Makna di Balik Tren Rambut Virus Corona ala Orang Afrika
loading...
A
A
A
KENYA - Gaya rambut kepang tentu bukan hal baru yang pernah kita lihat. Tapi apa jadinya kalau kepangan ini dibentuk menyerupai wujud khas virus corona?
Pastinya unik dan catchy banget. Yap, dua kata ini rasanya pas buat mendeskripsikan tren gaya rambut dengan bentuk yang gak biasa yang lagi populer di Afrika Timur.
Foto:Brian Inganga/AP Photo
Dikutip dari The Guardian, tadinya, keberadaan produk rambut palsu impor dari India, China, dan Brasil di Afrika Timur bikin gaya rambut kepang di sana dianggap udah gak zaman lagi dan mulai ditinggalkan.
Tapi, semenjak kasus COVID-19 di Kenya mulai merebak, tren rambut kepang kembali hadir dengan bentuk baru mengikuti wujud khas dari virus ini.
Kemunculannya pun bukan gak pake alasan. Gaya rambut unik berbentuk seperti antena ini diberi julukan “gaya rambut virus corona”, dengan tujuan untuk menciptakan kesadaran para penduduk bahwa COVID-19 nyata adanya.
Dikutip dari Sky News, Sharon Refa, seorang penata rambut di salon kecil yang berada di sisi jalan di Kiberia, daerah kumuh di ibu kota Kenya, Nairobi, menuturkan bahwa masih banyak penduduk yang masa bodo dengan adanya pandemi ini.
Foto: Brian Inganga/AP Photo
"Beberapa orang dewasa gak percaya bahwa virus corona itu nyata, tapi sebagian besar anak-anak muda malah bersemangat untuk membersihkan tangan dan memakai top masker. Banyak orang dewasa gak melakukan ini, dan itulah sebabnya kami datang dengan gaya rambut corona,” Ujar Refa.
Harga yang lebih murah dibanding gaya rambut lainnya bikin gaya rambut virus corona jadi favorit di kalangan menengah ke bawah pada masa kondisi ekonomi yang sulit akibat COVID-19.
Untuk biaya potong rambut biasa di Kenya, biasanya dipatok harga 3,80 poundsterling atau sekitar Rp70 ribu. Sementara ongkos untuk potong rambut ala virus corona untuk anak kecil cuma 50 shilling Kenya atau Rp7 ribu.
Salah satu peminat gaya rambut ini ialah Margaret Andeya, salah seorang penduduk yang juga kena imbas kesulitan ekonomi akibat pandemi. Selain kelihatan cocok dengan penampilan anaknya, harga yang ditawarkan untuk menata rambut virus corona ini juga sangat cocok untuk kantongnya.
Foto: Brian Inganga/AP Photo
"Gaya rambut ini jauh lebih terjangkau bagi orang-orang seperti saya yang gak mampu membayar untuk gaya rambut yang lebih mahal di luar sana, tapi masih ingin anak-anak kita terlihat gaya," tutur Andeya.
Untuk menutupi masalah biaya, alih-alih memakai rambut palsu untuk membuat kepangan, penataan gaya rambut virus corona cuma memakai benang ulir dan teknik threading.
Jadi, selain kelihatan lebih stylish, itung-itung ikut membantu menyiarkan pesan kepada publik bahwa virus corona adalah hal nyata yang bisa hadir di tengah mereka.
Silmi Safriyantini
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @silmisafr
Pastinya unik dan catchy banget. Yap, dua kata ini rasanya pas buat mendeskripsikan tren gaya rambut dengan bentuk yang gak biasa yang lagi populer di Afrika Timur.
Foto:Brian Inganga/AP Photo
Dikutip dari The Guardian, tadinya, keberadaan produk rambut palsu impor dari India, China, dan Brasil di Afrika Timur bikin gaya rambut kepang di sana dianggap udah gak zaman lagi dan mulai ditinggalkan.
Tapi, semenjak kasus COVID-19 di Kenya mulai merebak, tren rambut kepang kembali hadir dengan bentuk baru mengikuti wujud khas dari virus ini.
Kemunculannya pun bukan gak pake alasan. Gaya rambut unik berbentuk seperti antena ini diberi julukan “gaya rambut virus corona”, dengan tujuan untuk menciptakan kesadaran para penduduk bahwa COVID-19 nyata adanya.
Dikutip dari Sky News, Sharon Refa, seorang penata rambut di salon kecil yang berada di sisi jalan di Kiberia, daerah kumuh di ibu kota Kenya, Nairobi, menuturkan bahwa masih banyak penduduk yang masa bodo dengan adanya pandemi ini.
Foto: Brian Inganga/AP Photo
"Beberapa orang dewasa gak percaya bahwa virus corona itu nyata, tapi sebagian besar anak-anak muda malah bersemangat untuk membersihkan tangan dan memakai top masker. Banyak orang dewasa gak melakukan ini, dan itulah sebabnya kami datang dengan gaya rambut corona,” Ujar Refa.
Harga yang lebih murah dibanding gaya rambut lainnya bikin gaya rambut virus corona jadi favorit di kalangan menengah ke bawah pada masa kondisi ekonomi yang sulit akibat COVID-19.
Untuk biaya potong rambut biasa di Kenya, biasanya dipatok harga 3,80 poundsterling atau sekitar Rp70 ribu. Sementara ongkos untuk potong rambut ala virus corona untuk anak kecil cuma 50 shilling Kenya atau Rp7 ribu.
Salah satu peminat gaya rambut ini ialah Margaret Andeya, salah seorang penduduk yang juga kena imbas kesulitan ekonomi akibat pandemi. Selain kelihatan cocok dengan penampilan anaknya, harga yang ditawarkan untuk menata rambut virus corona ini juga sangat cocok untuk kantongnya.
Foto: Brian Inganga/AP Photo
"Gaya rambut ini jauh lebih terjangkau bagi orang-orang seperti saya yang gak mampu membayar untuk gaya rambut yang lebih mahal di luar sana, tapi masih ingin anak-anak kita terlihat gaya," tutur Andeya.
Untuk menutupi masalah biaya, alih-alih memakai rambut palsu untuk membuat kepangan, penataan gaya rambut virus corona cuma memakai benang ulir dan teknik threading.
Jadi, selain kelihatan lebih stylish, itung-itung ikut membantu menyiarkan pesan kepada publik bahwa virus corona adalah hal nyata yang bisa hadir di tengah mereka.
Silmi Safriyantini
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @silmisafr
(it)