Aktor Star Wars Dee Bradley Baker: The Bad Batch Bukan Superhero
loading...
A
A
A
Star Wars: The Bad Batch secara resmi telah tayang di Disney+ Hotstar mulai Selasa (4/5). Yang menarik, lima anggota Clone Force 99 alias The Bad Batch yang menjadi fokus serial ini disulihsuarakan satu orang, yaitu Dee Bradley Baker. Dia telah menyulihsuarakan The Bad Batch sejak mereka tampil di Star Wars: The Clone Wars.
Mengisi suara untuk lima karakter berbeda yang senantiasa bercakap-cakap dalam satu adegan tentu bukan hal mudah. Dee mengaku, dia harus banyak berlatih agar bisa menyulihsuarakan masing-masing karakter ini dengan baik. Apalagi, dia juga dituntut untuk memberikan perbedaan pada masing-masing karakter tersebut.
Dalam Virtual Global Press Conference dan wawancara roundtable Star Wars: The Bad Batch yang juga diikuti GENSINDO beberapa waktu lalu, Dee menceritakan tantangan yang dia hadapi selama menyulihsuarakan karakter-karakter tersebut. Di The Bad Batch, Dee memberikan suara untuk Hunter, Wrecker, Tech, Echo dan juga Crosshairs. Bagi yang telah menonton episode 1 serial animasi ini, tentu bisa membedakan suara mereka.
Bagi Dee, pengalamannya menyulihsuarakan karakter-karakter tersebut di Star Wars: The Clone Wars memberinya banyak pengalaman. Namun, tetap saja, The Bad Batch memberinya tantangan lain. Di The Clone Wars, dia masih berbagi tugas dengan aktor lain. Sementara, di The Bad Batch, dia melakukan banyak sulih suara sendiri.
Dalam menyulihsuarakan kelima karakter itu, Dee harus melakukan perbedaan untuk masing-masing karakter. Namun, dia terbantu dengan skrip skenario cerita yang jelas. Inilah yang membuatnya merasa lebih mudah melakukan tugasnya di The Bad Batch.
“The Batch Batch sebenarnya lebih jauh satu dari yang lain, yang anehnya membuatnya agak sedikit lebih mudah untuk melompat dari satu karakter ke karakter lain. Maksud saya, buat saya, ini rasanya seperti melompat dari satu batu ke batu lain di sungai. Saya bisa melihat batunya. Penulisannya jelas. Dan, saya seperti bisa melihatnya. Saya merasa bisa merasakan mereka dan ini sebenarnya membantu membedakan dalam vokal mereka, dan juga pada kepribadian, mood mereka. Begitulah. Ini terlihat lebih seperti tipuan sulap lalu mungkin ini dilakukan pada Clones, tapi itu masih menjadi proses mengagumkan bagi aktor suara untuk melakukan adegan di mana saya harus bicara pada diri saya sendiri,” papar Dee.
Meskipun harus melakukan sulih suara sendirian di dalam ruangan dengan berganti-ganti karakter, Dee mengaku menikmatinya. Dia merasa mempunyai pekerjaan yang menyenangkan. Dia menyebut The Bad Batch adalah proyek yang menyenangkan.
Untuk membuat suara yang berbeda bagi masing-masing karakter, Dee melihat karakter masing-masing. Baginya, karakter seperti Hunter, Wrecker dan Tech cukup mudah untuk diberi suara dan dibedakan satu sama lain. Karakter-karakter ini memang punya kepribadian yang cukup kuat dan menonjol ketika tampil. Namun, dia punya cerita berbeda ketika harus mengisi suara Crosshairs dan Echo.
Crosshairs adalah karakter yang cukup menarik di The Bad Batch. Di episode 1, dia mengkhianati teman-temannya dan memilih untuk memihak kepada Empire. Suara Crosshairs pun sangat khas. Bagi Dee, suaranya mirip ular melingkar yang mengandung ancaman. “Bagi saya, itu seperti ular melingkar, ada semacam ancaman. Bagi dia dan bagi saya, itu adalah citra dia yang mirip ular melingkar,” ujar Dee.
