10 Perbedaan The Little Mermaid Versi Live-Action dan Animasi
loading...
A
A
A
The Little Mermaid adalah dongeng klasik Disney yang diadaptasi menjadi film live-action. Versi animasi atau kartunnya dirilis pada 1989 dan menjadi hit di masanya. Adaptasi live-action ini, sebagaimana remake lain yang dilakukan Disney, punya perbedaan dengan versi aslinya.
Sudah hal lumrah bagi Disney untuk mengubah sejumlah aspek dari materi sumbernya ke adaptasi live-action-nya. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan sejumlah aspek dan juga perkembangan zaman. Sejumlah perubahan ini terlihat begitu mencolok dan mengubah perspektif yang diciptakan film animasinya.
Dengan begitu banyak cerita The Little Mermaid di bioskop, sastra, dan panggung, sepertinya Disney mengambil inspirasi lebih dari sekadar versi dongeng putri duyung mereka. Meskipun sejumlah perubahan ini dirasa kontroversial, versi live-action The Little Mermaid telah mendapatkan ulasan positif dari penggemar dan kritikus. Apa saja perbedaan antara The Little Mermaid versi Iive-action dan animasi? Simak ulasannya berikut!
Foto: Insider
Salah satu perubahan yang paling banyak dibahas dan terlihat menonjol bahkan sebelum versi live-action ini dirilis adalah penampakan Ariel. Penunjukkan Halle Bailey sebagai Ariel disambut dengan kontroversi dari mereka yang menganggap Ariel harus tetap berkulit putih. Mengubah ras Ariel menjadi kulit hitam dianggap sebagai usaha Disney memberikan pernyataan politik.
Perubahan ras ini juga turut mengubah penampilan Ariel. Ariel tidak lagi punya rambut panjang berjuntai yang melayang-layang saat berada di dalam air, tapi rambutnya tetap panjang dengan gaya locs. Ini adalah rambut asli pemerannya dan penata rambutnya tidak mau mengubah rambut itu atau memakaikan wig kepada Halle.
Foto: Kombo
Di film aslinya, Scuttle adalah burung camar yang membantu Ariel menemukan benda-benda untuk dikoleksi. Dia memberinya informasi yang salah tentang benda-benda itu, tapi hatinya ada di tempat yang benar. Di versi ini, Scuttle adalah burung jantan.
Versi live-action mengubah Scuttle dari burung camar menjadi burung gannet utara betina. Perubahan ini dilakukan karena para kreatornya ingin ada burung yang bisa berada di adegan bawah air. Sementara camar adalah burung pantai ikonis, untuk alasan praktis, lebih masuk akal bagi Scuttle kalau dia adalah burung laut.
Foto: Buzzfeed
Di film animasi, Ariel berinteraksi dengan banyak makhluk laut. Tapi, begitu dia ada di daratan, Ariel tidak meninggalkan istana dan hanya berinteraksi dengan Eric beserta stafnya. Di versi live-action, Ariel ke luar istana dan mengeksplorasi lebih banyak dunia manusia.
Ariel berjalan di kota untuk berusaha memahami apa yang dilakukan manusia ketika mereka tidak berlayar. Adegan itu juga memperlhihatkan pasar dari perspektif Ariel dan bagaimana visinya tidak sebaik di air. Dengan berusaha lebih memahami manusia, rasa penasaran Ariel dipamerkan dengan lebih baik, yang membuat film ini terasa lebih pada petualangan ketimbang romansa.
Foto: YouTube
Kakak Ariel bukan lagi serombongan cewek yang hanya berfungsi sebagai penampil atau anak Triton. Di versi live-action, para kakak Ariel ini adalah penjaga lautan. Penampilan masing-masing kakak Ariel mencerminkan samudera yang mereka jaga dan membuat mereka jadi lebih beragam. Mereka tidak lagi terlihat seperti karakter yang sama dengan baju dan warna rambut berbeda seperti di film aslinya.
Perubahan terhadap kakak Ariel ini memperlihatkan kalau mereka lebih dari pendamping cerdas bagi Triton dan Ariel sebagai pemimpin lautan. Anak-anak Triton dilihat sebagai pemimpin kuat ketimbang putri yang pandai bernyanyi. Perubahan pada kakak Ariel ini juga mengubah peran Ariel, karena dia diharapkan menjadi pemimpin. Tapi, kurangnya fokus pada tanggung jawabnya menjadi bagian dari frustrasi ayahnya.
Foto: Cosmopolitan
Alan Menken dan Lin-Manuel Miranda bekerja sama membuat lagu untuk remake The Little Mermaid. Bukan aneh bagi Disney untuk menambahkan lagi baru di remake film animasi klasik mereka. Remake ini juga menghilangkan dua lagu yang ada di film animasinya, sementara, menambahkan tiga lagu baru.
