Profil Calon Pengacara Pertama dengan Down Syndrome, Ana Victoria Espino de Santiago
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ana Victoria Espino de Santiago adalah orang pertama dengan down syndrome yang meraih gelar sarjana hukum. Gadis ini berasal dari Meksiko.
Ana lulus dari Universidad Autónoma de Zacatecas pada usia 25 tahun pada Juli 2024. Ana mengaku bahwa selama ia belajar di universitas, ada banyak sekali tantangan yang dialaminya.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Ana Victoria Espino.
Baca Juga: 3 Alasan Film tentang Pemuda Down Syndrome ini Bakal Bikin Hati Kamu Anget
Nama lengkap: Ana Victoria Espino
Tempat/Tanggal lahir: Zacatecas (Meksiko), 30 Januari 1999
Pendidikan: Universidad Autonoma de Zacatecas
Orang tua: Maristol de Santiago Ochoa dan Jesus Espino Zapata
Melansir dari berbagai sumber, semasa sekolah Ana Victoria tidak bertatap muka seperti anak-anak pada umumnya. Kedua orang tuanya sepakat untuk memasukkan Ana ke sekolah daring. Hal ini dilakukan agar ia tidak mendapat tindakan diskriminasi dari anak-anak lainnya.
Namun, setelah lulus dari sekolah, Ana akhirnya diterima di Universidad Autonoma de Zacatecas dengan mengambil jurusan hukum. Walau begitu, pada awalnya pihak universitas mengaku belum siap sepenuhnya untuk menunjang keperluan khusus Ana. Namun, tak disangka-sangka, Ana akhirnya dibantu oleh seorang profesor dari universitas tersebut.
Foto: Facebook NTR Zacatecas
Profesor ini, yang biasa ia sebut sebagai “shadow teacher" (guru bayangan) adalah satu-satunya dosen yang selalu menemani Ana dari awal ia belajar di universitas tersebut hingga lulus kuliah. Selama lima tahun kuliahnya, dosen tersebut menemani Ana ke semua kelasnya, membantunya belajar, dan mempersiapkannya untuk ujian.
Ana juga mengaku bahwa mimpinya sebagai seorang pengacara adalah keinginannya sejak dulu. Ana juga mengakui bahwa memperoleh gelarnya ini bukanlah sesuatu yang mudah.
Ia bisa sampai di tahap ini karena usahanya, dukungan orang tua, serta kerabatnya hingga seorang profesor yang terus membantunya dalam menyelesaikan pendidikan di universitas.
Foto: Facebook NTR Zacatecas
Sebelum Ana meraih gelar sarjana hukumnya, ternyata ia juga sering menghadiri sebuah forum. Ia sering terlibat dalam berbagai forum legislatif tempat ia berbagi kisah pribadinya dan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.
Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya memperdalam pemahamannya tentang bidang hukum, tetapi juga membuka jalan bagi peluang-peluang pada masa depan.
Tak hanya dari bidang akademis, ternyata Ana Victoria juga memiliki bakat dalam bidang lain. Sejak 2014, ia aktif dalam bidang seni dan menyelenggarakan beberapa pameran lukisan.
Foto: Facebook NTR Zacatecas
Karyanya telah dipamerkan di tempat-tempat ternama, termasuk lobi Kongres Persatuan di Mexico City, tempat ia memamerkan koleksinya yang berjudul Desde mi cielo.
Setelah meraih gelar ternama ini, Ana kini telah menetapkan standar baru bagi mahasiswa berkebutuhan khusus dan menantang stereotipe yang ada tentang kondisinya.
Calon pengacara ini berencana untuk melawan diskriminasi dan memperjuangkan kesetaraan. Ia mulai menerima tawaran pekerjaan dari luar negeri, yang menyoroti pengakuan global atas kemampuan dan dedikasinya.
Itulah biodata dan profil Ana Victoria, calon pengacara pertama dengan down syndrome. Semoga kisahnya menginspirasi kamu, ya!