Sementara, Echo adalah anggota The Bad Batch yang pemarah. Echo ini separuh manusia dan separuh mesin. Dia adalah clone mengalami eksperimen mengerikan yang menyebabkannya menjadi cyborg. Inilah engapa dia cenderung punya citra yang sedikit lebih masam dibanding yang lain.
Dari seluruh karakter yang dia sulih suarakan, Dee mengaku paling suka dengan Wrecker. Di antara lima anggota Clone Force 99, Wrecker punya badan yang paling besar. Jadi, bukan kejutan lagi kalau dia adalah orang paling kuat di grup itu. Kekuatannya yang besar ini merupakan kemampuan utamanya.
“Dia itu blak-blakan dan lucu. Tapi, saya sayang mereka semua. Emereka semua sangat menarik. Tapi, Wrecker mungkin yang paling menarik buat saya. Dan, dia itu sangat menyenangkan,” ujar Dee.
Kru The Bad Batch kali pertama diperkenalkan di premiere season 7 Star Wars: The Clone Wars yang berjudul The Bad Batch. Tim yang terdiri atas Hunter, Wrecker, Crosshairs dan Tech ini adalah bagian kelompok trooper Clone yang cacat. Keempat trooper itu dibuat seperti Clone lain, tapi kecacatan dan mutasi genetik membuat mereka harus disingkirkan. Namun, setelah disingkirkan, mereka malah membentuk pasukan elite yang mampu melakukan misi yang tidak bisa dilakukan trooper lain. Mutasi ini memberi mereka kemampuan unik.
Hunter adalah penelusur jejak dan pembunuh yang hebat. Wrecker memiliki kekuatan super, Crosshairs memiliki kemampuan bidik yang luar biasa, dan Tech tidak bisa ditandingi jika terkait intelijen. Pada akhir busur perkenalan mereka, Bad Batch juga menambahkan trooper Clone bernama Echo yang mengalami eksperimen mengerikan yang menyebabkannya menjadi cyborg.
Meski memiliki kekuatan super, tapi, bagi Dee, The Bad Batch bukanlah sekelompok superhero. Menjawab pertanyaan GENSINDO tentang pandangannya mengenai Clone Force 99 ini, Dee menyebut mereka sebagai sekelompok jagoan yang memainkan lagunya sendiri. Mereka bukan sekelompok pahlawan, tapi merupakan pasukan 5 orang tentara yang bekerja sama.
“Tim The Bad Batch itu mirip satu band jagoan yang memainkan lagu mereka sendiri dan tidak perlu bermain dengan band lain. Tapi, para jagoan ini benar-benar menyelesaikan pekerjaan mereka terutama ketika mereka bekerja sama yang mereka lakukan dengan cukup apik dan cukup efektif. Mereka ini pasukan 5 orang yang memang punya kekuatan super, tapi mereka bukanlah makhluk super. Jedi itu makhluk super karena mereka melompat, terbang, ketika mereka mendapatkan Force mereka seperti mendapatkan kekuatan sihir. Orang-orang ini tentara yang masing-masing punya keistimewaan. Salah satu hal yang selalu saya pikirkan tentang Clone adalah sebagian daya tarik mereka adalah karena mereka manusia, mereka pekerja keras yang sangat kompeten, manusia yang bisa diandalkan,” papar Dee.
Star Wars: The Bad Batch akan memberikan wawasan baru bagi para penggemar kisah epik Perang Bintang ini. Serial animasi ini mengangkat cerita di masa transisi Republik ke Empire. Di sini, bagaimana Clone Force 99 alias The Bad Batch menghadapi perubahan situasi ini dieksplorasi secara meluas. Banyak karakter baru yang muncul di dalamnya. Episode 1 serial ini sudah dirilis pada 4 Mei lalu. Sementara episode 2 Star Wars: The Bad Batch bakal tayang hari ini, Jumat (7/5), mulai pukul 15.00 WIB di Disney+ Hotstar.
