Sering Merasa Terintimidasi? Kenali Gangguan Kecemasan Sosial dan Gejalanya

Selasa, 08 Juni 2021 - 20:52 WIB
Social anxiety disorder (SAD) atau kecemasan sosial berlebihan membuat seseorang merasa akan dipermalukan atau mempermalukan diri sendiri. Foto/Freepik
JAKARTA - Pernahkah kamu merasa terintimidasi saat berada di muka umum? Padahal kamu pun tak punya masalah dengan kemampuan berkomunikasi atau public speaking, baik secara langsung ataupun virtual.

Dalam hal ini, yang muncul adalah perasaan merasa bersalah hingga menimbulkan perasaan ingin melarikan diri dari situasi tersebut secepat mungkin.

Gejala tersebut dikenal dengan istilah Social Anxiety Disorder (SAD). Melansir dari Psychology Today , orang dengan gangguan kecemasan sosial umumnya mengalami tingkat kekhawatiran yang sangat tinggi tentang berbagai kemungkinan situasi, antara diejek oleh orang lain atau mempermalukan diri sendiri.

Mereka sangat memperhatikan perasaan orang lain, tapi cenderung menafsirkan secara berlebihan apa pun yang mereka dapatkan dengan reaksi negatif.





Foto: Freepik

Dalam hal ini, untuk meminimalisirnya, orang dengan gangguan kecemasan sering menggunakan strategi sebagai upaya untuk mengontrol tanggapan seseorang agar sesuai keinginannya. Strategi ini di antaranya, persiapan berlebihan (melatih apa yang harus dikatakan sebelum dan selama interaksi sosial) atau memalsukan keramahan.

Tujuannya adalah untuk menampilkan diri dengan baik sehingga bisa menghindari penolakan sebagai ketakutan terbesar mereka.

Dalam studi yang baru diterbitkan oleh Alice Norton dan rekan dari University of Sydney (2021), pengalaman sosial yang tidak menyenangkan atau trauma sosial adalah penyebab utama berkembangnya SAD.

Baca Juga: Mana yang Lebih Penting untuk jadi Siswa Ideal, Kecerdasan atau Ketekunan?

Mengutip penelitian sebelumnya, Norton dan tim juga mencatat berdasarkan perspektif kognitif, orang-orang dengan kecemasan sosial memiliki standar kinerja yang terlalu tinggi di depan orang lain dan keyakinan irasional bahwa satu kesalahan akan menyebabkan penilaian yang keras dari orang lain.



Foto: Freepik

Jika ia tidak mencapai standar, ia akan mengatakan "Saya aneh" sebagai gambaran mental tentang diri mereka sendiri saat ditertawakan atau dicemooh di depan orang lain. Dalam menghadapi kecemasan ini, hal yang paling mudah dilakukan adalah kita harus melihat dan mengevaluasi kembali diri kita.

Ingatan dan emosi kita dapat sangat berperan dalam hal ini. Idealnya, ketika kita memikirkan perjalanan hidup kita, kita akan melihat keberhasilan kita dan rasa bangga atas seberapa baik kita telah melakukannya. Kilas balik tersebut mampu membantu kita melihat pengalaman itu sebagai penghargaan atas kemampuan kita.

Singkatnya, upaya menghentikan kecemasan sosial ini dapat dimulai dengan melihat secara jujur dan komprehensif pengalaman kita yang paling menyakitkan. Kemudian, cobalah untuk menulis akhir yang berbeda dari yang dialami.

Baca Juga: Tips Kendalikan Anxiety saat Bersosialisasi setelah Pandemi Berakhir

Jika kita dapat menangkap ingatan akan masa laluatau pengalaman tersebut sebelum terlalu tertanam dalam, kita mungkin dapat beralih dari rasa takut ke kepuasan saat melihat diri sendiri berhasil menghadapi hal yang berat.

Maka dari itu, cobalah sesekali untuk berterima kasih, juga meminta maaf kepada diri sendiri.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More