20 Film Korea Terbaik Sepanjang Masa versi 158 Kritikus, Ada Yoo Ah-In, Won Bin, dan Kim Tae-Ri
loading...
A
A
A
A Tale of Two Sisters menceritakan kisah Bae Su-mi (Im Soo-jung) yang baru saja dikeluarkan dari rumah sakit jiwa. Ia lalu tinggal dengan ayah, ibu tiri, dan adik perempuannya, Su-yeon (Moon Geun-young) di rumah berhantu yang terkait dengan masa lalu suram keluarga tersebut.
Foto: Next Entertainment World
Film garapan sutradara Hong Sangsoo ini memenangkan piala utama Golden Leopard dari 68th Locarno International Film Festival. Sementara Jung Jae-young meraih predikat aktor terbaik.
Right Now, Wrong Then mengisahkan tentang sutradara film arthouse Ham Cheon-soo (Jung Jae-young) yang pergi ke Suwon untuk pemutaran filmnya. Ia lalu bertemu dengan perempuan cantik bernama Yoon Hee-jung (Kim Min-hee), dan percakapan intens antara keduanya pun mulai terbentuk.
Foto: CJ Entertainment
Film psikologi romantis ini menceritakan kisah cinta antara pria dengan keterbelakangan mental bernama Hong Jong-du (Sol Kyung-gu) dengan perempuan penderita celebral palsy Gong Ju (Moon So-ri). Filmnya digarap oleh Lee Chang-dong.
Jong-du adalah mantan narapidana karena kasus pembunuhan. Kisah cinta keduanya tentu saja tak disetujui kedua keluarga. Ini adalah kisah cinta yang menyedihkan, tapi juga sangat kuat, hingga dianggap sebagai salah satu yang terpenting dalam sinema Korea.
Foto: Next Entertainment World
Yang satu ini tentu tak perlu diperkenalkan lagi. Film garapan sutradara Yeon Sang-ho ini termasuk film terlaris sepanjang masa di Korea Selatan, mencatat lebih dari 10 juta penonton di negaranya.
Train to Busan menggabungkan antara kritik sosial dengan horor serangan zombi yang klasik tapi tetap menegangkan. Fokusnya pada seorang ayah workaholic Seok Woo (Gong Yoo) yang mengantar anaknya ke Busan dengan kereta, yang belakangan diserang zombi.
Foto: 20th Century Fox
Film horor garapan Na Hong-jin ini juga populer di kalangan pencinta film. Baeksang Arts Awards juga menobatkan film ini sebagai yang terbaik pada 2017.
The Wailing mengisahkan tentang Jong-goo (Kwak Do-won), seorang polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan dan penyakit misterius di desa terpencil. Kondisi ini juga terkait dengan keselamatan anak perempuannya.
Foto: CJ Entertainment
Lagi-lagi dari sutradara Bong Joon-ho. Film ini disebut sebagai salah satu dari film Joon-ho yang paling emosional dan menegangan. Mother juga meraih gelar film terbaik dari Busan Film Critics Awards dan Blue Dragon Film Awards.
Mother mengangkat kisah yang kelam, tapi masih bisa menyelipkan bumbu komedi dan kehangatan. Kisahnya tentang seorang ibu (diperankan Kim Hye-ja) yang berjuang mati-matian untuk membuktikan bahwa anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, Yoon Do-joon (Won Bin), tidak bersalah atas kasus pembunuhan seorang gadis.
Foto: Cinema Epoch
Aimless Bullet atau Obaltan disutradarai oleh Yu Hyun-mok. Filmnya dilarang tayang oleh rezim militer karena gambaran suram pascaperang.
Aimless Bullet mengisahkan tentang Cheolho (Kim Jin-kyu), seorang akuntan yang hidupnya menderita selepas perang. Ibunya mengalami trauma, dan saudara perempuannya terbelit prostitusi. Kondisi ini membuat ia dan adiknya Yeongho (Choi Moo-ryong) harus mengatasi masalah yang rumit.
