20 Film Korea Terbaik Sepanjang Masa versi 158 Kritikus, Ada Yoo Ah-In, Won Bin, dan Kim Tae-Ri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 158 kritikus dari 28 negara dan berbagai benua diminta memilih film Korea terbaik (greatest korean films) sepanjang masa.
Pemilihan ini diinisiasi oleh koreanscreen.com, media berbahasa Inggris asal Korea Selatan yang membahas seputar film Korea. Adapun kritikus yang terlibat adalah mereka yang telah berkontribusi menulis antara lain untuk BBC, The Guardian, The Daily Telegraph, The New York Times, LA Times, The Korea Times, South China Morning Post, Der Spiegel, Sight & Sound, Total Film, Empire, Little White Lies, Variety, Time Out, dan New York Magazine.
Untuk definisi "greatest" yang dimaksud untuk memilih filmnya,penyelenggara memberikan artinya kepada kritikus masing-masing. Ini bisa bermakna "nilai penting dan pengaruh yang diberikan film tersebut" atau bisa juga "terbaik berdasarkan preferensi sang kritikus dengan melihat perkembangan kualitas sineasnya".
Para kritikus diminta untuk memilih lima film tanpa diberi peringkat. Seluruh jawaban dari para kritikus lalu diakumulasi, dan dipilih 100 judul yang paling sering muncul.
Berikut ini 20 film Korea terbaik sepanjang masa yang terkumpul dari pemilihan tersebut.
Foto: Taehung Pictures
Seopyeonje adalah film Korea pertama yang berhasil menembus angka satu juta penonton. Film musikal garapan sutradara Im Kwon-taek ini membuat ketertarikan terhadap budaya tradisional dan pansori (seni menyanyi tradisional dengan drum) jadi meningkat.
Seopyeonje bercerita tentang Yu-bong (Kim Myung-gon), penyanyi pansori yang ingin mewariskan teknik bernyanyinya kepada anak angkatnya, Song-hwa (Oh Jung-hae) dan Dong-ho (Kim Kyu-chul). Namun cara mengajarnya yang sangat keras membuat keluarga mereka mulai terpecah.
Foto: CJ Entertainment
Dari sutradara Bong Joon-ho, kisahnya berisi kritik sosial dan kapitalisme dengan memakai analogi gerbong-gerbong kereta beda kelas yang berjalan saat masa pemanasan global. Bumi sudah penuh dengan es, dan satu-satunya tempat aman untuk hidup adalah di dalam kereta.
Film thriller ini berlatar tahun 2031, dengan kereta buatan miliarder Mr Wilford sebagai latar tempatnya. Mason (Tilda Swinton) menjadi tangan kanan Wilford yang menerapkan aturan dengan kejam. Sementara Curtis Everett (Chris Evans) sebagai penumpang kelas terbawah mencoba memimpin pemberontakan demi nasib kaumnya yang lebih baik di gerbong kereta.
Foto: Showbox Entertainment
Masih dari Bong Joon-ho, yang satu ini juga bergenre thriller dengan menggunakan kisah monster laut yang menyerang manusia. Ceritanya juga penuh kritik sosial, juga mengomentari hubungan antara Korea dan Amerika Serikat.
The Host bercerita tentang Park Gang-du (Song Kang-ho), pria kurang cerdas yang kehilangan anak perempuannya Yun-seo (Go Ah-sung) setelah serangan monster. Ia lalu berusaha mencari anaknya itu.
Foto: CJ Entertainment
Ini adalah film dari sineas Korea paling populer selain Bong Joon-ho, yaitu Park Chan-wook. Filmnya meraih gelar film terbaik dari Blue Dragon Film Awards dan Grand Bell Awards, juga menjadi film dengan pendapatan tertinggi pada masa itu, yaitu hingga Rp1,8 miliar.
Joint Security Area mengambil isu sensitif hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Kisahnya tentang Lee Soo-hyuk (Lee Byung-hun), tentara Korea Selatan yang dituduh membunuh dua tentara Korea Utara di zona bebas militer (DMZ). Kondisi ini membuat hubungan kedua negara memanas, terlebih tersangka dan saksi memberikan pernyataan yang berbeda.
Foto: Cineclick Asia
Film horor psikologi garapan Kim Jae-woon ini menjadi film Korea Selatan pertama yang ditayangkan di bioskop di Amerika. Filmnya bahkan di-remake dalam bahasa Inggris dengan judul The Uninvited.
