12 Film Paling Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023
loading...
A
A
A
Sejumlah orang suka pergi ke Google sebelum memutuskan menonton film yang tayang di bioskop. Mereka melakukan pencarian terhadap film itu karena penasaran dengan cerita, pemeran, dan juga kontroversinya. Ada juga yang mencari ulasan terkait film itu sebagai dasar keputusan mereka.
Ini membuat data pencarian film tertentu di Google jadi membumbung tinggi. Sejumlah film hit pastinya banyak dicari karena orang penasaran. Sementara, kontroversi di seputar film itu juga membuat orang semakin ingin tahu seperti apa film tersebut sebelum memutuskan menontonnya.
Tapi, ada juga yang mencarinya di Google karena penasaran dengan pendapat orang terhadap film itu. Mereka sepertinya ingin menyamakan pandangan atau pengalaman mereka saat menonton film itu dengan pengalaman orang lain. Inilah yang mendorong pencariannya di Google jadi tinggi. Apa saja film yang paling banyak dicari di Google di sepanjang 2023? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
Foto: People
Salah satu kejutan terbesar tahun ini adalahn Barbie yang digarap Greta Gerwig. Film ini memecahkan rekor box office dan menjadi kisah sukses besar bagi Warner Bros. dan Mattel. Margot Robbie tampil sebagai versi live-action boneka legendaris itu yang meninggalkan Barbieland demi mencari jawaban atas pertanyaan baru di dunia nyata.
Ken yang diperankan Ryan Gosling ikut serta. Keduanya mengalami perubahan setelah pengalaman yang mereka dapatkan di dunia nyata. Barbie mengejutkan penggemar dengan pendekatan mendalamnya atas toxic masculinity dan standar kecantikan problematis sementara juga memberikan film paling asyik dan seru tahun ini.
Foto: TV Movies
Film komedi dark action ini dibintangi Nicholas Hoult. Dia berperan sebagai pelayan setia bagi Dracula yang diperankan Nicolas Cage. Peran ini memuat aktor itu mendapatkan banyak waktu di layar.
Renfield mengisahkan tentang pelayan vampir itu di masa kini di mana dia menemukan sebuah grup yang membuatnya bisa mulai menjadi dirinya sendiri. Dia menemukan kemampuan baru kuat yang membuatnya bisa melawan majikannya. Sepertinya, penampilan Nicolas Cage sebagai Dracula mendorong traffic ke Google, tapi sebagian besar sepertinya pergi ke Google untuk membaca ulasan buruknya sebelum menonton film itu.
Foto: IMDb
Film terbaru Christopher Nolan ini diirlis bersamaan dengan Barbie. Ini menciptakan peristiwa unik yang disebut sebagai Barbenheimer yang memicu traffic untuk kedua film tersebut. Sementara Barbie mengalahkan sebagian besar film di box office, Oppenheimer membuat penonton dan kritikus terkesan.
Oppenheimer berkisah tentang J. Robert Oppenheimer, seorang fisikawan jenius. Dia mengumpulkan para ilmuwan di The Manhattan Project untuk menciptakan bom atom pertama dunia yang digunakan di Perang Dunia II. Oppenheimer memukau penonton yang mendorong mereka untuk menyelami cerita nyatanya lebih lanjut di internet.
Foto: Deadline
Smile merupakan buah karya sutradara Parker Finn. Film ini meluncurkan kampanye marketing unik yang mendorong penonton untuk penasaran menonton film ini. Sejumlah aktor dipekerjakan untuk menghadiri acara syuting langsung dan menatap kamera dengan senyum mengganggu yang menjadi aspek paling diingat di film itu.
Begitu penonton bisa menonton film itu di bioskop, mereka akhirnya jadi lebih ketakutan dengan cerita mengerikan seorang psikologis di sana. Di film itu, dia menjadi target entitas gaib gelap yang bisa merasuki korban senyumnya. Momen akhir mengerikan Smile jelas mendorong penggemar ke Google untuk mencari tahu pendapat orang lain atas film itu.