Ana lulus dari Universidad Autónoma de Zacatecas pada usia 25 tahun pada Juli 2024. Ana mengaku bahwa selama ia belajar di universitas, ada banyak sekali tantangan yang dialaminya.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Ana Victoria Espino.
Baca Juga: 3 Alasan Film tentang Pemuda Down Syndrome ini Bakal Bikin Hati Kamu Anget
Biodata Ana Victoria de Santiago
Nama lengkap: Ana Victoria Espino
Tempat/Tanggal lahir: Zacatecas (Meksiko), 30 Januari 1999
Pendidikan: Universidad Autonoma de Zacatecas
Orang tua: Maristol de Santiago Ochoa dan Jesus Espino Zapata
Profil Ana Victoria Espino de Santiago
Melansir dari berbagai sumber, semasa sekolah Ana Victoria tidak bertatap muka seperti anak-anak pada umumnya. Kedua orang tuanya sepakat untuk memasukkan Ana ke sekolah daring. Hal ini dilakukan agar ia tidak mendapat tindakan diskriminasi dari anak-anak lainnya.
Namun, setelah lulus dari sekolah, Ana akhirnya diterima di Universidad Autonoma de Zacatecas dengan mengambil jurusan hukum. Walau begitu, pada awalnya pihak universitas mengaku belum siap sepenuhnya untuk menunjang keperluan khusus Ana. Namun, tak disangka-sangka, Ana akhirnya dibantu oleh seorang profesor dari universitas tersebut.
Foto: Facebook NTR Zacatecas
Profesor ini, yang biasa ia sebut sebagai “shadow teacher" (guru bayangan) adalah satu-satunya dosen yang selalu menemani Ana dari awal ia belajar di universitas tersebut hingga lulus kuliah. Selama lima tahun kuliahnya, dosen tersebut menemani Ana ke semua kelasnya, membantunya belajar, dan mempersiapkannya untuk ujian.
Ana juga mengaku bahwa mimpinya sebagai seorang pengacara adalah keinginannya sejak dulu. Ana juga mengakui bahwa memperoleh gelarnya ini bukanlah sesuatu yang mudah.
Ia bisa sampai di tahap ini karena usahanya, dukungan orang tua, serta kerabatnya hingga seorang profesor yang terus membantunya dalam menyelesaikan pendidikan di universitas.
Foto: Facebook NTR Zacatecas
Sebelum Ana meraih gelar sarjana hukumnya, ternyata ia juga sering menghadiri sebuah forum. Ia sering terlibat dalam berbagai forum legislatif tempat ia berbagi kisah pribadinya dan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.
Pengalaman-pengalaman ini tidak hanya memperdalam pemahamannya tentang bidang hukum, tetapi juga membuka jalan bagi peluang-peluang pada masa depan.
Tak hanya dari bidang akademis, ternyata Ana Victoria juga memiliki bakat dalam bidang lain. Sejak 2014, ia aktif dalam bidang seni dan menyelenggarakan beberapa pameran lukisan.
Foto: Facebook NTR Zacatecas
Karyanya telah dipamerkan di tempat-tempat ternama, termasuk lobi Kongres Persatuan di Mexico City, tempat ia memamerkan koleksinya yang berjudul Desde mi cielo.
Setelah meraih gelar ternama ini, Ana kini telah menetapkan standar baru bagi mahasiswa berkebutuhan khusus dan menantang stereotipe yang ada tentang kondisinya.
Calon pengacara ini berencana untuk melawan diskriminasi dan memperjuangkan kesetaraan. Ia mulai menerima tawaran pekerjaan dari luar negeri, yang menyoroti pengakuan global atas kemampuan dan dedikasinya.
Itulah biodata dan profil Ana Victoria, calon pengacara pertama dengan down syndrome. Semoga kisahnya menginspirasi kamu, ya!
(ita)