Pemilihan ini diinisiasi oleh koreanscreen.com, media berbahasa Inggris asal Korea Selatan yang membahas seputar film Korea. Adapun kritikus yang terlibat adalah mereka yang telah berkontribusi menulis antara lain untuk BBC, The Guardian, The Daily Telegraph, The New York Times, LA Times, The Korea Times, South China Morning Post, Der Spiegel, Sight & Sound, Total Film, Empire, Little White Lies, Variety, Time Out, dan New York Magazine.
Untuk definisi "greatest" yang dimaksud untuk memilih filmnya,penyelenggara memberikan artinya kepada kritikus masing-masing. Ini bisa bermakna "nilai penting dan pengaruh yang diberikan film tersebut" atau bisa juga "terbaik berdasarkan preferensi sang kritikus dengan melihat perkembangan kualitas sineasnya".
Para kritikus diminta untuk memilih lima film tanpa diberi peringkat. Seluruh jawaban dari para kritikus lalu diakumulasi, dan dipilih 100 judul yang paling sering muncul.
Berikut ini 20 film Korea terbaik sepanjang masa yang terkumpul dari pemilihan tersebut.
20. Seopyeonje (1993)
Foto: Taehung Pictures
Seopyeonje adalah film Korea pertama yang berhasil menembus angka satu juta penonton. Film musikal garapan sutradara Im Kwon-taek ini membuat ketertarikan terhadap budaya tradisional dan pansori (seni menyanyi tradisional dengan drum) jadi meningkat.
Seopyeonje bercerita tentang Yu-bong (Kim Myung-gon), penyanyi pansori yang ingin mewariskan teknik bernyanyinya kepada anak angkatnya, Song-hwa (Oh Jung-hae) dan Dong-ho (Kim Kyu-chul). Namun cara mengajarnya yang sangat keras membuat keluarga mereka mulai terpecah.
19. Snowpiercer (2013)
Foto: CJ Entertainment
Dari sutradara Bong Joon-ho, kisahnya berisi kritik sosial dan kapitalisme dengan memakai analogi gerbong-gerbong kereta beda kelas yang berjalan saat masa pemanasan global. Bumi sudah penuh dengan es, dan satu-satunya tempat aman untuk hidup adalah di dalam kereta.
Film thriller ini berlatar tahun 2031, dengan kereta buatan miliarder Mr Wilford sebagai latar tempatnya. Mason (Tilda Swinton) menjadi tangan kanan Wilford yang menerapkan aturan dengan kejam. Sementara Curtis Everett (Chris Evans) sebagai penumpang kelas terbawah mencoba memimpin pemberontakan demi nasib kaumnya yang lebih baik di gerbong kereta.
18. The Host (2006)
Foto: Showbox Entertainment
Masih dari Bong Joon-ho, yang satu ini juga bergenre thriller dengan menggunakan kisah monster laut yang menyerang manusia. Ceritanya juga penuh kritik sosial, juga mengomentari hubungan antara Korea dan Amerika Serikat.
The Host bercerita tentang Park Gang-du (Song Kang-ho), pria kurang cerdas yang kehilangan anak perempuannya Yun-seo (Go Ah-sung) setelah serangan monster. Ia lalu berusaha mencari anaknya itu.
17. Joint Security Area (2000)
Foto: CJ Entertainment
Ini adalah film dari sineas Korea paling populer selain Bong Joon-ho, yaitu Park Chan-wook. Filmnya meraih gelar film terbaik dari Blue Dragon Film Awards dan Grand Bell Awards, juga menjadi film dengan pendapatan tertinggi pada masa itu, yaitu hingga Rp1,8 miliar.
Joint Security Area mengambil isu sensitif hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Kisahnya tentang Lee Soo-hyuk (Lee Byung-hun), tentara Korea Selatan yang dituduh membunuh dua tentara Korea Utara di zona bebas militer (DMZ). Kondisi ini membuat hubungan kedua negara memanas, terlebih tersangka dan saksi memberikan pernyataan yang berbeda.
16. A Tale of Two Sisters (2003)
Foto: Cineclick Asia
Film horor psikologi garapan Kim Jae-woon ini menjadi film Korea Selatan pertama yang ditayangkan di bioskop di Amerika. Filmnya bahkan di-remake dalam bahasa Inggris dengan judul The Uninvited.