Foto: The New York Times
Tom Hanks selalu menarik penonton. Meskipun, dia memerankan “orang paling pemarah se-Amerika”. Tom juga memproduser film A Man Called Otto itu yang merupakan adaptasi dari novel Swedia berjudul A Man Called Ove.
Setelah kematian istrinya, Otto ingin bunuh diri dan bahkan berusaha beberapa kali. Tapi, kehadiran keluarga baru di dekat rumahnya pelan-pelan membangkitkan sisi manusia peduli di diri Otto. Status film itu sebagai adaptasi bestseller internasional membantu menaikkan status trending A Man Called Otto lebih jauh lagi.
Foto: The New York Times
Kecerdasan buatan (AI) sudah bergelayut di benak semua orang selama bertahun-tahun. Lewat kemajuan Google dalam AI dan program seperti ChatGPT, AI pun jadi lebih trending lagi. Film seperti M3GAN mengetuk ketakutan orang terkait pengambilalihan oleh robot yang juga dieksplorasi film klasik seperti The Terminator.
Seorang ahli robot mainan menciptakan teman high-tech dan membiarkan prototype itu punya ikatan dengan keponakannya. Sayang, AI itu jadi sadar diri dan overprotektif terhadap teman barunya itu, sehingga terjadi ledakan kekerasan dan malfungsi berbahaya. M3GAN sepertinya membuat orag menyebut internet untuk mengonfirmasi atau menanggalkan ketakutan mereka terhadap para robot di masa depan.
Foto: Movies With Mark
Sejumlah franchise horor menemukan kesuksesan dengan mengubah latar mereka. Ini juga terjadi pada Scream VI yang sebelumnya berlatar di kota kecil Woodsboro, California, atau di kampus. Tapi, Scream VI meninggalkan latar itu dan mengikuti para penyintas dari Scream V yang pindah ke New York City.
Film ini tidak hanya sukses karena chemistry layar Core-Four, tapi juga cara pembunuhan dan permainan baru yang dilakukan pembunuh bertopeng, Ghostface. Franchise ini berakhir dengan adegan pascakredit yang menyinggung lebih banyak entri di franchise itu. Ini bisa membantu mendorong traffic film itu.
Foto: IMDb
Barbarian adalah salah satu hit kejutan dari 2022. Film ini berkisah tentang seorang wanita yang tiba di Airbnb-nya larut malam. Dia menemukan kalau kamar itu ternyata di-booking ganda. Setelah itu terjadilah serangkaian peristiwa mengerikan yang mengungkap rahasia tersembunyi di rumah itu.
Barbarian mengejutkan penonton ketika tayang di bioskop. Film ini kemudian diputar di platform streaming dan orang pun jadi tambah penasaran. Film ini punya serangkaian red flag yang tidak bisa diabaikan.
Foto: Collider
Puss in Boots: The Last Wish dirilis pada akhir 2022 dan tergolong lumayan sukses. Film ini bahkan terus mendapatkan traffic di Google Trends. Film ini adalah sekuel spinoff karakter yang diperkenalkan di franchise Shrek yang juga sukses.
Puss in Boots: The Last Wish berkisah tentang Puss in Boots yang berusaha memperpanjang umurnya. Dia telah menghabiskan 8 dari 9 nyawanya dan kini hanya tinggal satu nyawa yang tersisa. Film animasi ini punya kedalaman yang mengejutkan dan terus membuat penggemar terkesan setelah tayang di bioskop.
Foto: IndieWire
Secara teknis, Monster: The Jeffrey Dahmer Story bukanlah film. Mini seri ini merupakan kisah nyata salah satu pembunuh berantai paling berbahaya di Amerika Serikat (AS), yaitu Jeffrey Dahmer. Diproduseri Ryan Murphy, serial 10 episode yang tayang di Netflix itu segera menggoda orang untuk mencarinya di Google.