Mengisi suara untuk lima karakter berbeda yang senantiasa bercakap-cakap dalam satu adegan tentu bukan hal mudah. Dee mengaku, dia harus banyak berlatih agar bisa menyulihsuarakan masing-masing karakter ini dengan baik. Apalagi, dia juga dituntut untuk memberikan perbedaan pada masing-masing karakter tersebut.
Dalam Virtual Global Press Conference dan wawancara roundtable Star Wars: The Bad Batch yang juga diikuti GENSINDO beberapa waktu lalu, Dee menceritakan tantangan yang dia hadapi selama menyulihsuarakan karakter-karakter tersebut. Di The Bad Batch, Dee memberikan suara untuk Hunter, Wrecker, Tech, Echo dan juga Crosshairs. Bagi yang telah menonton episode 1 serial animasi ini, tentu bisa membedakan suara mereka.
Bagi Dee, pengalamannya menyulihsuarakan karakter-karakter tersebut di Star Wars: The Clone Wars memberinya banyak pengalaman. Namun, tetap saja, The Bad Batch memberinya tantangan lain. Di The Clone Wars, dia masih berbagi tugas dengan aktor lain. Sementara, di The Bad Batch, dia melakukan banyak sulih suara sendiri.
Dalam menyulihsuarakan kelima karakter itu, Dee harus melakukan perbedaan untuk masing-masing karakter. Namun, dia terbantu dengan skrip skenario cerita yang jelas. Inilah yang membuatnya merasa lebih mudah melakukan tugasnya di The Bad Batch.
“The Batch Batch sebenarnya lebih jauh satu dari yang lain, yang anehnya membuatnya agak sedikit lebih mudah untuk melompat dari satu karakter ke karakter lain. Maksud saya, buat saya, ini rasanya seperti melompat dari satu batu ke batu lain di sungai. Saya bisa melihat batunya. Penulisannya jelas. Dan, saya seperti bisa melihatnya. Saya merasa bisa merasakan mereka dan ini sebenarnya membantu membedakan dalam vokal mereka, dan juga pada kepribadian, mood mereka. Begitulah. Ini terlihat lebih seperti tipuan sulap lalu mungkin ini dilakukan pada Clones, tapi itu masih menjadi proses mengagumkan bagi aktor suara untuk melakukan adegan di mana saya harus bicara pada diri saya sendiri,” papar Dee.
Meskipun harus melakukan sulih suara sendirian di dalam ruangan dengan berganti-ganti karakter, Dee mengaku menikmatinya. Dia merasa mempunyai pekerjaan yang menyenangkan. Dia menyebut The Bad Batch adalah proyek yang menyenangkan.
Untuk membuat suara yang berbeda bagi masing-masing karakter, Dee melihat karakter masing-masing. Baginya, karakter seperti Hunter, Wrecker dan Tech cukup mudah untuk diberi suara dan dibedakan satu sama lain. Karakter-karakter ini memang punya kepribadian yang cukup kuat dan menonjol ketika tampil. Namun, dia punya cerita berbeda ketika harus mengisi suara Crosshairs dan Echo.
Crosshairs adalah karakter yang cukup menarik di The Bad Batch. Di episode 1, dia mengkhianati teman-temannya dan memilih untuk memihak kepada Empire. Suara Crosshairs pun sangat khas. Bagi Dee, suaranya mirip ular melingkar yang mengandung ancaman. “Bagi saya, itu seperti ular melingkar, ada semacam ancaman. Bagi dia dan bagi saya, itu adalah citra dia yang mirip ular melingkar,” ujar Dee.
