Profil 8 Kampus Ternama Amerika yang Ikut Aksi Encampment Pro-Palestina, Banyak dari Ivy League
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sederet universitas elite di Amerika Serikat ikut melakukan aksi encampment sebagai bentuk dukungan mereka untuk warga Palestina yang diserang pemerintah Israel.
Encampment merupakan gerakan demonstrasi dari para mahasiswa Pro-Palestina, yang diawali oleh salah satu universitas ternama di Amerika Serikat yaitu Columbia University. Mereka mulai menggelar perkemahan di universitas pada tanggal 17 April lalu dan mulai diikuti oleh universitas lainnya.
Gerakan ini menuntut untuk lembaga akademis agar berhenti berbisnis dengan perusahaan-perusahaan yang pro terhadap Israel dan membantu mereka dalam serangan yang dilakukan di Gaza. Mereka juga menuntut pemerintah untuk ikut campur dalam menekan adanya gencatan senjata di Gaza yang telah memakan banyak korban jiwa.
Baca Juga: Deretan Kampus Amerika Serikat yang Demo Dukung Palestina
Menurut Omar Maslow, profesor Ilmu Politik Universitas California, aksi ini cepat menyebar karena Universitas Columbia merupakan universitas ternama yang masuk dalam Ivy League dan rumah dari sejumlah mahasiswa Yahudi. Ini membuatnya langsung mendapat banyak sorotan dari media dan pengawasan politik.
Universitas Ivy League ini menduduki peringkat ke-23 sebagai universitas terbaik di dunia, dan telah menghasilkan banyak alumni yang sangat luar biasa, mulai dari Bapak Pendiri AS hingga pemenang penghargaan bidang jurnalistik Pulitzer.
Beberapa lulusan terkenal dari universitas elite ini antara lain seperti Harold C.Urey, I.I. Rabi, Andre Cournand, William Vickrey, Lou Gehrig, Matthew Fox, Jake Gyllenhaal, hingga Barack Obama dan Alexander Hamilton.
Universitas ini juga menghasilkan kurang lebih 400 hasil riset setiap tahunnya dan telah melahirkan 87 penghargaan nobel. Dengan fasilitasnya yang sangat lengkap tak heran membuat universitas ini menjadi salah satu yang terbaik di Amerika Serikat.
Setelah para mahasiswa memulai aksinya melakukan encampment, pihak kampus justru meminta bantuan polisi untuk membubarkan aksi tersebut. Keadaan semakin memanas ketika petugas menembakkan senjata api saat menyerbu Hamilton Hall. Hingga kini ada ratusan mahasiswa yang diamankan, bahkan terancam diberhentikan dari kampus karena melakukan aksi tersebut.
Universitas yang juga termasuk dalam Ivy League ini tercatat di peringkat ke-63 universitas terbaik di dunia, juga memiliki alumni yang tidak kalah luar biasa. Beberapa nama di antaranya seperti John D. Rockefeller Junior, Emma Watson, Ted Turner, John F. Kennedy Junior, Meredith Whitney, dan Walter Hoving.
Universitas yang memiliki 40 departemen ilmu dan 80 konsentrasi jurusan ini juga tercatat telah memenangkan 8 penghargaan nobel meliputi alumni, anggota fakultas, dan para peneliti mereka.
Di tengah keributan yang semakin memanas Brown University justru memberikan contoh yang sangat baik untuk kampus lainnya. Para mahasiswa dan pejabat dari kampus tersebut berhasil membuat kesepakatan dengan para mahasiswa.
Para mahasiswwa setuju membongkar tenda mereka dan pihak kampus mengatakan akan berdiskusi dan melakukan pemungutan suara mengenai divestasi dana dari perusahaan yang berbisnis dengan Israel dan atau mendapatkan keuntungan dari genosida di Palestina.
Kampus Ivy League berikutnya ada Harvard University, yang masuk dalam jajaran lima besar universitas terbaik di dunia, dan menempati urutan ke-4 untuk saat ini. Beberapa lulusan dari kampus ini juga tidak kalah hebat di antaranya Bill Gates, Mark Zuckerberg, John F. Kennedy, Natalie Portman, dan Robert Oppenheimer.
Sebagai salah satu universitas elite yang menjadi tujuan dari banyak pelajar di dunia, universitas ini telah memenangkan 161 penghargaan nobel dan menjadi yang terbanyak hingga saat ini.
Para mahasiswa dari Harvard University juga ikut dalam aksi encampment untuk membela hak-hak warga Palestina. Namun menurut Harvard Crimson, terdapat 30 lebih mahasiswa pengunjuk rasa yang menghadapi tindakan disipliner karena dianggap melanggar peraturan kampus. Mereka dipanggil oleh Dewan Administratif Harvard yang bertanggung jawab atas penegakan kebijakan kampus.
