10 Alasan untuk Kamu Tidak Lagi Minum Diet Soda
Kamis, 20 Mei 2021 - 21:05 WIB
Foto:Tharakorn Aronathai/EyeEm/Getty Images
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pemanis buatan non-kalori mungkin berbahaya bagi mikrobioma usus. Perubahan usus yang dicatat termasuk tingkat asam lemak sistemik yang lebih tinggi, yang telah dikaitkan dengan obesitas dan glukoneogenesis (sintesis gula tubuh dari sumber non-karbohidrat).
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Molecules menyimpulkan bahwa pemanis buatan secara umum tidak dapat ditoleransi oleh tubuh manusia. Mereka ditemukan memiliki efek buruk pada mikrobiota usus, dan dalam beberapa tes menyebabkan intoleransi glukosa.
8. MASALAH PADA HATI
Foto: Shubhangi Ganeshrao Kene/Getty Images
Ada beberapa bukti diet soda terkait dengan risiko lebih tinggi penyakit hati berlemak non-alkohol, yang dimiliki hampir 100 juta orang Amerika. Satu studi menemukan bahwa orang yang menderita infiltrasi lemak sedang hingga parah kebanyakan minum minuman bersoda merek terkenal secara teratur. Pemanis buatan yang biasa digunakan dalam minuman ringan diet, Aspartam, tampaknya menjadi salah satu penyebab utamanya.
Usus menyerapnya dan kemudian hati memetabolisme, tetapi proses tersebut terbukti menyebabkan disfungsi mitokondria, yang merupakan akar dari banyak penyakit, dan penipisan ATP, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati.
9. OSTEOPOROSIS
Foto:Peter Dazeley/Getty Images
Minuman ringan biasa dan minuman ringan diet dapat merusak tulang karena mengandung asam fosfat. Yayasan Osteoporosis Nasional telah menyatakan bahwa orang dengan kondisi tersebut sebaiknya tidak minum lebih dari lima minuman ringan seminggu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak fosfor dalam tubuh dapat menurunkan penyerapan kalsium dan melemahkan tulang. Sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan yang minum tiga atau lebih soda berbasis cola sehari memiliki kepadatan mineral tulang hampir 4% lebih rendah di pinggul, bahkan dengan kadar kalsium dan vitamin D yang terkontrol.
Baca Juga: Mengenal Moonwalking, Penyakit Orang yang Senang Bercanda dan Meremehkan
10. KANKER
Foto: Koto_feja/Getty Images
Pada tahun 2016, Pusat Sains untuk Kepentingan Umum menurunkan kualitas sukralosa (dikenal sebagai Splenda), yang digunakan dalam beberapa soda diet, dari "hati-hati" menjadi "menghindari", karena diketahui menyebabkan leukemia dan kanker darah lainnya pada tikus jantan.
Salsa Khairunnisa
Kontributor GenSINDO
Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pemanis buatan non-kalori mungkin berbahaya bagi mikrobioma usus. Perubahan usus yang dicatat termasuk tingkat asam lemak sistemik yang lebih tinggi, yang telah dikaitkan dengan obesitas dan glukoneogenesis (sintesis gula tubuh dari sumber non-karbohidrat).
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Molecules menyimpulkan bahwa pemanis buatan secara umum tidak dapat ditoleransi oleh tubuh manusia. Mereka ditemukan memiliki efek buruk pada mikrobiota usus, dan dalam beberapa tes menyebabkan intoleransi glukosa.
8. MASALAH PADA HATI
Foto: Shubhangi Ganeshrao Kene/Getty Images
Ada beberapa bukti diet soda terkait dengan risiko lebih tinggi penyakit hati berlemak non-alkohol, yang dimiliki hampir 100 juta orang Amerika. Satu studi menemukan bahwa orang yang menderita infiltrasi lemak sedang hingga parah kebanyakan minum minuman bersoda merek terkenal secara teratur. Pemanis buatan yang biasa digunakan dalam minuman ringan diet, Aspartam, tampaknya menjadi salah satu penyebab utamanya.
Usus menyerapnya dan kemudian hati memetabolisme, tetapi proses tersebut terbukti menyebabkan disfungsi mitokondria, yang merupakan akar dari banyak penyakit, dan penipisan ATP, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati.
9. OSTEOPOROSIS
Foto:Peter Dazeley/Getty Images
Minuman ringan biasa dan minuman ringan diet dapat merusak tulang karena mengandung asam fosfat. Yayasan Osteoporosis Nasional telah menyatakan bahwa orang dengan kondisi tersebut sebaiknya tidak minum lebih dari lima minuman ringan seminggu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak fosfor dalam tubuh dapat menurunkan penyerapan kalsium dan melemahkan tulang. Sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan yang minum tiga atau lebih soda berbasis cola sehari memiliki kepadatan mineral tulang hampir 4% lebih rendah di pinggul, bahkan dengan kadar kalsium dan vitamin D yang terkontrol.
Baca Juga: Mengenal Moonwalking, Penyakit Orang yang Senang Bercanda dan Meremehkan
10. KANKER
Foto: Koto_feja/Getty Images
Pada tahun 2016, Pusat Sains untuk Kepentingan Umum menurunkan kualitas sukralosa (dikenal sebagai Splenda), yang digunakan dalam beberapa soda diet, dari "hati-hati" menjadi "menghindari", karena diketahui menyebabkan leukemia dan kanker darah lainnya pada tikus jantan.
Salsa Khairunnisa
Kontributor GenSINDO
tulis komentar anda