Sementara, Echo adalah anggota The Bad Batch yang pemarah. Echo ini separuh manusia dan separuh mesin. Dia adalah clone mengalami eksperimen mengerikan yang menyebabkannya menjadi cyborg. Inilah engapa dia cenderung punya citra yang sedikit lebih masam dibanding yang lain.
Dari seluruh karakter yang dia sulih suarakan, Dee mengaku paling suka dengan Wrecker. Di antara lima anggota Clone Force 99, Wrecker punya badan yang paling besar. Jadi, bukan kejutan lagi kalau dia adalah orang paling kuat di grup itu. Kekuatannya yang besar ini merupakan kemampuan utamanya.
“Dia itu blak-blakan dan lucu. Tapi, saya sayang mereka semua. Emereka semua sangat menarik. Tapi, Wrecker mungkin yang paling menarik buat saya. Dan, dia itu sangat menyenangkan,” ujar Dee.
Kru The Bad Batch kali pertama diperkenalkan di premiere season 7 Star Wars: The Clone Wars yang berjudul The Bad Batch. Tim yang terdiri atas Hunter, Wrecker, Crosshairs dan Tech ini adalah bagian kelompok trooper Clone yang cacat. Keempat trooper itu dibuat seperti Clone lain, tapi kecacatan dan mutasi genetik membuat mereka harus disingkirkan. Namun, setelah disingkirkan, mereka malah membentuk pasukan elite yang mampu melakukan misi yang tidak bisa dilakukan trooper lain. Mutasi ini memberi mereka kemampuan unik.
Hunter adalah penelusur jejak dan pembunuh yang hebat. Wrecker memiliki kekuatan super, Crosshairs memiliki kemampuan bidik yang luar biasa, dan Tech tidak bisa ditandingi jika terkait intelijen. Pada akhir busur perkenalan mereka, Bad Batch juga menambahkan trooper Clone bernama Echo yang mengalami eksperimen mengerikan yang menyebabkannya menjadi cyborg.
Meski memiliki kekuatan super, tapi, bagi Dee, The Bad Batch bukanlah sekelompok superhero. Menjawab pertanyaan GENSINDO tentang pandangannya mengenai Clone Force 99 ini, Dee menyebut mereka sebagai sekelompok jagoan yang memainkan lagunya sendiri. Mereka bukan sekelompok pahlawan, tapi merupakan pasukan 5 orang tentara yang bekerja sama.
“Tim The Bad Batch itu mirip satu band jagoan yang memainkan lagu mereka sendiri dan tidak perlu bermain dengan band lain. Tapi, para jagoan ini benar-benar menyelesaikan pekerjaan mereka terutama ketika mereka bekerja sama yang mereka lakukan dengan cukup apik dan cukup efektif. Mereka ini pasukan 5 orang yang memang punya kekuatan super, tapi mereka bukanlah makhluk super. Jedi itu makhluk super karena mereka melompat, terbang, ketika mereka mendapatkan Force mereka seperti mendapatkan kekuatan sihir. Orang-orang ini tentara yang masing-masing punya keistimewaan. Salah satu hal yang selalu saya pikirkan tentang Clone adalah sebagian daya tarik mereka adalah karena mereka manusia, mereka pekerja keras yang sangat kompeten, manusia yang bisa diandalkan,” papar Dee.
Star Wars: The Bad Batch akan memberikan wawasan baru bagi para penggemar kisah epik Perang Bintang ini. Serial animasi ini mengangkat cerita di masa transisi Republik ke Empire. Di sini, bagaimana Clone Force 99 alias The Bad Batch menghadapi perubahan situasi ini dieksplorasi secara meluas. Banyak karakter baru yang muncul di dalamnya. Episode 1 serial ini sudah dirilis pada 4 Mei lalu. Sementara episode 2 Star Wars: The Bad Batch bakal tayang hari ini, Jumat (7/5), mulai pukul 15.00 WIB di Disney+ Hotstar.
(alv)