Minat Baca Remaja Meningkat, tapi Cerita Romantisasi Perilaku Menyimpang juga Menjamur

Rabu, 21 Juli 2021 - 21:31 WIB
Banyak cerita dewasa di Wattpad yang meromantisasi perilaku menyimpang dalam hubungan asmara. Foto/Shutterstock
JAKARTA - Minat baca masyarakat Indonesia meningkat setelah pandemi berdasarkan Kajian Indeks Kegemaran Membaca yang dilakukan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 2020, yang masuk dalam poin 55,74 atau sedang.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan survei ini melibatkan 10.200 responden di 34 provinsi yang mengukur frekuensi membaca, durasi membaca, dan jumlah buku yang dibaca.

Ditemukan pula pada 2020 minat baca penduduk dunia meningkat 35%. Penelitian tersebut dilakukan oleh The Digital Reader, dan menempatkanIndonesia di posisi ke-16 dunia dengan rata-rata masyarakatnya menghabiskan waktu membaca 6 jam per minggu. Survei ini menunjukkan penurunan penjualan buku fisik dan beralih ke buku digital.

Sayangnya survei tersebut tidak menjelaskan apakah buku digital yang dimaksudkan juga mencakup platform membaca daring. Misalnya seperti platform membaca dan menulis terpopuler beberapa tahun belakangan ini, yaitu Wattpad. Wattpad adalah situs web atau aplikasi yang memberikan fasilitas membaca dan menulis cerita secara gratis. Untuk mengaksesnya pun sangat mudah dan tidak dibatasi usia.





Foto: Unsplash

Saking populernya, melalui situs web resminya Wattpad menyebut setiap bulannya lebih dari 90 juta pembaca menggunakan platform ini. Jika melihat fenomena yang terjadi di antara remaja Indonesia, rata-rata remaja pernah menjadi pembaca atau penulis di sana. Kurang lebih karena mudahnya mengakses Wattpad tanpa harus mengeluarkan biaya dan banyaknya pilihan cerita dari berbagai genre, minat membaca remaja Indonesia pun meningkat terus.

Banyak Cerita Bergenre Dewasa

Wattpad tidak memiliki batasan mengenai jenis cerita yang boleh dan tidak boleh dipublikasikan. Tidak ada pula larangan berarti bagi anak-anak di bawah umur agar tidak membaca cerita yang tidak sesuai dengan usianya. Yang perlu mereka lakukan hanya meng-klik cerita itu dan mereka dapat membacanya dengan mudah.

Meski banyak terdapat cerita yang bagus dan mendidik tanpa sentuhan erotis di dalamnya, tapi cerita dengan embel-embel dewasa cukup banyak dan diminati. Bahkan cerita-cerita semacam itu biasanya berada di peringkat atas daftar cerita yang sering dibaca.

Seorang pembaca sekaligus penulis cerita fan-fiction di Wattpad yang sudah menggunakan platform ini sejak 2017 dan merupakan pelajar SMP, Aretha Luna, mengatakan bahwa biasanya 90 persen rekomendasi cerita di beranda Wattpad-nya adalah dari genre yang dia suka dan sering dibacanya. "Tapi tetap aja, 10 persen dari rekomendasi itu ada yang genrenya dewasa karena cerita itu populer banget,” ucapnya.

Baca Juga: 8 Jenis Toxic Relationship, Kamu Harus Waspada!

Qorry Anggita, mahasiswi yang merupakan pembaca Wattpad sejak 2014 juga memberikan pernyataan terkait hal ini. “Alesan cerita dewasa bisa disukain banyak orang karena pembaca penasaran sama cerita semacam itu terlepas dari penulisan ceritanya bagus atau masih amatir. Apalagi orang lain enggak akan tahu apa yang kita baca,” katanya.

Pelajar SMP lain berinisial RD mengakui bahwa ia pernah membaca cerita bergenre dewasa. “Awalnya coba-coba doang. Soalnya penasaran aja. Pas lihat sinopsisnya, rata-rata cerita dewasa, tuh, menarik. Walaupun aku tahu, sih, aku belum cukup umur buat baca cerita kayak gitu,” ujarnya.



Foto: Getty Images

Cara membuat akun Wattpad pun sangatlah mudah meski pendaftar adalah anak di bawah umur. Tidak ada pula pertanyaan terkait usia ketika mendaftar.

Banyak Cerita Meromantisasi Perilaku Menyimpang (Posesif, Obsesif, Manipulatif, Kekerasan)

Cukup banyak cerita dengan alur yang meromantisasi perilaku menyimpang dari tokohnya, seperti posesif, obsesif, manipulatif dan atau kasar secara fisik. Padahal perilaku semacam itu bisa menyebabkan hubungan menjadi tidak sehat atau kerap disebut toxic relationship.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More