Kisah YouTuber Korea Woozakka yang Hidup Tanpa Tengkorak Kiri
loading...
A
A
A
SEOUL - Youtuber Woozakka atau Woo Eun-bin adalah mantan pramugari dan bankir di Korea yang mengalami kecelakaan hebat pada awal 2024, membuatnya mengalami perdarahan otak yang berat.
Tak hanya itu, ia juga menderita pembengkakan otak serta patah tulang belakang karena terjatuh dengan otak dan punggung yang terbentur. Kecelakaan itu terjadi pada 27 Januari 2024, saat ia akan memberikan ceramah tentang persiapan wawancara pramugari.
Karena kecelakaan hebat itu, Woozakka harus menjalani operasi kraniotomi sebanyak dua kali. Ini adalah prosedur yang dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan atau gangguan pada otak seperti perdarahan dan infeksi.
Operasi itu membuat sekitar 40% tengkorak kiri dan sebagian otak kirinya diangkat. Tengkorak yang diambil itu saat ini disimpan di dalam lemari pendingin (freezer).
Pascaoperasi, Woozakka pun membagikan kisahnya di akun YouTube-nya pada awal Mei lalu. Video berjudul Kehidupan Sehari-hariku Tanpa Tengkorak Kiri | Tengkorakku Ada di Freezer itu berdurasi sekitar 17 menit, dan sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali setelah lebih dari 10 hari dirilis.
Dalam video tersebut, Woozakka terlihat masih menggunakan alat di dadanya untuk menyempurnakan tulang belakangnya. Ia lalu bercerita tentang kondisinya pasca kecelakaan dan operasi.
Foto: YouTube Woozakka
"Seperti yang Anda lihat, kepala saya terlihat sangat berbeda. Rambut saya pendek, dan ada celah yang terlihat jelas di sisi kiri tengkorak saya. Operasi lain masih tertunda," ujar Woozakka, mengutip dari Allkpop.
"Setiap kali saya bercermin, rasanya sangat menantang. Sebelum operasi, saya selalu mengenakan topi untuk menghindari cedera lebih lanjut pada otak kiri saya," imbuhnya.
Ia juga mengaku setelah selesai operasi, selama sebulan ia tidak bisa keramas dan kepalanya jadi berketombe. Ia hanya membersihkan kepalanya dengan obat yang diberikan oleh dokter.
Woozakkalalu bercerita tentang efek kecelakaan dan pascaoperasi. Ia mengatakan sering mengalami sakit kepala, bahkan sepanjang hari. "Seperti yang Anda lihat, sebagian besar tengkorak dan otak kiri saya hilang, sehingga menyebabkan sakit kepala yang berkelanjutan,” katanya.
Tak cuma itu, ia kini juga mengalami gangguan bahasa, kognitif, dan pendengaran.
"Karena 95% kerusakan pada otak kiri yang bertanggung jawab atas fungsi bahasa, gangguan bahasa jadi kekhawatiran utama. Selain itu, pendarahan hebat menyebabkan kerusakan signifikan pada saraf telinga kiri dan hidung," jelasnya.
Woozakka kadang jadi kesulitan mengingat kata-kata yang tepat, seperti memanggil ibunya dengan kata "ayah" atau menyebut dispenser air sebagai "dispenser air dingin".
Untuk mengatasi hal ini, ia melakukan terapi fisik, bicara, dan okupasi (prosedur perawatan khusus) setiap hari. Ia pun rajin membaca buku untuk mempelajari kata-kata. Ia bahkan sampai membaca lebih dari 10 buku yang biasanya dibaca oleh siswa dari kelompok umur berbeda.
Sebelum mengalami kecelakaan, Woozakka sudah senang menulis, terutama tentang pengalamannya menjadi pramugari. Ia bahkan pernah menulis buku tentang pengalamannya itu, yang dipublikasikan pada 2022 lalu.
Meski harus menjalani kehidupan yang berat pascakecelakaan dan operasi, Woozakka tetap bersyukur atas keadaannya. Ia juga mencoba mempertahankan pola pikir positif. Dirinya percaya bahwa segala sesuatunya akan membaik pada masa depan.