Foto: Cineclick Asia
Peppermint Candy adalah film yang sukses secara komersial dan festival, dengan memenangkan piala film terbaik dari Grand Bell Awards. Film ini disutradarai oleh Lee Chang-dong.
15. Right Now, Wrong Then (2015)
Foto: Next Entertainment World
Film garapan sutradara Hong Sangsoo ini memenangkan piala utama Golden Leopard dari 68th Locarno International Film Festival. Sementara Jung Jae-young meraih predikat aktor terbaik.
Right Now, Wrong Then mengisahkan tentang sutradara film arthouse Ham Cheon-soo (Jung Jae-young) yang pergi ke Suwon untuk pemutaran filmnya. Ia lalu bertemu dengan perempuan cantik bernama Yoon Hee-jung (Kim Min-hee), dan percakapan intens antara keduanya pun mulai terbentuk.
14. Oasis (2002)
Foto: CJ Entertainment
Film psikologi romantis ini menceritakan kisah cinta antara pria dengan keterbelakangan mental bernama Hong Jong-du (Sol Kyung-gu) dengan perempuan penderita celebral palsy Gong Ju (Moon So-ri). Filmnya digarap oleh Lee Chang-dong.
Jong-du adalah mantan narapidana karena kasus pembunuhan. Kisah cinta keduanya tentu saja tak disetujui kedua keluarga. Ini adalah kisah cinta yang menyedihkan, tapi juga sangat kuat, hingga dianggap sebagai salah satu yang terpenting dalam sinema Korea.
13. Train to Busan (2016)
Foto: Next Entertainment World
Yang satu ini tentu tak perlu diperkenalkan lagi. Film garapan sutradara Yeon Sang-ho ini termasuk film terlaris sepanjang masa di Korea Selatan, mencatat lebih dari 10 juta penonton di negaranya.
Train to Busan menggabungkan antara kritik sosial dengan horor serangan zombi yang klasik tapi tetap menegangkan. Fokusnya pada seorang ayah workaholic Seok Woo (Gong Yoo) yang mengantar anaknya ke Busan dengan kereta, yang belakangan diserang zombi.
12. The Wailing (2016)
Foto: 20th Century Fox
Film horor garapan Na Hong-jin ini juga populer di kalangan pencinta film. Baeksang Arts Awards juga menobatkan film ini sebagai yang terbaik pada 2017.
The Wailing mengisahkan tentang Jong-goo (Kwak Do-won), seorang polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan dan penyakit misterius di desa terpencil. Kondisi ini juga terkait dengan keselamatan anak perempuannya.
11. Mother (2009)
Foto: CJ Entertainment
Lagi-lagi dari sutradara Bong Joon-ho. Film ini disebut sebagai salah satu dari film Joon-ho yang paling emosional dan menegangan. Mother juga meraih gelar film terbaik dari Busan Film Critics Awards dan Blue Dragon Film Awards.
Mother mengangkat kisah yang kelam, tapi masih bisa menyelipkan bumbu komedi dan kehangatan. Kisahnya tentang seorang ibu (diperankan Kim Hye-ja) yang berjuang mati-matian untuk membuktikan bahwa anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, Yoon Do-joon (Won Bin), tidak bersalah atas kasus pembunuhan seorang gadis.
10. Aimless Bullet (1961)
Foto: Cinema Epoch
Aimless Bullet atau Obaltan disutradarai oleh Yu Hyun-mok. Filmnya dilarang tayang oleh rezim militer karena gambaran suram pascaperang.
Aimless Bullet mengisahkan tentang Cheolho (Kim Jin-kyu), seorang akuntan yang hidupnya menderita selepas perang. Ibunya mengalami trauma, dan saudara perempuannya terbelit prostitusi. Kondisi ini membuat ia dan adiknya Yeongho (Choi Moo-ryong) harus mengatasi masalah yang rumit.
9. Peppermint Candy (1999)
Foto: Cineclick Asia
Peppermint Candy adalah film yang sukses secara komersial dan festival, dengan memenangkan piala film terbaik dari Grand Bell Awards. Film ini disutradarai oleh Lee Chang-dong.