10 Tren Fesyen dari Era Victoria hingga Modern: Cerminan Sejarah dan Fenomena Sosial
loading...
A
A
A
Jackie dikenal karena kemampuannya menggabungkan gaya feminim pada era 1950-an dengan elemen yang lebih modern dan elegan. Ia menciptakan tren yang diikuti oleh banyak perempuan di seluruh dunia.
Setelah kematian suaminya yang menjadi sorotan global, baju yang dikenakan Jackie pada peristiwa nahas itu juga ikut menjadi tren fesyen dunia. Blazer dan rok set berwarna pink yang dikenakan Jackie menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di seluruh dunia.
Setelan tersebut, yang sekarang dikenal sebagai salah satu ikon mode paling terkenal, menggambarkan keberanian dan ketabahan Jackie dalam menghadapi tragedi besar.
7. Tren Fesyen 1970-an: Kebebasan Ekspresi
Foto: Shutterstock
Memasuki tahun 1970-an, tren fesyen kembali berubah dengan cepat. Era ini dikenal dengan gaya yang lebih bebas dan ekspresif, mencerminkan perubahan sosial yang terjadi pada saat itu.
Hippie jadi salah satu subkultur yang sangat berpengaruh, dengan pakaian yang longgar, celana bell-bottom, kain tie-dye, dan motif bunga. Fesyen era ini juga mencerminkan semangat kebebasan dan pemberontakan terhadap norma-norma tradisional.
8. Tren Fesyen 1980-an: Kemewahan dan Eksentrik
Foto:Anthony Barboza/Getty Images
Tahun 1980-an membawa kembali kemewahan dan eksentrik dalam dunia fesyen. Era ini dikenal dengan penggunaan warna-warna cerah, pakaian yang berlapis-lapis, dan siluet yang tegas.
Gaya power dressing menjadi populer di kalangan para perempuan bekerja, dengan bahu lebar dan jas besar yang menunjukkan kekuatan dan keberanian.
Musik pop dan ikon budaya seperti Madonna dan Michael Jackson juga sangat mempengaruhi tren fesyen pada era ini.
9. Tren Fesyen 1990-an: Grunge dan Minimalisme
Foto: Everett Collection
Tahun 1990-an melahirkan tren grunge, yang dipopulerkan oleh band seperti Nirvana. Gaya ini ditandai dengan pakaian yang tampak lusuh dan kasual seperti flanel, jeans robek, dan kaos longgar.
Di sisi lain, minimalisme juga menjadi tren besar, dengan pakaian yang simpel dan palet warna netral. Desainer seperti Calvin Klein dan Jil Sander memimpin tren ini dengan koleksi yang elegan dan minimalis.
10. Tren Fesyen 2000-an: Y2K dan Pengaruh Teknologi
Foto: Freepik
Pada awal 2000-an, tren Y2K mendominasi dengan gaya yang futuristik dan eksentrik. Pakaian dengan bahan-bahan metalik, aksesori berteknologi tinggi, dan siluet yang unik menjadi populer.
Era ini juga melihat pengaruh besar dari budaya pop dan internet. Para selebritas seperti Britney Spears dan Paris Hilton menjadi ikon mode pada masa ini.
Tren fesyen dari era Victoria hingga zaman modern bukan hanya tentang perubahan gaya berpakaian, tetapi juga mencerminkan transformasi besar dalam sejarah dan fenomena sosial. Setiap dekade membawa ciri khasnya sendiri, dipengaruhi oleh peristiwa global, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial.
Fesyen terus berevolusi, mencerminkan semangat zaman dan perubahan dalam struktur masyarakat. Melalui fesyen, kita dapat melihat cerminan dari perjalanan sejarah, dinamika sosial, dan perubahan budaya yang telah membentuk dunia kita pada hari ini.
Athaya M. Jumhur
Kontributor GenSINDO
Universitas Airlangga, Mahasiswi Ilmu Sejarah dan Duta FIB Unair 2023
Setelah kematian suaminya yang menjadi sorotan global, baju yang dikenakan Jackie pada peristiwa nahas itu juga ikut menjadi tren fesyen dunia. Blazer dan rok set berwarna pink yang dikenakan Jackie menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di seluruh dunia.
Setelan tersebut, yang sekarang dikenal sebagai salah satu ikon mode paling terkenal, menggambarkan keberanian dan ketabahan Jackie dalam menghadapi tragedi besar.
7. Tren Fesyen 1970-an: Kebebasan Ekspresi
Foto: Shutterstock
Memasuki tahun 1970-an, tren fesyen kembali berubah dengan cepat. Era ini dikenal dengan gaya yang lebih bebas dan ekspresif, mencerminkan perubahan sosial yang terjadi pada saat itu.
Hippie jadi salah satu subkultur yang sangat berpengaruh, dengan pakaian yang longgar, celana bell-bottom, kain tie-dye, dan motif bunga. Fesyen era ini juga mencerminkan semangat kebebasan dan pemberontakan terhadap norma-norma tradisional.
8. Tren Fesyen 1980-an: Kemewahan dan Eksentrik
Foto:Anthony Barboza/Getty Images
Tahun 1980-an membawa kembali kemewahan dan eksentrik dalam dunia fesyen. Era ini dikenal dengan penggunaan warna-warna cerah, pakaian yang berlapis-lapis, dan siluet yang tegas.
Gaya power dressing menjadi populer di kalangan para perempuan bekerja, dengan bahu lebar dan jas besar yang menunjukkan kekuatan dan keberanian.
Musik pop dan ikon budaya seperti Madonna dan Michael Jackson juga sangat mempengaruhi tren fesyen pada era ini.
9. Tren Fesyen 1990-an: Grunge dan Minimalisme
Foto: Everett Collection
Tahun 1990-an melahirkan tren grunge, yang dipopulerkan oleh band seperti Nirvana. Gaya ini ditandai dengan pakaian yang tampak lusuh dan kasual seperti flanel, jeans robek, dan kaos longgar.
Di sisi lain, minimalisme juga menjadi tren besar, dengan pakaian yang simpel dan palet warna netral. Desainer seperti Calvin Klein dan Jil Sander memimpin tren ini dengan koleksi yang elegan dan minimalis.
10. Tren Fesyen 2000-an: Y2K dan Pengaruh Teknologi
Foto: Freepik
Pada awal 2000-an, tren Y2K mendominasi dengan gaya yang futuristik dan eksentrik. Pakaian dengan bahan-bahan metalik, aksesori berteknologi tinggi, dan siluet yang unik menjadi populer.
Era ini juga melihat pengaruh besar dari budaya pop dan internet. Para selebritas seperti Britney Spears dan Paris Hilton menjadi ikon mode pada masa ini.
Tren fesyen dari era Victoria hingga zaman modern bukan hanya tentang perubahan gaya berpakaian, tetapi juga mencerminkan transformasi besar dalam sejarah dan fenomena sosial. Setiap dekade membawa ciri khasnya sendiri, dipengaruhi oleh peristiwa global, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial.
Fesyen terus berevolusi, mencerminkan semangat zaman dan perubahan dalam struktur masyarakat. Melalui fesyen, kita dapat melihat cerminan dari perjalanan sejarah, dinamika sosial, dan perubahan budaya yang telah membentuk dunia kita pada hari ini.
Athaya M. Jumhur
Kontributor GenSINDO
Universitas Airlangga, Mahasiswi Ilmu Sejarah dan Duta FIB Unair 2023
(ita)