Massachusetts Institute of Technology menempati posisi ke-2 sebagai universitas terbaik di dunia. Kampus ini telah melahirkan banyak nama-nama hebat seperti Buzz Aldrin, Ilene S. Gordon, Andrea Wong, Michael J. Massimino, Kofi Annan, dan Bridgit Mendler.
Sebagai salah satu universitas paling bergengsi, MIT telah melahirkan 52 ilmuwan yang meraih National Medal of Science dan 45 orang lainnya meraih penghargaan Rhodes Scholars.
Sekitar 30 mahasiswa di MIT mendirikan lebih dari selusin tenda di halaman Kresge untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina. Negosiasi antara mahasiswa dengan pihak kampus sudah sempat terjadi, tapi lewat akun instagram koalisi MIT mengatakan bahwa pihak kampus telah menghentikan negosiasi dan menolak untuk berhenti menerima dana dari militer Israel.
Menempati urutan ke-5 sebagai universitas terbaik di dunia, Stanford University juga telah melahirkan nama-nama hebat. Di antaranya seperti Elon Musk, John F. Kennedy, Reese Witherspoon, Sundar Pichai, Emmy Rossum, John Steinbeck, dan Philippe of Belgium.
Stanford University telah berhasil melahirkan 84 penghargaan Nobel dan banyak melahirkan banyak pendiri perusahaan yang jika digabungkan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar lebih dari USD2,7 triliun.
Sebagai salah satu kampus elite para mahasiswa di kampus ini juga mengadakan aksi yang serupa dengan membangun tenda di White Plaza, yang merupakan ruang untuk kebebasan berekspresi. Pihak kampus mengizinkan mahasiswa untuk melakukan aksinya mulai daripukul 8 pagi hingga pukul 8 malam.
Universitas elite ini menempati urutan ke-14 sebagai universita terbaik di dunia. Oleh karena itu tak heran kampus ini telah menghasilkan nama-nama alumnus seperti Arnold Schwarzenegger, Marilyn Monroe, James Franco, Nicolas Cage, Steve Martin, Kareem Abdul-Jabbar, dan Taylor Wang.
Universitas ini juga banyak meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan seperti memenangkan 16 penghargaan Nobel, 5 MacArthur Fellows, 120 kejuaraan NCAA, juga memenangkan medali olimpiade.
Aksi serupa juga terjadi di UCLA dan aksi ini sempat mendapat izin dari pihak kampus karena berjalan secara tertib. Namun hal tersebut berubah ketika terjadi bentrokan antara para demonstran dengan kelompok pro-Israel yang secara tiba-tiba menyerang mereka.
Setelah sehari pasca bentrokan terjadi, pihak kampus justru meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk membubarkan aksi tersebut.
Yale University juga tergolong Ivy League, dan masuk ke dalam jajaran 20 besar universitas terbaik di dunia dengan menempati urutan ke-16. Universitas ini juga telah menghasilkan lulusan terbaik seperti George W. Bush, Bill Clinton, Hillary Clinton, Jodie Foster, Gerald Ford, John Kerry, Victoria (putri mahkota Swedia), dan Jennifer Connelly.
Universitas ini telah berhasil melahirkan 65 penghargaan Nobel dan mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Amerika Serikat. Yale University juga menjadi salah satu universitas pilihan bagi para pelajar internasional.
Sekitar 250 pengunjuk rasa pro-Palestina mendirikan 40 tenda di Cross Campus untuk melakukan demonstrasi. Namun saat ini para pengunjuk rasa telah memilih untuk meninggalkan perkemahan mereka setelah pihak kampus menetapkan akan memberikan tindakan disiplin karena dianggap telah melanggar peraturan kampus.
Evergreen State College di Olympia, Washington, D.C, adalah PTN yang juga menjadi kampus tempat Rachel Corrie menuntut ilmu.
Rachel Corrie adalah aktivis Amerika Serikat berdarah Yahudi yang tewas dilindas buldoser lapis baja Israel. Dia dengan berani memasang badannya ketika pasukan Zionis ingin menghancurkan rumah-rumah warga Rafah, Jalur Gaza, Palestina, pada 16 Maret 2003 atau 21 tahun yang lalu.
Evergreen State College menjadi kampus pertama di Amerika Serikat yang mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka setuju untuk membentuk “Satuan Tugas Penghilangan Kebijakan Investasi” pada akhir kuartal musim semi 2024. Tim ini akan menangani “divestasi dari perusahaan yang mengambil keuntungan dari pelanggaran hak asasi manusia berat dan atau pendudukan Wilayah Palestina”.
Temuan mereka akan digunakan dalam implementasi kebijakan divestasi yang dimulai pada Kuartal Musim Semi 2025 dan selesai pada Musim Semi 2026.