Evan Peters memberikan penampilan yang bikin merinding sebagai pembunuh berantai yang juga kanibal itu, Jeffrey Dahmer. Tapi, ada sejumlah isu dan kontroversi yang muncul dari pemilihan untuk berfokus pada Dahmer, bukan pada korbannya. Ini berpotensi berkontribusi pada traffic serial ini di Google Trends meski serial ini dirilis pada akhir 2022.
Foto: YouTube
Sutradara Lee Cronin memberikan sentuhan segar terhadap serial horor klasik ini pada 2023 dengan Evil Dead Rise. Dia mengubah latar lokasi ceritanya. Sementara entri awal franchise ini terjadi di latar ikonik di sebuah kabin di hutan, seri terbaru ini membawa kekuatan jahat itu ke sebuah bangunan apartemen di kota.
Serial ini berfokus pada sebuah keluarga. Seorang adik pulang untuk membantu kakaknya yang baru saja bercerai. Dia kemudian dipaksa untuk berperan sebagai pelindung. Kakaknya yang dirasuki segera melepaskan kekacauan di bangunan apartemen di film horor paling gore tahun ini.
Foto: The Wrap
Selama bertahun-tahun, remake live-action Disney ada yang pas dan tidak. Tapi, beberapa menimbulkan kontroversi seperti The Little Mermaid yang dirilis tahun ini. Pemilihan Hallie Bailey sebagai Ariel menyebabkan reaksi rasis, yang sepertinya berkontribusi pada banyaknya pencarian di Google terkait remake live action ini.
Remake The Little Mermaid ini masih memberi kesan kepada audiens ketika diputar di bioskop. Film ini menampilkan sejumlah twist asyik terhadap cerita yang membuatnya tetap segar bagi penggemar lamanya. Melissa McCarthy juga bersinar sebagai penyihir laut jahat Ursula, yang mungkin juga berkontribusi terhadap tingginya pencarian The Little Mermaid di Google.
Ini membuat data pencarian film tertentu di Google jadi membumbung tinggi. Sejumlah film hit pastinya banyak dicari karena orang penasaran. Sementara, kontroversi di seputar film itu juga membuat orang semakin ingin tahu seperti apa film tersebut sebelum memutuskan menontonnya.
Tapi, ada juga yang mencarinya di Google karena penasaran dengan pendapat orang terhadap film itu. Mereka sepertinya ingin menyamakan pandangan atau pengalaman mereka saat menonton film itu dengan pengalaman orang lain. Inilah yang mendorong pencariannya di Google jadi tinggi. Apa saja film yang paling banyak dicari di Google di sepanjang 2023? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!
12. Barbie — +1.150%
Foto: People
Salah satu kejutan terbesar tahun ini adalahn Barbie yang digarap Greta Gerwig. Film ini memecahkan rekor box office dan menjadi kisah sukses besar bagi Warner Bros. dan Mattel. Margot Robbie tampil sebagai versi live-action boneka legendaris itu yang meninggalkan Barbieland demi mencari jawaban atas pertanyaan baru di dunia nyata.
Ken yang diperankan Ryan Gosling ikut serta. Keduanya mengalami perubahan setelah pengalaman yang mereka dapatkan di dunia nyata. Barbie mengejutkan penggemar dengan pendekatan mendalamnya atas toxic masculinity dan standar kecantikan problematis sementara juga memberikan film paling asyik dan seru tahun ini.
11. Renfield — +1.250%
Foto: TV Movies
Film komedi dark action ini dibintangi Nicholas Hoult. Dia berperan sebagai pelayan setia bagi Dracula yang diperankan Nicolas Cage. Peran ini memuat aktor itu mendapatkan banyak waktu di layar.
Renfield mengisahkan tentang pelayan vampir itu di masa kini di mana dia menemukan sebuah grup yang membuatnya bisa mulai menjadi dirinya sendiri. Dia menemukan kemampuan baru kuat yang membuatnya bisa melawan majikannya. Sepertinya, penampilan Nicolas Cage sebagai Dracula mendorong traffic ke Google, tapi sebagian besar sepertinya pergi ke Google untuk membaca ulasan buruknya sebelum menonton film itu.
