14 Mitos Grammar Bahasa Inggris yang Guru Kamu Gak Kasih Tahu
loading...
A
A
A
Kamu mungkin diajari untuk memakai who untuk merujuk orang dalam sebuah kalimat. Padahal meggunakan that juga gak ada salahnya. Jadi, mau nulis"My mom who’s the woman I adore” atau “My mom that’s the woman I adore” sama saja, ya. (
)
MITOS 6: JANGAN PAKAI 'WHO" KALAU MERUJUK HEWAN
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kita diajari bahwa untuk merujuk hewan gak boleh pakai who. Padahal menurut ahli tata bahasa, sangat aneh kalau kita menggunakan kata sapaan it dan merujuk dengan kata that untuk hewan peliharaan. Selama kita tahu nama atau jenis kelamin hewan tersebut, gak apa-apa kalo kita pakai he, she, atau who untuk mereka.
MITOS 7: "SUCH AS" ADALAH SATU-SATUNYA CARA UNTUK MENYAMPAIKAN BEBERAPA CONTOH
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kamu mungkin sering mendengar such as ketika seorang yang berbahasa Inggris sedang memberikan beberapa contoh dari hal yang sedang diomongin. Namun itu bukan satu-satunya cara, kamu bisa juga pakai like. Misalnya, “I love Indonesian food like sate, soto, and rendang”.
MITOS 8: JANGAN PERNAH MENGAKHIRI KALIMAT DENGAN KONJUNGSI
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kata Oxford Dictionaries, mengakhiri kalimat dengan konjungsi seperti with, for, dan lainnya itu boleh banget. Malah kalimatnya kelihatan jadi lebih bagus. Misalnya, “The baby has no one to play with” lebih bagus didengar daripada “The baby has no one to play”.
MITOS 9: JANGAN MEMISAHKAN KATA KERJA INFINITIVE
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Mitos ini bilang, jangan memberikan adverb di antara kata kerja infinitive. Padahal sah-sah aja. Misalnya pada kutipan dalam film "Star Trek", “To boldly go where no one has gone before”, kata to go yang merupakan kata kerja infinitive dipisahkan dengan kata boldly.
MITOS 10: KALIMAT PASIF SELALU SALAH
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kebanyakan orang diajarkan untuk selalu menggunakan kalimat aktif. Padahal kalimat pasif juga berguna dalam beberapa kasus. Kalau kamu mau menekankan rasa simpati terhadap subjek, kamu bisa pakai kalimat pasif. Misalnya, kalimat “The cat is feeded by that old woman” lebih baik daripada “That old woman feeds the cat” untuk menunjukkan rasa simpati.
MITOS 11: I.E DAN E.G PUNYA ARTI YANG SAMA
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
I.e dan e.g merupakan sebuah singkatan dengan arti yang berbeda. E.g adalah singkatan dari exempli gratia yang artinya for example. Sedangkan i.e adalah singkatan dari id est yang berarti in other words. Kalau sudah tahu artinya, berarti sudah tahu, ya pemakaiannya juga berbeda.
MITOS 12: DUA FRASA NEGATIF ADALAH HAL YANG BURUK
MITOS 6: JANGAN PAKAI 'WHO" KALAU MERUJUK HEWAN
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kita diajari bahwa untuk merujuk hewan gak boleh pakai who. Padahal menurut ahli tata bahasa, sangat aneh kalau kita menggunakan kata sapaan it dan merujuk dengan kata that untuk hewan peliharaan. Selama kita tahu nama atau jenis kelamin hewan tersebut, gak apa-apa kalo kita pakai he, she, atau who untuk mereka.
MITOS 7: "SUCH AS" ADALAH SATU-SATUNYA CARA UNTUK MENYAMPAIKAN BEBERAPA CONTOH
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kamu mungkin sering mendengar such as ketika seorang yang berbahasa Inggris sedang memberikan beberapa contoh dari hal yang sedang diomongin. Namun itu bukan satu-satunya cara, kamu bisa juga pakai like. Misalnya, “I love Indonesian food like sate, soto, and rendang”.
MITOS 8: JANGAN PERNAH MENGAKHIRI KALIMAT DENGAN KONJUNGSI
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kata Oxford Dictionaries, mengakhiri kalimat dengan konjungsi seperti with, for, dan lainnya itu boleh banget. Malah kalimatnya kelihatan jadi lebih bagus. Misalnya, “The baby has no one to play with” lebih bagus didengar daripada “The baby has no one to play”.
MITOS 9: JANGAN MEMISAHKAN KATA KERJA INFINITIVE
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Mitos ini bilang, jangan memberikan adverb di antara kata kerja infinitive. Padahal sah-sah aja. Misalnya pada kutipan dalam film "Star Trek", “To boldly go where no one has gone before”, kata to go yang merupakan kata kerja infinitive dipisahkan dengan kata boldly.
MITOS 10: KALIMAT PASIF SELALU SALAH
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
Kebanyakan orang diajarkan untuk selalu menggunakan kalimat aktif. Padahal kalimat pasif juga berguna dalam beberapa kasus. Kalau kamu mau menekankan rasa simpati terhadap subjek, kamu bisa pakai kalimat pasif. Misalnya, kalimat “The cat is feeded by that old woman” lebih baik daripada “That old woman feeds the cat” untuk menunjukkan rasa simpati.
MITOS 11: I.E DAN E.G PUNYA ARTI YANG SAMA
Foto:Tatiana Ayazo/Reader's Digest
I.e dan e.g merupakan sebuah singkatan dengan arti yang berbeda. E.g adalah singkatan dari exempli gratia yang artinya for example. Sedangkan i.e adalah singkatan dari id est yang berarti in other words. Kalau sudah tahu artinya, berarti sudah tahu, ya pemakaiannya juga berbeda.
MITOS 12: DUA FRASA NEGATIF ADALAH HAL YANG BURUK