Stres dan Sulit Berempati Saat Pandemi? Yuk Ikuti 6 Tips Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa karantina karena pandemi virus corona bikin banyak masalah muncul, salah satunya berkaitan dengan kesehatan mental.
Mental yang terganggu bisa merusak hubungan kita dengan orang terdekat. Ruang gerak yang terbatas emang bikin kita harus pintar mengelola emosi diri, perasaan marah, cemas, sedih, dan kesepian.
Nah, masalahnya, kamu gak cuma hidup sendiri. Ada orang tua, kakak, adik, atau orang lain yang tinggal bareng kamu. Ada juga teman, sahabat, atau pacar yang kamu hubungi secara daring.
Nah, kalo kamu lagi stres atau tertekan, memang gak gampang untuk tetap berkomunikasi secara wajar dengan mereka. Tapi menurut penelitian Annmarie Cano, profesor psikologi dari Wayne State University, kita semestinya bisa melakukan hal itu.
Dalam tulisannya yang terbit di The Conversation, Annmarie mengatakan bahwa berlatih empati saat kita tertekan bisa berdampak baik ke hubungan kita.
Nah, ini beberapa tips dari sang psikolog yang bisa kamu coba supaya tetap berempati saat kamu juga merasa stres selama masa karantina.
1. BERBAGI PERASAAN ITU PENTING, TAPI UTAMAKAN MENDENGAR
Foto:Priscilla Du Preez/Unsplash
Hal pertama yang harus kamu ingat, berempati pada orang lain bisa bikin kamu merasa gak kesepian dan lebih terhubung. Mengekspresikan emosi negatif kamu ke orang terdekat adalah hal yang wajar, sebagai bentuk mau merasa terhubung tadi, atau karena butuh direspons dan dimintai saran. Tentu kamu juga lebih bisa mengontrol emosi pas kamu berbagi dengan orang lain.
Tapi, ingat, bukan cuma kamu yang butuh didengar. Sekali-sekali ganti posisi jadi pendengar yang baik. Faktanya, mendengar keluh-kesah orang terdekat bisa berpengaruh positif pada kesehatan mental seseorang. Walaupun kalian sama-sama stres, ternyata pengalaman, emosi, dan strategi kalian yang berbeda bisa membangun ikatan baru yang lebih dalam.
2. KASIH JEDA WAKTU UNTUK SENDIRI
Foto: Toimetaja tõlkebüroo/Unsplash
Menghargai waktu satu sama lain berarti kamu juga harus ngasih ruang yang cukup buat orang terdekat. Saat mereka lagi gak mau cerita atau blak-blakan bilang lagi mau sendiri, coba berikan hal itu. Kamu bisa juga pelajari gerak-gerik orang lain, apakah mereka gak mau diganggu atau malah cari perhatian? Kalo emang cuma butuh sendirian, jangan memaksakan, ya, siapa tahu beberapa hari ke depan mood-nya udah balik.
3. BELAJAR LEBIH PROAKTIF
Foto:Tengyart/Unsplash
Latihan buat jadi lebih kepo, yuk! Bukan berarti kamu harus lebih bawel dengan cara terus-terus nanyain orang terdekat, tapi coba untuk lebih peka dengan kondisi sekitar. Bayangin saat kamu ada di posisi mereka, apakah butuh ditanya kabar atau gak? Bagaimana perasaan mereka hari ini?
Sering kali, orang terdekat kamu gak menunjukkan perasaannya secara terbuka, nah, itu saatnya kamu lebih proaktif. Jangan langsung sok tau atau buru-buru cari solusi, karena biasanya mereka cuma perlu teman bercerita. Pelajari juga respons yang kira-kira mereka harapkan.
4. MENERIMA DAN MENGHINDARI SIKAP MENYALAHKAN
Foto: Priscilla Du Preez/Unsplash
Langkah penting selanjutnya adalah coba tunjukkan sikap menerima apa adanya. Kamu bisa mengekspresikan bentuk peduli dengan memperhatikan secara serius, buat gestur setuju kayak mengangguk-angguk.