10. Oppenheimer — +1.350%
Foto: IMDb
Film terbaru Christopher Nolan ini diirlis bersamaan dengan Barbie. Ini menciptakan peristiwa unik yang disebut sebagai Barbenheimer yang memicu traffic untuk kedua film tersebut. Sementara Barbie mengalahkan sebagian besar film di box office, Oppenheimer membuat penonton dan kritikus terkesan.
Oppenheimer berkisah tentang J. Robert Oppenheimer, seorang fisikawan jenius. Dia mengumpulkan para ilmuwan di The Manhattan Project untuk menciptakan bom atom pertama dunia yang digunakan di Perang Dunia II. Oppenheimer memukau penonton yang mendorong mereka untuk menyelami cerita nyatanya lebih lanjut di internet.
9. Smile — +1.450%
Foto: Deadline
Smile merupakan buah karya sutradara Parker Finn. Film ini meluncurkan kampanye marketing unik yang mendorong penonton untuk penasaran menonton film ini. Sejumlah aktor dipekerjakan untuk menghadiri acara syuting langsung dan menatap kamera dengan senyum mengganggu yang menjadi aspek paling diingat di film itu.
Begitu penonton bisa menonton film itu di bioskop, mereka akhirnya jadi lebih ketakutan dengan cerita mengerikan seorang psikologis di sana. Di film itu, dia menjadi target entitas gaib gelap yang bisa merasuki korban senyumnya. Momen akhir mengerikan Smile jelas mendorong penggemar ke Google untuk mencari tahu pendapat orang lain atas film itu.
8. A Man Called Otto — +1.500%
Foto: The New York Times
Tom Hanks selalu menarik penonton. Meskipun, dia memerankan “orang paling pemarah se-Amerika”. Tom juga memproduser film A Man Called Otto itu yang merupakan adaptasi dari novel Swedia berjudul A Man Called Ove.
Setelah kematian istrinya, Otto ingin bunuh diri dan bahkan berusaha beberapa kali. Tapi, kehadiran keluarga baru di dekat rumahnya pelan-pelan membangkitkan sisi manusia peduli di diri Otto. Status film itu sebagai adaptasi bestseller internasional membantu menaikkan status trending A Man Called Otto lebih jauh lagi.
7. M3GAN — +1.850%
Foto: The New York Times
Kecerdasan buatan (AI) sudah bergelayut di benak semua orang selama bertahun-tahun. Lewat kemajuan Google dalam AI dan program seperti ChatGPT, AI pun jadi lebih trending lagi. Film seperti M3GAN mengetuk ketakutan orang terkait pengambilalihan oleh robot yang juga dieksplorasi film klasik seperti The Terminator.
Seorang ahli robot mainan menciptakan teman high-tech dan membiarkan prototype itu punya ikatan dengan keponakannya. Sayang, AI itu jadi sadar diri dan overprotektif terhadap teman barunya itu, sehingga terjadi ledakan kekerasan dan malfungsi berbahaya. M3GAN sepertinya membuat orag menyebut internet untuk mengonfirmasi atau menanggalkan ketakutan mereka terhadap para robot di masa depan.
6. Scream VI — +1.850%
Foto: Movies With Mark
Sejumlah franchise horor menemukan kesuksesan dengan mengubah latar mereka. Ini juga terjadi pada Scream VI yang sebelumnya berlatar di kota kecil Woodsboro, California, atau di kampus. Tapi, Scream VI meninggalkan latar itu dan mengikuti para penyintas dari Scream V yang pindah ke New York City.
Film ini tidak hanya sukses karena chemistry layar Core-Four, tapi juga cara pembunuhan dan permainan baru yang dilakukan pembunuh bertopeng, Ghostface. Franchise ini berakhir dengan adegan pascakredit yang menyinggung lebih banyak entri di franchise itu. Ini bisa membantu mendorong traffic film itu.
