Pengalaman Perenang Berhijab saat Program Pertukaran Pelajar YES di Amerika
loading...
A
A
A
PURWOREJO - Saya, Shinta Justicia Dellarohita, adalah pelajar asal Purworejo yang menjadi peserta program pertukaran Youth Exchange Study (YES) di Amerika untuk periode 2019/2020.
Lebih tepatnya, saya bertempat tinggal di kota Miamisburg, sebelah barat daya negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS). Saya berada di Amerika selama 9 bulan dan bersekolah di Miamisburg High School di kelas 11.
Menjadi peserta pertukaran pelajar ke AS melalui program Youth Exchange & Study adalah salah satu pencapaian besar dalam hidup saya. Melalui program ini, saya bisa menjalani kehidupan di Amerika Serikat, belajar mandiri di negeri orang, belajar dengan sistem pendidikan di AS, dan mengamati budaya orang Amerika, termasuk mendapatkan pengalaman toleransi beragama.
Pengalaman toleransi ini saya dapatkan saat mengikuti sesi latihan renang musim dingin di sekolah saya. Saya adalah hijaber satu-satunya dalam tim renang Miamisburg High School.
Saya memilih ekstrakurikuler renang karena saya ingin memperdalam teknik-teknik renang yang pernah saya dapatkan saat saya bergabung di klub renang saat SD. Selain itu, saya ingin menjaga kebugaran tubuh karena saya adalah atlet pencak silat dan petanque di Indonesia.
Miamisburg High School memiliki pilihan ekstrakurikuler yang cukup banyak terutama untuk olahraga. Ada olahraga basket, boling, gulat, cheerleading, tenis, renang, lacrosse,dan golf. ( )
Cukup banyak pilihan,bukan? Selama ekstrakurikuler olahraga, para pelatih serius membina para murid untuk bisa menguasai teknik-teknik dan strategi yang dibutuhkan dalam setiap cabang olahraga.
Untuk renang, saya mengikuti kelas musim dingin yang sudah dimulai dari November dan berakhir pada Maret 2020. Selama hampir lima bulan, saya mendapatkan bimbingan pelatih untuk perbaikan teknik renang, ragam kombinasi latihan fisik yang menunjang performa fisik perenang hingga bimbingan nutrisi untuk para atlet agar selalu tampil prima.
Pengalaman Toleransi sebagai Perenang Hijaber
Pertama kali saya mengikuti rapat, saya tampil beda sendiri berkat hijab yang saya kenakan. Beberapa teman satu klub memandang saya karena mereka belum pernah memiliki atlet renang yang mengenakan hijab. Namun saya cuek dan tetap tenang mengikuti rapat.
Pada akhir rapat, saya berdiskusi dengan tim pelatih dan alhamdullilah, mereka menyambut baik niat saya untuk bergabung dalam tim renang, apalagi ini adalah pertama kali dalam sejarah di klub renang Miamisburg ada hijaber yang bergabung.
Mereka bahkan mengapresiasi semangat saya untuk berlatih renang dan memberikan kebebasan bagi saya untuk memilih baju renang yang nyaman dipakai sebagai seorang atlet renang, tapi tetap menutupi aurat sebagai pengguna hijab.
Foto: Dok.Shinta Justicia Dellarohita
Inilah momen pertama saya mengalami indahnya toleransi dari para pelatih renang yang membantu saya untuk mewujudkan niat saya berlatih renang di Amerika meskipun saya menggunakan hijab.
Saya sendiri sebenarnya tidak menyangka bisa kembali menekuni renang bahkan di negeri Paman Sam, tapi inilah saya sekarang…saya kembali menjadi atlet renang.
Lantas bagaimana saya menyiasati baju renang yang saya kenakan selagi latihan? Selama latihan renang, saya terus menggunakan hijab saya. Saya memakai baju renang seperti Noore, tetapi kadang saya juga pakai baju renang terpisah antara atasan lengan panjang dan celana panjangnya.
Untuk memakai baju ini, saya membutuhkan waktu lebih lama dibanding teman-teman yang lain. Saya biasanya memakai bagian penutup kepala terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan bagian penutup badan yang panjang hingga ke lengan dan mata kaki.
Saya berlatih renang setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat. Pada Senin dan Jumat, saya berlatih sepulang sekolah selama satu jam dari pukul 14.45-15.45. (
)
Untuk Selasa, latihan dimulai pada malam hari pukul 18.45-19.45. Untuk Rabu, durasi menjadi dua jam, yaitu pada pukul 19.30 -21.30. Waktu dan durasi latihan biasanya juga bisa berubah mengikuti pelatihan dan kebutuhan latihan.
Biasanya kami memulai latihan dengan pemanasan yang kami sebut SKIP (Swimming Freestyle, Kick with Kickboard, Swimming 1M dan Pick up). Jadi, kami mengawali pemanasan renang 100 meter dengan renang gaya bebas 25 m, dilanjutkan dengan renang yang hanya gerakan kaki menggunakan kickboard 25 m, lalu berenang 50 m gaya kupu-kupu, 50 m gaya bebas dan terakhir, saya bebas memilih gaya yang saya mau jalani untuk renang 25 m.
