Suka Mimpi? Ini Alasan-alasan di Balik Kebiasaan Tersebut

Rabu, 03 Juni 2020 - 21:48 WIB
Bermimpi bukan cuma membawa kita berkelana, tapi bisa jadi memberi tanda tentang hasrat tersembunyi kita.Foto/Ken43, goodfon.com
JAKARTA - Mimpi dikenal sebagai bunga tidur. Walaupun begitu, ada teori yang mengatakan bahwa mimpi sebenarnya membawa arti khusus.

Pada milenium ketiga Sebelum Masehi, raja-raja Mesopotamia mencatat dan menerjemahkan mimpi di atas tablet lilin. Seribu tahun kemudian, kaum Mesir Kuno menulis buku mimpi yang terdiri dari ratusan mimpi umum beserta artinya.

Bertahun-tahun kemudian, kita masih mencari tahu alasan kita bermimpi. Bahkan setelah beberapa riset ilmiah, perkembangan teknologi, dan kerja keras, kita masih belum punya jawaban pasti.

Tapi, kita punya beberapa teori menarik, berikut rangkumannya dari Tedx.

1. MIMPI ADALAH HARAPAN YANG TERSEMBUNYI





Foto: Freepik

Pada awal 1900-an, Sigmund Freud mengatakan mimpi (termasuk mimpi buruk) adalah gambaran kehidupan sehari-hari. Mimpi juga punya arti simbolis yang terkait dengan hasrat pemenuhan keinginan bawah sadar kita.

Freud berkata, apa pun yang kita ingat saat bangun dari mimpi adalah gambaran simbolis dari pikiran primitif, dorongan, dan keinginan bawah sadar. Freud percaya, dengan menganalisis elemen mimpi yang teringat, muatan bawah sadar mimpi itu akan terungkap ke pikiran sadar. Dengan itu, isu psikologis yang berakar dari represi bisa diatasi.

2. KITA BERMIMPI UNTUK MENGINGAT



Foto: Freepik

Untuk memecahkan tugas mental tertentu, tidur jadi hal yang sangat kita butuhkan. Tapi kalau bisa sampai bermimpi, itu malah lebih baik lagi. Pada 2010, ilmuwan menemukan bahwa “subjek” mampu melewati labirin 3D rumit dengan lebih baik kalau mereka tidur sebentar, dan memimpikan labirin itu sebelum mencoba kedua kalinya.

Kemampuan mereka meningkat sepuluh kali lebih baik dibanding mereka yang sama sekali gak tidur atau mereka yang tidur, tapi gak memimpikan labirin itu. Periset menyebutkan bahwa memori tertentu cuma bisa terjadi saat kita tidur dan mimpi kita adalah pertanda berjalannya proses tersebut.

3. KITA BERMIMPI UNTUK MELUPAKAN



Foto: Freepik

Ada sekitar 10 ribu triliun koneksi saraf dalam otak yang tercipta dari apa pun yang kita lakukan dan pikirkan. Pada 1983, Teori Neurobiologi Mimpi yang disebut “Reverse Learning" atau Pembelajaran Terbalik menyebutkan bahwa saat tidur, terutama dalam siklus Rapid Eye Movement Sleep atau tidur REM (tidur dengan gerak mata cepat), Neocortex meninjau koneksi saraf-saraf dan membuang koneksi yang gak diperlukan.

Proses ini membuat kita bermimpi, dan inilah yang bikin otak kita gak dipenuhi koneksi-koneksi yang gak penting. Pemikiran yang merusak pun bisa mengganggu proses berpikir yang kita perlukan saat kita bangun.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More