Ketiga lagu baru itu membantu memahami lebih lanjut karakter itu. Misalnya, Wild Uncharted Waters yang merupakan lagu solo Pangeran Eric setelah diselamatkan putri duyung misterius. The Scuttlebutt adalah lagu duet Sebastian dan Scuttle. Lagu terakhir adalah lagu yang dinyanyikan Ariel ketika menyentuh daratan, yaitu For the First Time.
Foto: YouTube
Sejumlah lirik lagu klasik The Little Mermaid diperbarui di versi live-action untuk mencocokkan dengan kondisi sekarang. Misalnya, Poor Unfortunate Souls punya lirik yang mencerminkan preferensi bagi wanita muda untuk tetap diam. Alan Menken mengatakan, lirik itu diubah karena mungkin membuat para gadis muda merasa kalau mereka tidak seharusnya mengungkapkan isi hatinya, meskipun Ursula jelas memanipulasi Ariel untuk menyerahkan suaranya.
Lagu lain yang mengalami perubahan lirik signifikan adalah Kiss the Girl. Alan mengatakan, orang juga jadi sangat sensitif pada ide kalau Pangeran Eric akan memaksa mencium Ariel. Perubahan ini mencerminkan pandangan sosial saat ini pada izin dan hubungan romantis dan memastikan kalau sikap Eric jelas sikap orang yang benar-benar mencintai Ariel, bukan orang yang berusaha memanfaatkannya dan memaksanya.
Foto: ComingSoon.net
Pangeran Disney belum mendapatkan perhatian sebanyak para putrinya. Banyak dari pangeran ini yang tidak punya cerita latar. The Little Mermaid versi live-action mengubahnya dan memberikan cerita latar bagi Eric. Versi ini juga menjelaskan mengapa dia ingin mengeksplorasi lautan dan tidak tinggal di istana.
Dengan lagunya, Wild Uncharted Waters, penonton tahu lebih banyak tentang mengapa Eric jatuh cinta pada Ariel. Ini membuat perasaannya jadi terlihat lebih asli dan bukan sekadar pangeran yang tertarik pada wanita cantik. Ibu Eric juga diperkenalkan. Ratu Selina bukan bagian dari film kartunnya, tapi menjadi bagian dari film live-action-nya. Dia memberikan lebih banyak konteks mengapa Eric suka laut.
Foto: More FM
Ariel punya banyak teman di versi animasi. Di versi live-action, dia punya lebih banyak teman yang bisa diandalkan. Para pelayan istana masuk ke cerita sebagai orang yang bisa diandalkan Ariel dengan karakter baru seperti Lashana dan Rosa. Grimsby tampil di versi kartun sebagai valet Eric yang bepergian bersamanya. Versi live-action memberikan kedalaman lebih bagi Grimsby dan memperlihatkan mengapa keluarga kerajaan mempercayainya.
Tiga teman Ariel dari versi animasi, Flounder, Sebastian, dan Scuttle masih menjadi bagian besar film itu. Tapi, ketiganya tidak lagi terlihat seperti makhluk imut. Alih-alih, karakter ini ultra realistis dan mirip seperti karakter dari film live-action The Lion King, yang juga mengubah penampilan banyak karakter utamanya.
Foto: Disney Park
The Little Mermaid versi animasi berakhir seperti dongeng pada umumnya. Sang pangeran menyelamatkan sang putri dan membunuh penjahatnya. Versi live-action-nya membalik narasi ini dan tidak membiarkan Eric mengambil semua kejayaan sebagai satu-satunya pahlawan di film ini.
Dengan membuat Ariel menyelamatkan sang pangeran, Disney menyingkirkan aspek yang lebih problematik pada karakter Ariel dan memperlihatkan dia sebagai wanita kuat yang telah belajar dari kesalahan. Ending baru ini membantu membuat pilihan Ariel lebih baik untuk menjadi manusia dan meninggalkan kehidupan lamanya. Cintanya pada Eric juga lebih terlihat dan terbukti lebih dari sekadar naksir.
Foto: CNN
Di versi animasi, motivasi Ariel meninggalkan lautan terkait cintanya pada Eric. Meskipun, dia penasaran dengan dunia manusia, kepenasarannya ini dibayangi hasratnya pada pelaut yang dia lihat saat menginvestigasi kapalnya. Rasa cintanya lebih besar ketimbang keinginannya untuk melihat dunia luar.
Versi live-action The Little Mermaid mempertahankan lini cerita romansa itu. Tapi, di sini, Ariel mengungkapkan rasa penasaran dan hasratnya mendapatkan kebebasan sebagai motivasi utamanya untuk ingin menjadi manusia. Ariel juga merasa perpecahan antara manusia dan duyung tidak beralasan. Dia melihat dirinya sebagai potensi jembatan antara dua dunia itu.