Mental yang terganggu bisa merusak hubungan kita dengan orang terdekat. Ruang gerak yang terbatas emang bikin kita harus pintar mengelola emosi diri, perasaan marah, cemas, sedih, dan kesepian.
Nah, masalahnya, kamu gak cuma hidup sendiri. Ada orang tua, kakak, adik, atau orang lain yang tinggal bareng kamu. Ada juga teman, sahabat, atau pacar yang kamu hubungi secara daring.
Nah, kalo kamu lagi stres atau tertekan, memang gak gampang untuk tetap berkomunikasi secara wajar dengan mereka. Tapi menurut penelitian Annmarie Cano, profesor psikologi dari Wayne State University, kita semestinya bisa melakukan hal itu.
Dalam tulisannya yang terbit di The Conversation, Annmarie mengatakan bahwa berlatih empati saat kita tertekan bisa berdampak baik ke hubungan kita.
Nah, ini beberapa tips dari sang psikolog yang bisa kamu coba supaya tetap berempati saat kamu juga merasa stres selama masa karantina.
1. BERBAGI PERASAAN ITU PENTING, TAPI UTAMAKAN MENDENGAR
Foto:Priscilla Du Preez/Unsplash
Hal pertama yang harus kamu ingat, berempati pada orang lain bisa bikin kamu merasa gak kesepian dan lebih terhubung. Mengekspresikan emosi negatif kamu ke orang terdekat adalah hal yang wajar, sebagai bentuk mau merasa terhubung tadi, atau karena butuh direspons dan dimintai saran. Tentu kamu juga lebih bisa mengontrol emosi pas kamu berbagi dengan orang lain.
Tapi, ingat, bukan cuma kamu yang butuh didengar. Sekali-sekali ganti posisi jadi pendengar yang baik. Faktanya, mendengar keluh-kesah orang terdekat bisa berpengaruh positif pada kesehatan mental seseorang. Walaupun kalian sama-sama stres, ternyata pengalaman, emosi, dan strategi kalian yang berbeda bisa membangun ikatan baru yang lebih dalam.
2. KASIH JEDA WAKTU UNTUK SENDIRI
Foto: Toimetaja tõlkebüroo/Unsplash
Menghargai waktu satu sama lain berarti kamu juga harus ngasih ruang yang cukup buat orang terdekat. Saat mereka lagi gak mau cerita atau blak-blakan bilang lagi mau sendiri, coba berikan hal itu. Kamu bisa juga pelajari gerak-gerik orang lain, apakah mereka gak mau diganggu atau malah cari perhatian? Kalo emang cuma butuh sendirian, jangan memaksakan, ya, siapa tahu beberapa hari ke depan mood-nya udah balik.
3. BELAJAR LEBIH PROAKTIF
Foto:Tengyart/Unsplash
Latihan buat jadi lebih kepo, yuk! Bukan berarti kamu harus lebih bawel dengan cara terus-terus nanyain orang terdekat, tapi coba untuk lebih peka dengan kondisi sekitar. Bayangin saat kamu ada di posisi mereka, apakah butuh ditanya kabar atau gak? Bagaimana perasaan mereka hari ini?
Sering kali, orang terdekat kamu gak menunjukkan perasaannya secara terbuka, nah, itu saatnya kamu lebih proaktif. Jangan langsung sok tau atau buru-buru cari solusi, karena biasanya mereka cuma perlu teman bercerita. Pelajari juga respons yang kira-kira mereka harapkan.
4. MENERIMA DAN MENGHINDARI SIKAP MENYALAHKAN
Foto: Priscilla Du Preez/Unsplash
Langkah penting selanjutnya adalah coba tunjukkan sikap menerima apa adanya. Kamu bisa mengekspresikan bentuk peduli dengan memperhatikan secara serius, buat gestur setuju kayak mengangguk-angguk.