Bahaya Child Grooming, Saat Orang Dewasa Pacaran dengan Remaja di Bawah Umur

Rabu, 28 September 2022 - 18:53 WIB
Lalu, pelaku akan membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan korbannya, tahap ini disebut trust building. Bisa dibilang, pelaku akan membangun citra yang baik di mata korbannya, seperti melakukan obrolan intens, sering memberikan pujian, hingga membelikan hadiah.



Foto: Ron Lach/Pexels

Setelah mulai terpikat, pelaku akan membawa korban menuju hubungan percintaan ataupun persahabatan palsu (relationship building). Pada tahap ini, korban biasanya akan dimanfaatkan untuk melakukan hubungan badan ataupun sejenisnya. Di sini, pelaku sudah memiliki kendali penuh dan bisa melakukan tindakan sesuka hatinya terhadap korban.

Tahap terakhir yaitu silenting, pada kondisi ini pelaku akan meminta korban untuk merahasiakan seluruh kejahatannya dari publik. Apabila tidak menurutinya, korban akan menerima rangkaian ancaman dari pelaku.

Ciri-Ciri Korban Child Grooming

Mengutip Victoria State Government, anak atau remaja yang menjadi korban child grooming dapat terlihat lewat sejumlah tanda, di antaranya sering bolos sekolah, mendadak jadi sangat tertutup, sering kedapatan mengobrol dengan orang asing, dan perubahan cara berbicara.



Foto: Diva Plavalaguna/Pexels

Korban juga seringkali berbohong tentang posisi mereka berada, kedapatan menggunakan barang-barang baru ataupun punya uang yang sangat banyak, hingga menunjukkan perubahan diri (hiperakif, agresif, mudah cemas, tidak sabaran, dan depresi).

Baca Juga: 5 Drama Korea yang Dikira Bakal Flop tapi Malah Sukses Besar

Peran Anak Muda dalam Mencegah Child Grooming

Lalu, apa yang harus dilakukan agar child grooming bisa diantisipasi sehingga tidak ada lagi remaja atau anak di bawah umur yang menjadi korban? Sebagai seorang anak muda, kamu bisa ambil andil untuk menekan jumlah korban child grooming.

Kamu bisa memulai upaya pencegahan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Cobalah untuk memberikan edukasi tentang child grooming kepada seluruh anggota keluarga, terutama adik-adikmu yang belum mencapai masa pubertas. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pengawasan terhadap adikmu, baik secara langsung ataupun lewat platform media sosial. Hal yang sama juga berlaku untuk teman-temanmu.

Fazjri Abdillah

Kontributor GenSINDO

Politeknik Negeri Jakarta

Instagram: @rana.warta
(ita)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More