5. Barbarian — +2.450%
Foto: IMDb
Barbarian adalah salah satu hit kejutan dari 2022. Film ini berkisah tentang seorang wanita yang tiba di Airbnb-nya larut malam. Dia menemukan kalau kamar itu ternyata di-booking ganda. Setelah itu terjadilah serangkaian peristiwa mengerikan yang mengungkap rahasia tersembunyi di rumah itu.
Barbarian mengejutkan penonton ketika tayang di bioskop. Film ini kemudian diputar di platform streaming dan orang pun jadi tambah penasaran. Film ini punya serangkaian red flag yang tidak bisa diabaikan.
4. Puss in Boots: The Last Wish — +2.950%
Foto: Collider
Puss in Boots: The Last Wish dirilis pada akhir 2022 dan tergolong lumayan sukses. Film ini bahkan terus mendapatkan traffic di Google Trends. Film ini adalah sekuel spinoff karakter yang diperkenalkan di franchise Shrek yang juga sukses.
Puss in Boots: The Last Wish berkisah tentang Puss in Boots yang berusaha memperpanjang umurnya. Dia telah menghabiskan 8 dari 9 nyawanya dan kini hanya tinggal satu nyawa yang tersisa. Film animasi ini punya kedalaman yang mengejutkan dan terus membuat penggemar terkesan setelah tayang di bioskop.
3. Monster: The Jeffrey Dahmer Story — +3.150%
Foto: IndieWire
Secara teknis, Monster: The Jeffrey Dahmer Story bukanlah film. Mini seri ini merupakan kisah nyata salah satu pembunuh berantai paling berbahaya di Amerika Serikat (AS), yaitu Jeffrey Dahmer. Diproduseri Ryan Murphy, serial 10 episode yang tayang di Netflix itu segera menggoda orang untuk mencarinya di Google.
Evan Peters memberikan penampilan yang bikin merinding sebagai pembunuh berantai yang juga kanibal itu, Jeffrey Dahmer. Tapi, ada sejumlah isu dan kontroversi yang muncul dari pemilihan untuk berfokus pada Dahmer, bukan pada korbannya. Ini berpotensi berkontribusi pada traffic serial ini di Google Trends meski serial ini dirilis pada akhir 2022.
2. Evil Dead Rise — +4.000%
Foto: YouTube
Sutradara Lee Cronin memberikan sentuhan segar terhadap serial horor klasik ini pada 2023 dengan Evil Dead Rise. Dia mengubah latar lokasi ceritanya. Sementara entri awal franchise ini terjadi di latar ikonik di sebuah kabin di hutan, seri terbaru ini membawa kekuatan jahat itu ke sebuah bangunan apartemen di kota.
Serial ini berfokus pada sebuah keluarga. Seorang adik pulang untuk membantu kakaknya yang baru saja bercerai. Dia kemudian dipaksa untuk berperan sebagai pelindung. Kakaknya yang dirasuki segera melepaskan kekacauan di bangunan apartemen di film horor paling gore tahun ini.
1. The Little Mermaid — +4.200%
Foto: The Wrap
Selama bertahun-tahun, remake live-action Disney ada yang pas dan tidak. Tapi, beberapa menimbulkan kontroversi seperti The Little Mermaid yang dirilis tahun ini. Pemilihan Hallie Bailey sebagai Ariel menyebabkan reaksi rasis, yang sepertinya berkontribusi pada banyaknya pencarian di Google terkait remake live action ini.
Remake The Little Mermaid ini masih memberi kesan kepada audiens ketika diputar di bioskop. Film ini menampilkan sejumlah twist asyik terhadap cerita yang membuatnya tetap segar bagi penggemar lamanya. Melissa McCarthy juga bersinar sebagai penyihir laut jahat Ursula, yang mungkin juga berkontribusi terhadap tingginya pencarian The Little Mermaid di Google.
(alv)