5 Cara Coping atau Atasi Stres Ini Ternyata Tak Sehat, Jangan Dilakukan!

JAKARTA - Tugas menumpuk, jalanan macet, berantemdengan pacar, dan sederet masalah lainnya bikin kamu gampang stres. Satu masalah belum kelar, muncul masalah yang baru. Rasanya, persoalan dalam hidup tak habis-habis.

Kita semua punya cara yang berbeda dalam mengatasi stres. Ada yang lega kalau sudah nangis keras-keras, bercerita ke teman, belanja, atau tidur sambil mendengarkan musik.

Penanganan atau penanggulangan stres ini biasa disebut coping mechanism (mekanisme coping) atau coping strategies (strategi coping). Mekanisme coping bikin seseorang dapat mendorong diri agar terus maju demi mempertahankan kesehatan mentalnya.

Tanpa kita sadari, ada beberapa hal sederhana yang kita anggap sebagai mekanisme coping, yang ternyata tidak sehat. Artinya, meski awalnya kelihatan positif, hal ini sebenarnya tidak baik untuk menangani stres.

Mengutip dari Psych2go, berikut lima mekanisme coping tak sehat yang harus dihindari.

1. MEMAKSA DIRI TETAP POSITIF MESKI ADA MASALAH

Foto: Sydney Sims/Unsplash

Kamu pernah mendengar toxic positivity, kan? Kalimat-kalimat positif yang dipaksakan saat kita ada masalah ada masalah, sudah jadi bagian dari budaya kita.

Sebenarnya, tak ada yang salah dengan berpikir positif, terkadang kita jadi terbantu dengan itu. Tapi, toxic positivity biasanya bukan berasal dari pikiran tulus yang bahagia. Seringkali, toxic positivity terbentuk dari penolakan atau keinginan untuk menghindar.

Biasanya hal ini muncul karena keterpaksaan untuk selalu terlihat baik-baik saja, meski saat tersulit sekalipun. Beberapa contohnya seperti, “Jangan dipikirin, deh, positif aja!”, “Semuanya pasti baik-baik aja, kok”, “Segini mending, deh, banyak yang lebih parah”, dan lainnya.

Saat kamu memaksakan diri untuk selalu dalam emosi positif tiap ada masalah, kamu seolah-olah menahan emosi dan perasaan alamiahmu. ( )

Padahal, hidup manusia memang tak ada yang sempurna. Sebanyak apa pun pikiran positif dalam diri seseorang, pasti tak akan terhindar dari stres. Jadi, wajar untuk sesekali menunjukkan emosi seperti marah, cemburu, atau kecewamu, ya.

2. MENGURUNG DIRI

Foto:Dustin Belt/Unsplash

Kalau ada masalah, apakah kamu terpikir untuk menjauh dari orang-orang dan mengurung diri di kamar seharian? Mungkin kamu berusaha agar tidak melampiaskan emosi ke orang sekitar, tapi ternyata ini tidak sehat, lho. Pasalnya, kita sebagai makhluk sosial punya kebutuhan utama untuk berhubungan dengan makhluk hidup.

Terbiasa mengurung diri saat ada masalah, akan menyusahkan dirimu ke depannya. Saat stres, berada di antara orang-orang terdekatmu bisa membangun ketahanan diri dan membantumu bertahan dari emosi negatif.

Kamu bisa belajar dari mereka.kalau kamu merasa tidak nyaman. Kamu bisa bercerita pada salah seorang yang kamu percayai, atau hubungi psikolog dan terapis yang sekiranya bisa membantu.

3. FATALISME (PEMIKIRAN BAHWA SETIAP MASALAH TERJADI KARENA TAKDIR YANG TAK BISA DIUBAH)

Foto:Glenn Carstens-Peters/Unsplash

Saat ada hal buruk terjadi, otak kita terbiasa menganggap hal itu sebagai hal yang terburuk. Kita jadi selalu memikirkan dampak buruk pada masa depan, berpikir berlebihan sebagai bentuk berjaga-jaga.

Tanpa sadar, kamu jadi merasa kalau setiap kejadian bisa mendatangkan hal negatif atau pasti punya hal buruk yang tak bisa diubah. Kamu jadi susah melihat hal positif dan malas berusaha karena membayangkan hal buruk yang mungkin terjadi. Perilaku ini bisa meningkatkan stres yang kamu rasakan.

Jadi, stop berpikir seperti itu, ya. Sebelum melakukan sesuatu, coba pikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk, tanyakan pada dirimu seberapa besar kemungkinan itu terjadi. Lalu, siapkan rencana matang, kalau bisa beberapa rencana yang fleksibel. Hal ini akan memberimu rasa aman pada masa depan.

4. MENEKAN PERASAAN SENDIRI

Foto:Ben White/Unsplash

Kita seringkali menutupi perasaan karena mengira tak ada orang yang peduli dan menganggap hal ini cuma menghabiskanwaktu. Padahal, menekan emosi itu tak baik. Meski kamu harus mengontrol diri, tapi tak ada salahnya untuk jujur dengan perasaan sendiri dan mengekspresikannya dengan cara yang tepat.

Dengan mengakui perasaan, fisikmu juga akan menjadi sehat. Luangkan waktu sejenak untuk memanjakan dirimu demi meminimalisir stres dan mengurangi emosi negatif. Kamu bisa tidur, menonjok-nonjok bantal, menari, atau olahraga demi meringankan pikiran.

5. TERPAKU PADA MASA LALU

Foto:Smart/Unsplash

Masa lalu memang punya daya tarik tersendiri, terutamasaat ini kita lagi tidak bahagia. Tapi, kamu tak bisa mengulang masa lalu.
Tentu banyak hal yang akan terjadi dan kemungkinan besar tidak sesuai dengan harapanmu. ( )

Tapi, hidup dengan membayangkan masa lalu, bisa mengurangi peluang kebahagiaan dan hal baik yang kamu hadapi saat ini.
Kalau kamu mau mengulang hal baik pada masa lalu, kamu bisa mencari tahu tipsnya, lalu coba terapkan pada masa sekarang.

Sekarang dan masa depan memang tak bisa diprediksi, tapi semua perspektif bergantung pada cara kamu memandang hidup.
Dengan memahami ada masalah-masalah yang mungkin muncul, tapi tetap bersiap menghadapinya dan jujur pada diri sendiri, kamu pasti bisa mengontrol dirimu tanpa harus terbayangi masa lalu.

Faqihah Muharroroh Itsnaini
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjadjaran
Instagram: @kikyfaqiha