Selain itu, teman-temannya juga rajin menjenguk dan memberinya semangat. Tak cuma itu, bahkan netizen yang menonton video-videonya di YouTube juga memberi pesan-pesan penuh semangat, memuji keberanian serta ketangguhan Woozakka.
Tak hanya itu, ia juga menderita pembengkakan otak serta patah tulang belakang karena terjatuh dengan otak dan punggung yang terbentur. Kecelakaan itu terjadi pada 27 Januari 2024, saat ia akan memberikan ceramah tentang persiapan wawancara pramugari.
Karena kecelakaan hebat itu, Woozakka harus menjalani operasi kraniotomi sebanyak dua kali. Ini adalah prosedur yang dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan atau gangguan pada otak seperti perdarahan dan infeksi.
Operasi itu membuat sekitar 40% tengkorak kiri dan sebagian otak kirinya diangkat. Tengkorak yang diambil itu saat ini disimpan di dalam lemari pendingin (freezer).
Pascaoperasi, Woozakka pun membagikan kisahnya di akun YouTube-nya pada awal Mei lalu. Video berjudul Kehidupan Sehari-hariku Tanpa Tengkorak Kiri | Tengkorakku Ada di Freezer itu berdurasi sekitar 17 menit, dan sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali setelah lebih dari 10 hari dirilis.
Dalam video tersebut, Woozakka terlihat masih menggunakan alat di dadanya untuk menyempurnakan tulang belakangnya. Ia lalu bercerita tentang kondisinya pasca kecelakaan dan operasi.
Foto: YouTube Woozakka
"Seperti yang Anda lihat, kepala saya terlihat sangat berbeda. Rambut saya pendek, dan ada celah yang terlihat jelas di sisi kiri tengkorak saya. Operasi lain masih tertunda," ujar Woozakka, mengutip dari Allkpop.
"Setiap kali saya bercermin, rasanya sangat menantang. Sebelum operasi, saya selalu mengenakan topi untuk menghindari cedera lebih lanjut pada otak kiri saya," imbuhnya.
Ia juga mengaku setelah selesai operasi, selama sebulan ia tidak bisa keramas dan kepalanya jadi berketombe. Ia hanya membersihkan kepalanya dengan obat yang diberikan oleh dokter.
Woozakkalalu bercerita tentang efek kecelakaan dan pascaoperasi. Ia mengatakan sering mengalami sakit kepala, bahkan sepanjang hari. "Seperti yang Anda lihat, sebagian besar tengkorak dan otak kiri saya hilang, sehingga menyebabkan sakit kepala yang berkelanjutan,” katanya.
Tak cuma itu, ia kini juga mengalami gangguan bahasa, kognitif, dan pendengaran.
"Karena 95% kerusakan pada otak kiri yang bertanggung jawab atas fungsi bahasa, gangguan bahasa jadi kekhawatiran utama. Selain itu, pendarahan hebat menyebabkan kerusakan signifikan pada saraf telinga kiri dan hidung," jelasnya.
Woozakka kadang jadi kesulitan mengingat kata-kata yang tepat, seperti memanggil ibunya dengan kata "ayah" atau menyebut dispenser air sebagai "dispenser air dingin".
Untuk mengatasi hal ini, ia melakukan terapi fisik, bicara, dan okupasi (prosedur perawatan khusus) setiap hari. Ia pun rajin membaca buku untuk mempelajari kata-kata. Ia bahkan sampai membaca lebih dari 10 buku yang biasanya dibaca oleh siswa dari kelompok umur berbeda.
Sebelum mengalami kecelakaan, Woozakka sudah senang menulis, terutama tentang pengalamannya menjadi pramugari. Ia bahkan pernah menulis buku tentang pengalamannya itu, yang dipublikasikan pada 2022 lalu.
Meski harus menjalani kehidupan yang berat pascakecelakaan dan operasi, Woozakka tetap bersyukur atas keadaannya. Ia juga mencoba mempertahankan pola pikir positif. Dirinya percaya bahwa segala sesuatunya akan membaik pada masa depan.
Selain itu, teman-temannya juga rajin menjenguk dan memberinya semangat. Tak cuma itu, bahkan netizen yang menonton video-videonya di YouTube juga memberi pesan-pesan penuh semangat, memuji keberanian serta ketangguhan Woozakka.
(ita)