Dari Komedi sampai Drama Romantis, Genre Film Apa yang Paling Bagus untuk Kesehatan Kita?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ternyata, genre film yang kita tonton bisa memengaruhi kesehatan kita, loh. Ini menurut penelitian para ahli di luar negeri.
Nonton film punya efek tertentu buat otak dan badan kita yang sering kali gak pernah kita sadari.
Melansir Chicago Tribune, psikolog dan penulis buku "E-Motion Picture Magic", Birgit Wolz, kebanyakan film mengirimkan ide lewat emosi dibanding pikiran.
"Ini bisa menetralkan naluri untuk menekan perasaan serta memicu pelepasan emosi," ujarnya.
Dengan memunculkan emosi, menonton film bisa membuka pintu yang mungkin tertutup. Maksudnya, dengan nonton film bisa jadi ada bagian dari dalam tubuh kita yang memberikan respons-respons tertentu atau bahkan yang gak semestinya terjadi.
Efek-efek tertentu tersebut bisa berbeda-beda tiap genre film. Nah, apa bedanya, berikut rangkumannya dari Chicago Tribune. ( )
1. KOMEDI
Foto: Universal Pictures
Birgit Wolz menyebut bahwa tertawa bisa menjauhkan diri sejenak dari masalah, dan bikin kita merasa lebih damai. “Sering kali, klien bisa menemukan solusi atas hal-hal yang dikhawatirkan dengan perspektif baru dan kreatif sehabis menonton film lucu,” katanya.
Spesifiknya, ada penelitian dari Universiy of Maryland yang menemukan bahwa tertawa selama menonton film komedi bikin pembuluh darah lebih lebar sebanyak 22% dari biasanya.
Dr. Michael Miller, Direktur Center for Preventive Cardiology University of Maryland bahkan mengungkapkan bahwa hal ini sama aja kayak habis olahraga fisik yang membuat tekanan darah menjadi lebih rendah.
2. HOROR
Foto: Unsplash
Sensasi menonton film horor emang11-12 dengan menjajal aktivitas ekstrem semacam terjun payung atau panjat tebing. Efeknya menurut Dr. George Bakris, spesialis penyakit hipertensi, bisa meningkatkan detak jantung yang berujung nyeri dada dan meningkatnya tekanan darah. Nah, makanya untuk penderita penyakit koroner, mendingan mencari genre film lain yang gak memacu detak jantung berlebih.
Selain itu bagi psikologis seseorang, nonton film horor bisa bikin kita ingat kejadian traumatis yang pernah dialami dulu. Bruce McEwen, profesor dari Rockfeller University dan mantan direktur Society for Neuroscience, menjelaskan bahwa menonton film horor bisa menyebabkan lonjakan adrenalin dan level kortisol. Keduanya bisa memicu memori traumatis yang pernah dialami
”Jadi kalau kita punya memori buruk yang tidak mau lagi kitaingat, lebih baik menghindari genre film ini sampai kita sekiranya siap," katanya menyarankan. (Baca Juga: Komedi Receh Jadi Favorit Anak Muda)
3. FILM 3D
Foto: Shutterstock
Nonton film dengan format 3D bikin kita seperti ada di dunia para karakter yang kita tonton. Tapi sayang, gak semua orang bisa merasa senang saat nonton dalam format seperti ini.
“Menonton dengan format film ini bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, dan mual-mual,” kata Justin Bazan, seorang optometris sekaligus pemilik Park Slope Eye di New York. Efek-efek tersebut biasanya terjadi beberapa saat sebagai respons normal, tapi bisa juga itu pertanda adanya masalah penglihatan.
Nonton film punya efek tertentu buat otak dan badan kita yang sering kali gak pernah kita sadari.
Melansir Chicago Tribune, psikolog dan penulis buku "E-Motion Picture Magic", Birgit Wolz, kebanyakan film mengirimkan ide lewat emosi dibanding pikiran.
"Ini bisa menetralkan naluri untuk menekan perasaan serta memicu pelepasan emosi," ujarnya.
Dengan memunculkan emosi, menonton film bisa membuka pintu yang mungkin tertutup. Maksudnya, dengan nonton film bisa jadi ada bagian dari dalam tubuh kita yang memberikan respons-respons tertentu atau bahkan yang gak semestinya terjadi.
Efek-efek tertentu tersebut bisa berbeda-beda tiap genre film. Nah, apa bedanya, berikut rangkumannya dari Chicago Tribune. ( )
1. KOMEDI
Foto: Universal Pictures
Birgit Wolz menyebut bahwa tertawa bisa menjauhkan diri sejenak dari masalah, dan bikin kita merasa lebih damai. “Sering kali, klien bisa menemukan solusi atas hal-hal yang dikhawatirkan dengan perspektif baru dan kreatif sehabis menonton film lucu,” katanya.
Spesifiknya, ada penelitian dari Universiy of Maryland yang menemukan bahwa tertawa selama menonton film komedi bikin pembuluh darah lebih lebar sebanyak 22% dari biasanya.
Dr. Michael Miller, Direktur Center for Preventive Cardiology University of Maryland bahkan mengungkapkan bahwa hal ini sama aja kayak habis olahraga fisik yang membuat tekanan darah menjadi lebih rendah.
2. HOROR
Foto: Unsplash
Sensasi menonton film horor emang11-12 dengan menjajal aktivitas ekstrem semacam terjun payung atau panjat tebing. Efeknya menurut Dr. George Bakris, spesialis penyakit hipertensi, bisa meningkatkan detak jantung yang berujung nyeri dada dan meningkatnya tekanan darah. Nah, makanya untuk penderita penyakit koroner, mendingan mencari genre film lain yang gak memacu detak jantung berlebih.
Selain itu bagi psikologis seseorang, nonton film horor bisa bikin kita ingat kejadian traumatis yang pernah dialami dulu. Bruce McEwen, profesor dari Rockfeller University dan mantan direktur Society for Neuroscience, menjelaskan bahwa menonton film horor bisa menyebabkan lonjakan adrenalin dan level kortisol. Keduanya bisa memicu memori traumatis yang pernah dialami
”Jadi kalau kita punya memori buruk yang tidak mau lagi kitaingat, lebih baik menghindari genre film ini sampai kita sekiranya siap," katanya menyarankan. (Baca Juga: Komedi Receh Jadi Favorit Anak Muda)
3. FILM 3D
Foto: Shutterstock
Nonton film dengan format 3D bikin kita seperti ada di dunia para karakter yang kita tonton. Tapi sayang, gak semua orang bisa merasa senang saat nonton dalam format seperti ini.
“Menonton dengan format film ini bisa menyebabkan pusing, sakit kepala, dan mual-mual,” kata Justin Bazan, seorang optometris sekaligus pemilik Park Slope Eye di New York. Efek-efek tersebut biasanya terjadi beberapa saat sebagai respons normal, tapi bisa juga itu pertanda adanya masalah penglihatan.