun yang menyimpang dari jalur yang telah ditetapkan Time-Keepers sebagai Linimasa Keramat menyebabkan cabang linimasa. Peristiwa-peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa perhubungan (nexus) dan peristiwa ini muncul dengan jendela peluang untuk membalikkan efeknya. Ini artinya, ada jumlah waktu tertentu cabang linimasa bisa ada sebelum jadi permanen. Begitu sebuah linimasa cabang bergaris merah melewati titik tidak bisa kembali, cabang itu menjadi permanen dan berubah menjadi semesta alternatif. Karena mustahil bagi TVA untuk memangkas linimasa-linimasa ini sebelum mereka menjadi garis merah, maka realitas multi ini menciptakan multiverse MCU. Pemboman waktu terhadap Linimasa Keramat yang dilakukan Sylvie di episode 2 membuka pintu multiverse dengan lebar.

Penting untuk dicatat kalau semesta alternatif tidak sama dengan semesta paralel. Di MCU, semesta-semesta alternatif adalah cabang dari linimasa utama yang sama, jadi, secara teori, siapa pun bisa pergi ke semesta-sementa alternatif ini dengan melakukan perjalanan ke berbagai cabang atau ranting di Linimasa Keramat. Di sisi lain, semesta paralel, seperti dua pohon yang tumbuh berdampingan. Mereka bisa terlihat sangat sama, bahkan spesiesnya pun sama, tapi tidak pernah beririsan.

Baca Juga: Ini Alasan Avengers: Endgame Menghindari Multiverse

4. Apakah peristiwa nexus bisa dibalikkan?
Begini Peraturan Linimasa Alternatif dan Multiverse di MCU

Secara teori, peristiwa nexus bisa dibalikkan—kalau ketahuan sejak dini. Itulah mengapa Minuteman TVA selalu menelusuri para varian dan peristiwa nexus dan “memangkasnya” seperti memangkas ranting dari cabang pohon. Mereka cukup memasang charger pe-reset waktu ke cabang linimasa dan menghapus cabang itu sebelum berubah menjadi garis merah. Di atas permukaan, ini sama seperti konsep Endgame yang mengembalikan Batu Keabadian ke tempat mereka yang tepat di linimasa utama. Ini menghentikan terjadinya cabang linimasa. Di Endgame, Batu Keabadian harus dikembalikan ke momen yang sama ketika benda itu diambil dari linimasanya. Alasannya, kalau peristiwa yang menyebabkan cabang linimasa itu tidak pernah terjadi, maka penyimpangan linimasa pun tidak pernah terjadi.

Pendekatan TVA agak berbeda. Alih-alih, TVA tiba di cabang linimasa yang sudah dimulai. “Mengapa kita tidak kembali ke masa sebelum serangan itu ketika varian baru tiba?” tanya Loki ke Mobius. Agen TVA itu mengingatkan Loki kalau mereka tidak bisa melakukannya karena tidak stabilnya peristiwa nexus. “Peristiwa nexus mendestabilisasi aliran waktu. Cabang ini masih berubah dan tumbuh jadi kamu harus muncul di waktu nyata,” jawab Mobius. Belum sepenuhnya jelas mengapa Avengers bisa kembali ke momen yang pas mereka mau, tapi TVA harus melompat ke cabang linimsa yang sudah berjalan, tapi ini bisa jadi karena keberadaan Batu Keabadian yang cukup kuat untuk menstabilkan waktu. Sementara teknologi TVA cukup mengesankan—menghapus cabang linimasa itu bukan perkara mudah, teknologi itu bukanlah kekuatan kosmik yang mentah seperti Batu Keabadian. Atau, ini bisa saja karena tim kreatif Loki tidak sepakat dengan peraturan perjalanan penjelajahan waktu Endgame dan melakukan perubahan agar pas dengan cerita mereka.



5. MCU kesulitan membuat perjalanan waktu yang tepat
Begini Peraturan Linimasa Alternatif dan Multiverse di MCU

Bahkan meskipun Marvel melakukan yang terbaik untuk menyatukan logika, masih ada sejumlah ketidakkonsistenan dan paradoks liar terkait penjelajahan waktu dan multiverse di MCU. Misalnya, Loki ditangkap TVA karena melakukan kekacauan dengan Tesseract, tapi Avengers tidak diapa-apakan. Loki menutupi perbedaan itu dengan mengklaim kalau peristiwa di Endgame itu memang harus terjadi. Peristiwa itu diperintahan Time-Keepers. Ini bisa jadi karena Time-Keepers tahu kalau Avengers sudah sepakat untuk mengembalikan Batu-Batu Keabadian itu, sehingga menutup cabang linimasa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2531 seconds (0.1#10.140)