Sudah hal lumrah bagi Disney untuk mengubah sejumlah aspek dari materi sumbernya ke adaptasi live-action-nya. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan sejumlah aspek dan juga perkembangan zaman. Sejumlah perubahan ini terlihat begitu mencolok dan mengubah perspektif yang diciptakan film animasinya.
Dengan begitu banyak cerita The Little Mermaid di bioskop, sastra, dan panggung, sepertinya Disney mengambil inspirasi lebih dari sekadar versi dongeng putri duyung mereka. Meskipun sejumlah perubahan ini dirasa kontroversial, versi live-action The Little Mermaid telah mendapatkan ulasan positif dari penggemar dan kritikus. Apa saja perbedaan antara The Little Mermaid versi Iive-action dan animasi? Simak ulasannya berikut!
10. Penampakan Ariel
Foto: Insider
Salah satu perubahan yang paling banyak dibahas dan terlihat menonjol bahkan sebelum versi live-action ini dirilis adalah penampakan Ariel. Penunjukkan Halle Bailey sebagai Ariel disambut dengan kontroversi dari mereka yang menganggap Ariel harus tetap berkulit putih. Mengubah ras Ariel menjadi kulit hitam dianggap sebagai usaha Disney memberikan pernyataan politik.
Perubahan ras ini juga turut mengubah penampilan Ariel. Ariel tidak lagi punya rambut panjang berjuntai yang melayang-layang saat berada di dalam air, tapi rambutnya tetap panjang dengan gaya locs. Ini adalah rambut asli pemerannya dan penata rambutnya tidak mau mengubah rambut itu atau memakaikan wig kepada Halle.
9. Scuttle
Foto: Kombo
Di film aslinya, Scuttle adalah burung camar yang membantu Ariel menemukan benda-benda untuk dikoleksi. Dia memberinya informasi yang salah tentang benda-benda itu, tapi hatinya ada di tempat yang benar. Di versi ini, Scuttle adalah burung jantan.
Versi live-action mengubah Scuttle dari burung camar menjadi burung gannet utara betina. Perubahan ini dilakukan karena para kreatornya ingin ada burung yang bisa berada di adegan bawah air. Sementara camar adalah burung pantai ikonis, untuk alasan praktis, lebih masuk akal bagi Scuttle kalau dia adalah burung laut.
8. Ariel Pergi ke Luar Istana
Foto: Buzzfeed
Di film animasi, Ariel berinteraksi dengan banyak makhluk laut. Tapi, begitu dia ada di daratan, Ariel tidak meninggalkan istana dan hanya berinteraksi dengan Eric beserta stafnya. Di versi live-action, Ariel ke luar istana dan mengeksplorasi lebih banyak dunia manusia.
Ariel berjalan di kota untuk berusaha memahami apa yang dilakukan manusia ketika mereka tidak berlayar. Adegan itu juga memperlhihatkan pasar dari perspektif Ariel dan bagaimana visinya tidak sebaik di air. Dengan berusaha lebih memahami manusia, rasa penasaran Ariel dipamerkan dengan lebih baik, yang membuat film ini terasa lebih pada petualangan ketimbang romansa.
7. Kakak Ariel
Foto: YouTube
Kakak Ariel bukan lagi serombongan cewek yang hanya berfungsi sebagai penampil atau anak Triton. Di versi live-action, para kakak Ariel ini adalah penjaga lautan. Penampilan masing-masing kakak Ariel mencerminkan samudera yang mereka jaga dan membuat mereka jadi lebih beragam. Mereka tidak lagi terlihat seperti karakter yang sama dengan baju dan warna rambut berbeda seperti di film aslinya.
Perubahan terhadap kakak Ariel ini memperlihatkan kalau mereka lebih dari pendamping cerdas bagi Triton dan Ariel sebagai pemimpin lautan. Anak-anak Triton dilihat sebagai pemimpin kuat ketimbang putri yang pandai bernyanyi. Perubahan pada kakak Ariel ini juga mengubah peran Ariel, karena dia diharapkan menjadi pemimpin. Tapi, kurangnya fokus pada tanggung jawabnya menjadi bagian dari frustrasi ayahnya.
6. Lagu Baru
Foto: Cosmopolitan
Alan Menken dan Lin-Manuel Miranda bekerja sama membuat lagu untuk remake The Little Mermaid. Bukan aneh bagi Disney untuk menambahkan lagi baru di remake film animasi klasik mereka. Remake ini juga menghilangkan dua lagu yang ada di film animasinya, sementara, menambahkan tiga lagu baru.
Ketiga lagu baru itu membantu memahami lebih lanjut karakter itu. Misalnya, Wild Uncharted Waters yang merupakan lagu solo Pangeran Eric setelah diselamatkan putri duyung misterius. The Scuttlebutt adalah lagu duet Sebastian dan Scuttle. Lagu terakhir adalah lagu yang dinyanyikan Ariel ketika menyentuh daratan, yaitu For the First Time.