MG/Akbar Nugroho
Encampment merupakan gerakan demonstrasi dari para mahasiswa Pro-Palestina, yang diawali oleh salah satu universitas ternama di Amerika Serikat yaitu Columbia University. Mereka mulai menggelar perkemahan di universitas pada tanggal 17 April lalu dan mulai diikuti oleh universitas lainnya.
Gerakan ini menuntut untuk lembaga akademis agar berhenti berbisnis dengan perusahaan-perusahaan yang pro terhadap Israel dan membantu mereka dalam serangan yang dilakukan di Gaza. Mereka juga menuntut pemerintah untuk ikut campur dalam menekan adanya gencatan senjata di Gaza yang telah memakan banyak korban jiwa.
Baca Juga: Deretan Kampus Amerika Serikat yang Demo Dukung Palestina
Menurut Omar Maslow, profesor Ilmu Politik Universitas California, aksi ini cepat menyebar karena Universitas Columbia merupakan universitas ternama yang masuk dalam Ivy League dan rumah dari sejumlah mahasiswa Yahudi. Ini membuatnya langsung mendapat banyak sorotan dari media dan pengawasan politik.
Profil Universitas Ternama yang LakukanEncampment Pro-Palestina
1. Columbia University
Universitas Ivy League ini menduduki peringkat ke-23 sebagai universitas terbaik di dunia, dan telah menghasilkan banyak alumni yang sangat luar biasa, mulai dari Bapak Pendiri AS hingga pemenang penghargaan bidang jurnalistik Pulitzer.
Beberapa lulusan terkenal dari universitas elite ini antara lain seperti Harold C.Urey, I.I. Rabi, Andre Cournand, William Vickrey, Lou Gehrig, Matthew Fox, Jake Gyllenhaal, hingga Barack Obama dan Alexander Hamilton.
Universitas ini juga menghasilkan kurang lebih 400 hasil riset setiap tahunnya dan telah melahirkan 87 penghargaan nobel. Dengan fasilitasnya yang sangat lengkap tak heran membuat universitas ini menjadi salah satu yang terbaik di Amerika Serikat.
Setelah para mahasiswa memulai aksinya melakukan encampment, pihak kampus justru meminta bantuan polisi untuk membubarkan aksi tersebut. Keadaan semakin memanas ketika petugas menembakkan senjata api saat menyerbu Hamilton Hall. Hingga kini ada ratusan mahasiswa yang diamankan, bahkan terancam diberhentikan dari kampus karena melakukan aksi tersebut.
2. Brown University
Universitas yang juga termasuk dalam Ivy League ini tercatat di peringkat ke-63 universitas terbaik di dunia, juga memiliki alumni yang tidak kalah luar biasa. Beberapa nama di antaranya seperti John D. Rockefeller Junior, Emma Watson, Ted Turner, John F. Kennedy Junior, Meredith Whitney, dan Walter Hoving.
Universitas yang memiliki 40 departemen ilmu dan 80 konsentrasi jurusan ini juga tercatat telah memenangkan 8 penghargaan nobel meliputi alumni, anggota fakultas, dan para peneliti mereka.
Di tengah keributan yang semakin memanas Brown University justru memberikan contoh yang sangat baik untuk kampus lainnya. Para mahasiswa dan pejabat dari kampus tersebut berhasil membuat kesepakatan dengan para mahasiswa.
Para mahasiswwa setuju membongkar tenda mereka dan pihak kampus mengatakan akan berdiskusi dan melakukan pemungutan suara mengenai divestasi dana dari perusahaan yang berbisnis dengan Israel dan atau mendapatkan keuntungan dari genosida di Palestina.
3. Harvard University
Kampus Ivy League berikutnya ada Harvard University, yang masuk dalam jajaran lima besar universitas terbaik di dunia, dan menempati urutan ke-4 untuk saat ini. Beberapa lulusan dari kampus ini juga tidak kalah hebat di antaranya Bill Gates, Mark Zuckerberg, John F. Kennedy, Natalie Portman, dan Robert Oppenheimer.
Sebagai salah satu universitas elite yang menjadi tujuan dari banyak pelajar di dunia, universitas ini telah memenangkan 161 penghargaan nobel dan menjadi yang terbanyak hingga saat ini.
Para mahasiswa dari Harvard University juga ikut dalam aksi encampment untuk membela hak-hak warga Palestina. Namun menurut Harvard Crimson, terdapat 30 lebih mahasiswa pengunjuk rasa yang menghadapi tindakan disipliner karena dianggap melanggar peraturan kampus. Mereka dipanggil oleh Dewan Administratif Harvard yang bertanggung jawab atas penegakan kebijakan kampus.
4. Massachusetts Institute of Technology (MIT)
Massachusetts Institute of Technology menempati posisi ke-2 sebagai universitas terbaik di dunia. Kampus ini telah melahirkan banyak nama-nama hebat seperti Buzz Aldrin, Ilene S. Gordon, Andrea Wong, Michael J. Massimino, Kofi Annan, dan Bridgit Mendler.