Lebih tepatnya, saya bertempat tinggal di kota Miamisburg, sebelah barat daya negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS). Saya berada di Amerika selama 9 bulan dan bersekolah di Miamisburg High School di kelas 11.
Menjadi peserta pertukaran pelajar ke AS melalui program Youth Exchange & Study adalah salah satu pencapaian besar dalam hidup saya. Melalui program ini, saya bisa menjalani kehidupan di Amerika Serikat, belajar mandiri di negeri orang, belajar dengan sistem pendidikan di AS, dan mengamati budaya orang Amerika, termasuk mendapatkan pengalaman toleransi beragama.
Pengalaman toleransi ini saya dapatkan saat mengikuti sesi latihan renang musim dingin di sekolah saya. Saya adalah hijaber satu-satunya dalam tim renang Miamisburg High School.
Saya memilih ekstrakurikuler renang karena saya ingin memperdalam teknik-teknik renang yang pernah saya dapatkan saat saya bergabung di klub renang saat SD. Selain itu, saya ingin menjaga kebugaran tubuh karena saya adalah atlet pencak silat dan petanque di Indonesia.
Miamisburg High School memiliki pilihan ekstrakurikuler yang cukup banyak terutama untuk olahraga. Ada olahraga basket, boling, gulat, cheerleading, tenis, renang, lacrosse,dan golf. ( )
Cukup banyak pilihan,bukan? Selama ekstrakurikuler olahraga, para pelatih serius membina para murid untuk bisa menguasai teknik-teknik dan strategi yang dibutuhkan dalam setiap cabang olahraga.
Untuk renang, saya mengikuti kelas musim dingin yang sudah dimulai dari November dan berakhir pada Maret 2020. Selama hampir lima bulan, saya mendapatkan bimbingan pelatih untuk perbaikan teknik renang, ragam kombinasi latihan fisik yang menunjang performa fisik perenang hingga bimbingan nutrisi untuk para atlet agar selalu tampil prima.
Pengalaman Toleransi sebagai Perenang Hijaber
Pertama kali saya mengikuti rapat, saya tampil beda sendiri berkat hijab yang saya kenakan. Beberapa teman satu klub memandang saya karena mereka belum pernah memiliki atlet renang yang mengenakan hijab. Namun saya cuek dan tetap tenang mengikuti rapat.
Pada akhir rapat, saya berdiskusi dengan tim pelatih dan alhamdullilah, mereka menyambut baik niat saya untuk bergabung dalam tim renang, apalagi ini adalah pertama kali dalam sejarah di klub renang Miamisburg ada hijaber yang bergabung.
Mereka bahkan mengapresiasi semangat saya untuk berlatih renang dan memberikan kebebasan bagi saya untuk memilih baju renang yang nyaman dipakai sebagai seorang atlet renang, tapi tetap menutupi aurat sebagai pengguna hijab.
Foto: Dok.Shinta Justicia Dellarohita
Inilah momen pertama saya mengalami indahnya toleransi dari para pelatih renang yang membantu saya untuk mewujudkan niat saya berlatih renang di Amerika meskipun saya menggunakan hijab.
Saya sendiri sebenarnya tidak menyangka bisa kembali menekuni renang bahkan di negeri Paman Sam, tapi inilah saya sekarang…saya kembali menjadi atlet renang.
Lantas bagaimana saya menyiasati baju renang yang saya kenakan selagi latihan? Selama latihan renang, saya terus menggunakan hijab saya. Saya memakai baju renang seperti Noore, tetapi kadang saya juga pakai baju renang terpisah antara atasan lengan panjang dan celana panjangnya.
Untuk memakai baju ini, saya membutuhkan waktu lebih lama dibanding teman-teman yang lain. Saya biasanya memakai bagian penutup kepala terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan bagian penutup badan yang panjang hingga ke lengan dan mata kaki.
Saya berlatih renang setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Jumat. Pada Senin dan Jumat, saya berlatih sepulang sekolah selama satu jam dari pukul 14.45-15.45. (
Baca Juga
Untuk Selasa, latihan dimulai pada malam hari pukul 18.45-19.45. Untuk Rabu, durasi menjadi dua jam, yaitu pada pukul 19.30 -21.30. Waktu dan durasi latihan biasanya juga bisa berubah mengikuti pelatihan dan kebutuhan latihan.
Biasanya kami memulai latihan dengan pemanasan yang kami sebut SKIP (Swimming Freestyle, Kick with Kickboard, Swimming 1M dan Pick up). Jadi, kami mengawali pemanasan renang 100 meter dengan renang gaya bebas 25 m, dilanjutkan dengan renang yang hanya gerakan kaki menggunakan kickboard 25 m, lalu berenang 50 m gaya kupu-kupu, 50 m gaya bebas dan terakhir, saya bebas memilih gaya yang saya mau jalani untuk renang 25 m.