5. Sejumlah Lirik di Lagu Klasiknya Diubah
Foto: YouTube
Sejumlah lirik lagu klasik The Little Mermaid diperbarui di versi live-action untuk mencocokkan dengan kondisi sekarang. Misalnya, Poor Unfortunate Souls punya lirik yang mencerminkan preferensi bagi wanita muda untuk tetap diam. Alan Menken mengatakan, lirik itu diubah karena mungkin membuat para gadis muda merasa kalau mereka tidak seharusnya mengungkapkan isi hatinya, meskipun Ursula jelas memanipulasi Ariel untuk menyerahkan suaranya.
Lagu lain yang mengalami perubahan lirik signifikan adalah Kiss the Girl. Alan mengatakan, orang juga jadi sangat sensitif pada ide kalau Pangeran Eric akan memaksa mencium Ariel. Perubahan ini mencerminkan pandangan sosial saat ini pada izin dan hubungan romantis dan memastikan kalau sikap Eric jelas sikap orang yang benar-benar mencintai Ariel, bukan orang yang berusaha memanfaatkannya dan memaksanya.
4. Eric Punya Cerita Latar
Foto: ComingSoon.net
Pangeran Disney belum mendapatkan perhatian sebanyak para putrinya. Banyak dari pangeran ini yang tidak punya cerita latar. The Little Mermaid versi live-action mengubahnya dan memberikan cerita latar bagi Eric. Versi ini juga menjelaskan mengapa dia ingin mengeksplorasi lautan dan tidak tinggal di istana.
Dengan lagunya, Wild Uncharted Waters, penonton tahu lebih banyak tentang mengapa Eric jatuh cinta pada Ariel. Ini membuat perasaannya jadi terlihat lebih asli dan bukan sekadar pangeran yang tertarik pada wanita cantik. Ibu Eric juga diperkenalkan. Ratu Selina bukan bagian dari film kartunnya, tapi menjadi bagian dari film live-action-nya. Dia memberikan lebih banyak konteks mengapa Eric suka laut.
3. Teman-Teman Ariel
Foto: More FM
Ariel punya banyak teman di versi animasi. Di versi live-action, dia punya lebih banyak teman yang bisa diandalkan. Para pelayan istana masuk ke cerita sebagai orang yang bisa diandalkan Ariel dengan karakter baru seperti Lashana dan Rosa. Grimsby tampil di versi kartun sebagai valet Eric yang bepergian bersamanya. Versi live-action memberikan kedalaman lebih bagi Grimsby dan memperlihatkan mengapa keluarga kerajaan mempercayainya.
Tiga teman Ariel dari versi animasi, Flounder, Sebastian, dan Scuttle masih menjadi bagian besar film itu. Tapi, ketiganya tidak lagi terlihat seperti makhluk imut. Alih-alih, karakter ini ultra realistis dan mirip seperti karakter dari film live-action The Lion King, yang juga mengubah penampilan banyak karakter utamanya.
2. Ending Cerita
Foto: Disney Park
The Little Mermaid versi animasi berakhir seperti dongeng pada umumnya. Sang pangeran menyelamatkan sang putri dan membunuh penjahatnya. Versi live-action-nya membalik narasi ini dan tidak membiarkan Eric mengambil semua kejayaan sebagai satu-satunya pahlawan di film ini.
Dengan membuat Ariel menyelamatkan sang pangeran, Disney menyingkirkan aspek yang lebih problematik pada karakter Ariel dan memperlihatkan dia sebagai wanita kuat yang telah belajar dari kesalahan. Ending baru ini membantu membuat pilihan Ariel lebih baik untuk menjadi manusia dan meninggalkan kehidupan lamanya. Cintanya pada Eric juga lebih terlihat dan terbukti lebih dari sekadar naksir.
1. Motivasi Ariel
Foto: CNN
Di versi animasi, motivasi Ariel meninggalkan lautan terkait cintanya pada Eric. Meskipun, dia penasaran dengan dunia manusia, kepenasarannya ini dibayangi hasratnya pada pelaut yang dia lihat saat menginvestigasi kapalnya. Rasa cintanya lebih besar ketimbang keinginannya untuk melihat dunia luar.
Versi live-action The Little Mermaid mempertahankan lini cerita romansa itu. Tapi, di sini, Ariel mengungkapkan rasa penasaran dan hasratnya mendapatkan kebebasan sebagai motivasi utamanya untuk ingin menjadi manusia. Ariel juga merasa perpecahan antara manusia dan duyung tidak beralasan. Dia melihat dirinya sebagai potensi jembatan antara dua dunia itu.
(alv)