Belajar Hidup Bijak dan Bahagia dari King of Stoicism Marcus Aurelius

Selasa, 14 April 2020 - 16:37 WIB
loading...
A A A
Belajar Hidup Bijak dan Bahagia dari King of Stoicism Marcus Aurelius

Foto:Think Right

Menurut Marcus, perasaan sakit yang kita rasakan adalah akibat kita sendiri yang memikirkannya. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini adalah ketetapan mutlak. Kita tidak perlu menyesalinya. Rasa sakit akan terjadi kalau kita merasa tersakiti, sedangkan kalau kita tidak tersakiti, artinya kita tabah menghadapi situasi tersebut.

Kebaikan

“Jangan buang waktu memperdebatkan apa itu orang baik. Jadilah orang baik”. Itulah yang dikatakan Marcus.

Ia berpendapat bahwa kita sebaiknya berusaha semaksimal mungkin menjadi orang baik tanpa mendiskusikan atau memperdebatkan definisi orang baik karena hal itu malah akan membuat kita berlama-lama memikirkan konsep orang baik. Padahal untuk menjadi orang baik, kita hanya perlu melakukannya saja.

Belajar Hidup Bijak dan Bahagia dari King of Stoicism Marcus Aurelius

Foto:Cleveland Clinic

“Kita harus melakukan kebaikan kepada orang lain, sesederhana kuda berlari, lebah menghasilkan madu, atau kebun anggur membuahkan anggur, masa demi masa, tanpa memikirkan lagi anggur yang telah dihasilkan.”

Berbuat kebaikan tidak perlu hal-hal yang luar biasa. Mulailah dari hal kecil yang sederhana seperti ramah kepada setiap orang, membantu setiap orang yang sedang kesulitan. Ketika kita mulai dari hal yang paling kecil, akhirnya setiap saat kebijakan juga selalu mengiringi perbuatan kita.

Merayakan Hidup

“Terimalah segala sesuatu yang diikat oleh takdirmu, dan cintailah orang-orang yang ditakdirkan bersamamu, dan lakukan semuanya dengan sepenuh hatimu”.

Hidup bukan sekadar menahan diri dari emosi negatif, tapi kita perlu juga mencintai hal-hal yang ditakdirkan dengan kita. Alam sudah mengatur setiap kebutuhan kita, sepatutnya kita bersyukur atas segala yang telah diberikan kepada kita. Mencintai sesama manusia menjadi salah satu cara agar kita dapat merayakan hidup atau menikmati hidup.

Belajar Hidup Bijak dan Bahagia dari King of Stoicism Marcus Aurelius

Foto:Code of Living

“Jangan memimpikan apa yang tidak engkau miliki, tapi akuilah anugerah atas apa yang engkau miliki, lalu bersyukurlah sambil mengingat betapa engkau akan sangat memimpikan apa yang kau miliki sekarang kalau engkau tidak memilikinya”.

Marcus berpendapat bahwa kita sebaiknya tidak selalu mengikatkan diri pada hal yang tidak kita miliki. Bermimpi boleh saja, asalkan kita tidak larut dari mimpi tersebut. Realitas kehidupan lebih penting bagi kita dan setiap detik kehidupan yang kita jalani harus kita syukuri.

Sebenarnya, ajaran Marcus mencakup keseluruhan bidang, mulai dari ekonomi, sosial politik, budaya, perang dan lainnya. Kalau kamu masih penasaran, bisa membaca buku Marcus yang sudah disebutkan di atas, yaitu "Meditations".

Fakhri Benindo
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @fakhri_benindo
(it)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)