Review The Garfield Movie, Kisah Petualangan Kucing Lucu yang Mengharukan
loading...
A
A
A
JAKARTA - The Garfield Movie merupakan film animasi yang diangkat dari komik strip karya Jim Davies dan dirilis perdana di Indonesia pada 29 Mei 2024.
Filmnya menceritakan pertemuan pertama antara Garfield (disuarakan oleh Chris Pratt) dengan Jon Arbuckle (Nicholas Hoult), setelah dirinya dibuang oleh Vic (Samuel L. Jackson) yang merupakan ayah kandungnya. Setelah pertemuan pertama tersebut Jon memutuskan untuk pindah dari apartemennya agar dapat mengadopsi kucing lucu tersebut.
Kehidupan Garfield sangat menyenangkan karena Jon sangat menyayanginya. Ia juga memiliki teman setia yaitu Oddie (Harvey Guillen) yang merupakan anjing peliharaan Jon. Namun kehidupannya berubah setelah Garfield diculik oleh Jinx (Hannah Waddingham).
Jinx merupakan teman Vic yang sama-sama menjalani misi untuk mencuri makanan dan susu. Hal tak terduga terjadi saat mereka mencuri sebuah susu di Lactosa Farms yang membuat Jinx tertangkap oleh pengawas hewan.
Dendam Jinx kepada Vic membuat Garfield harus terlibat dalam misi berbahaya bersama dengan ayahnya dan Oddie. Hal ini membuat kesalahpahaman antara Garfield dan Vic semakin membesar. Lantas mampukah Garfield menyelesaikan misinya tersebut?
Foto: Columbia Pictures
The Garfield Movie merupakan film yang cocok sebagai pilihan bagi keluarga dengan segala usia. Pasalnya, selain menghibur, film ini juga memiliki banyak pelajaran yang dapat dipetik dalam film tersebut.
Secara keseluruhan, film ini benar-benar berhasil memainkan emosi penonton dengan kisah dan alurnya yang sangat baik. Karakter Garfield sebagai kucing pemalas yang arogan mampu membuat penonton tertawa sepanjang film.
Secara animasi tentu tidak perlu diragukan lagi, dengan banyaknya rumah produksi yang terlibat membuat animasi film ini benar-benar luar biasa. Musik yang dipilih untuk setiap scene dalam film juga berhasil membuat pesan dalam film dapat tersampaikan kepada penonton.
Selain dari cerita dan animasinya, para aktor yang berperan sebagai pengisi suara juga sangat cocok dengan para karakternya. Tentu hal ini membuat karakter yang dihadirkan dalam film menjadi terasa lebih hidup.
Foto: Columbia Pictures
Pengembangan karakter dalam film Garfield juga sangat baik. Penonton diperlihatkan perubahan Garfield yang merupakan kucing rumahan yang pemalas dan arogan, menjadi kucing yang harus mempelajari hal-hal baru yang belum pernah ia coba sebelumnya.
Karakter antagonis yang dihadirkan juga membuat alur dari film ini menjadi lebih berwarna. Jinx hadir sebagai sosok jahat yang ingin membalas dendam kepada Vic benar-benar berhasil membuat penonton kesal karena ulahnya.
Meski banyak kelebihan yang dimiliki, tapi film ini tidak sepenuhnya sempurna. Pasalnya plot yang dihadirkan dalam film ini terasa sangat tipis, tapi temponya agak lambat.
Meski begitu, humornya bisa menutupi kelemahan ini. Apalagi orang dewasa pun tetap dapat menikmatikomedi yang dihadirkan.
MG/Akbar Nugroho
Filmnya menceritakan pertemuan pertama antara Garfield (disuarakan oleh Chris Pratt) dengan Jon Arbuckle (Nicholas Hoult), setelah dirinya dibuang oleh Vic (Samuel L. Jackson) yang merupakan ayah kandungnya. Setelah pertemuan pertama tersebut Jon memutuskan untuk pindah dari apartemennya agar dapat mengadopsi kucing lucu tersebut.
Kehidupan Garfield sangat menyenangkan karena Jon sangat menyayanginya. Ia juga memiliki teman setia yaitu Oddie (Harvey Guillen) yang merupakan anjing peliharaan Jon. Namun kehidupannya berubah setelah Garfield diculik oleh Jinx (Hannah Waddingham).
Jinx merupakan teman Vic yang sama-sama menjalani misi untuk mencuri makanan dan susu. Hal tak terduga terjadi saat mereka mencuri sebuah susu di Lactosa Farms yang membuat Jinx tertangkap oleh pengawas hewan.
Dendam Jinx kepada Vic membuat Garfield harus terlibat dalam misi berbahaya bersama dengan ayahnya dan Oddie. Hal ini membuat kesalahpahaman antara Garfield dan Vic semakin membesar. Lantas mampukah Garfield menyelesaikan misinya tersebut?
Foto: Columbia Pictures
The Garfield Movie merupakan film yang cocok sebagai pilihan bagi keluarga dengan segala usia. Pasalnya, selain menghibur, film ini juga memiliki banyak pelajaran yang dapat dipetik dalam film tersebut.
Secara keseluruhan, film ini benar-benar berhasil memainkan emosi penonton dengan kisah dan alurnya yang sangat baik. Karakter Garfield sebagai kucing pemalas yang arogan mampu membuat penonton tertawa sepanjang film.
Secara animasi tentu tidak perlu diragukan lagi, dengan banyaknya rumah produksi yang terlibat membuat animasi film ini benar-benar luar biasa. Musik yang dipilih untuk setiap scene dalam film juga berhasil membuat pesan dalam film dapat tersampaikan kepada penonton.
Selain dari cerita dan animasinya, para aktor yang berperan sebagai pengisi suara juga sangat cocok dengan para karakternya. Tentu hal ini membuat karakter yang dihadirkan dalam film menjadi terasa lebih hidup.
Foto: Columbia Pictures
Pengembangan karakter dalam film Garfield juga sangat baik. Penonton diperlihatkan perubahan Garfield yang merupakan kucing rumahan yang pemalas dan arogan, menjadi kucing yang harus mempelajari hal-hal baru yang belum pernah ia coba sebelumnya.
Karakter antagonis yang dihadirkan juga membuat alur dari film ini menjadi lebih berwarna. Jinx hadir sebagai sosok jahat yang ingin membalas dendam kepada Vic benar-benar berhasil membuat penonton kesal karena ulahnya.
Meski banyak kelebihan yang dimiliki, tapi film ini tidak sepenuhnya sempurna. Pasalnya plot yang dihadirkan dalam film ini terasa sangat tipis, tapi temponya agak lambat.
Meski begitu, humornya bisa menutupi kelemahan ini. Apalagi orang dewasa pun tetap dapat menikmatikomedi yang dihadirkan.
MG/Akbar Nugroho
(ita)