Sebagai salah satu universitas paling bergengsi, MIT telah melahirkan 52 ilmuwan yang meraih National Medal of Science dan 45 orang lainnya meraih penghargaan Rhodes Scholars.
Sekitar 30 mahasiswa di MIT mendirikan lebih dari selusin tenda di halaman Kresge untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina. Negosiasi antara mahasiswa dengan pihak kampus sudah sempat terjadi, tapi lewat akun instagram koalisi MIT mengatakan bahwa pihak kampus telah menghentikan negosiasi dan menolak untuk berhenti menerima dana dari militer Israel.
5. Stanford University
Menempati urutan ke-5 sebagai universitas terbaik di dunia, Stanford University juga telah melahirkan nama-nama hebat. Di antaranya seperti Elon Musk, John F. Kennedy, Reese Witherspoon, Sundar Pichai, Emmy Rossum, John Steinbeck, dan Philippe of Belgium.
Stanford University telah berhasil melahirkan 84 penghargaan Nobel dan banyak melahirkan banyak pendiri perusahaan yang jika digabungkan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar lebih dari USD2,7 triliun.
Sebagai salah satu kampus elite para mahasiswa di kampus ini juga mengadakan aksi yang serupa dengan membangun tenda di White Plaza, yang merupakan ruang untuk kebebasan berekspresi. Pihak kampus mengizinkan mahasiswa untuk melakukan aksinya mulai daripukul 8 pagi hingga pukul 8 malam.
6. University of California Los Angeles (UCLA)
Universitas elite ini menempati urutan ke-14 sebagai universita terbaik di dunia. Oleh karena itu tak heran kampus ini telah menghasilkan nama-nama alumnus seperti Arnold Schwarzenegger, Marilyn Monroe, James Franco, Nicolas Cage, Steve Martin, Kareem Abdul-Jabbar, dan Taylor Wang.
Universitas ini juga banyak meraih prestasi dalam ilmu pengetahuan seperti memenangkan 16 penghargaan Nobel, 5 MacArthur Fellows, 120 kejuaraan NCAA, juga memenangkan medali olimpiade.
Aksi serupa juga terjadi di UCLA dan aksi ini sempat mendapat izin dari pihak kampus karena berjalan secara tertib. Namun hal tersebut berubah ketika terjadi bentrokan antara para demonstran dengan kelompok pro-Israel yang secara tiba-tiba menyerang mereka.
Setelah sehari pasca bentrokan terjadi, pihak kampus justru meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk membubarkan aksi tersebut.
7. Yale University
Yale University juga tergolong Ivy League, dan masuk ke dalam jajaran 20 besar universitas terbaik di dunia dengan menempati urutan ke-16. Universitas ini juga telah menghasilkan lulusan terbaik seperti George W. Bush, Bill Clinton, Hillary Clinton, Jodie Foster, Gerald Ford, John Kerry, Victoria (putri mahkota Swedia), dan Jennifer Connelly.
Universitas ini telah berhasil melahirkan 65 penghargaan Nobel dan mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Amerika Serikat. Yale University juga menjadi salah satu universitas pilihan bagi para pelajar internasional.
Sekitar 250 pengunjuk rasa pro-Palestina mendirikan 40 tenda di Cross Campus untuk melakukan demonstrasi. Namun saat ini para pengunjuk rasa telah memilih untuk meninggalkan perkemahan mereka setelah pihak kampus menetapkan akan memberikan tindakan disiplin karena dianggap telah melanggar peraturan kampus.
8. Evergreen State College
Evergreen State College di Olympia, Washington, D.C, adalah PTN yang juga menjadi kampus tempat Rachel Corrie menuntut ilmu.
Rachel Corrie adalah aktivis Amerika Serikat berdarah Yahudi yang tewas dilindas buldoser lapis baja Israel. Dia dengan berani memasang badannya ketika pasukan Zionis ingin menghancurkan rumah-rumah warga Rafah, Jalur Gaza, Palestina, pada 16 Maret 2003 atau 21 tahun yang lalu.
Evergreen State College menjadi kampus pertama di Amerika Serikat yang mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka setuju untuk membentuk “Satuan Tugas Penghilangan Kebijakan Investasi” pada akhir kuartal musim semi 2024. Tim ini akan menangani “divestasi dari perusahaan yang mengambil keuntungan dari pelanggaran hak asasi manusia berat dan atau pendudukan Wilayah Palestina”.
Temuan mereka akan digunakan dalam implementasi kebijakan divestasi yang dimulai pada Kuartal Musim Semi 2025 dan selesai pada Musim Semi 2026.
MG/Akbar Nugroho
(ita)