10 Alasan untuk Kamu Tidak Lagi Minum Diet Soda
Kamis, 20 Mei 2021 - 21:05 WIB
JAKARTA - Diet soda sama jahatnya dengan minuman soda biasa, dan banyak orang berpendapat bahwa diet soda sebenernya lebih jahat dari soda biasa.
Menghubungkan minuman ringan yang rendah atau nol kalori dengan penyakit tertentu itu rumit. Para peneliti sangat berhati-hati menyebutkan bahwa diet soda benar-benar berbahaya atau menunjuk sebab akibatnya. Tidak jelas, masalahnya ada di minuman itu sendiri atau faktor lain seperti obesitas.
Meskipun penyebab masalahnya banyak yang tidak pasti dan tidak ada pakar kesehatan yang merekomendasikan diet soda menjadi minuman diet. Faktanya memang minuman ringan menawarkan sedikit atau bahkan tidak ada nilai gizi sama sekali.
Kandungan dalam minuman ringan diet yang sebenarnya membahayakan adalah pemanis buatan. Masalahanya, otak manusia tidak bisa membedakan antara gula asli dan palsu, otak hanya menafsirkan semuanya manis. Makanan manis memang meningkatkan nafsu makan. Yang sering terjadi adalah pesta makanan kaya kalori. Ini adalah makanan paling sehat di rantai makanan cepat saji paling populer.
Terlepas dari efek kesehatan, diet soda tetap menjadi minuman yang sangat populer. Meskipun penjualannya sedikit menurun, sekitar 1 dari 5 orang Amerika minum minuman manis secara teratur. Konsumsi meningkat seiring bertambahnya usia dan pendapatan.
Untuk mengidentifikasi 10 alasan mengapa orang harus berhenti minum diet soda, 24/7 Tempo meninjau skor studi medis dan meta-analisis dalam jurnal yang diterbitkan oleh organisasi kesehatan nirlaba, seperti American Heart Association dan American Diabetes Associations, yang meneliti efek kesehatannya. minuman dengan pemanis buatan.
1. GAGAL JANTUNG
Foto:Sompong Sriphet/EyeEm/Getty Images
Para peneliti dari Kolese Dokter dan Ahli bedah Universitas Columbisa dan Fakultas kedokteran Universitas Miami Miller meneliti lebih dari 2.500 orang dewasa selama satu dekade. Satu kelompok orang sering minum soda biasa, kelompok lainnya sering minum diet soda.
Pada akhir penelitian yang dilakukan pada 2012, mereka yang mengonsumsi diet soda punya kemungkinan 43% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, dibandingkan mereka yang minum soda biasa. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih soda diet punya risiko 30% lebih tinggi terkena serangan jantung dan dua kali lebih mungkin meninggal dibandingkan perempuan yang jarang minum diet soda.
2. OBESITAS
Foto:Pongpipat Yatra/EyeEm/Getty Images
Pemanis buatan bisa menyebabkan meningkatnya konsumsi makanan berkalori tinggi, itu akan membuat kamu ingin makan makanan yang berlemak dan menyebabka intoleransi glukosa dan penambahan berat badan. Pemanis buatan mungkin tidak alami tetapi manis, dan itu mendorong keinginan akan gula dan ketergantungan pada gula
Sebuah studi pada 2015 oleh American Geriatrics Society terhadap hampir 800 orang berusia di atas 65 tahun menemukan bahwa asupan diet soda terkait dengan peningkatan obesitas perut. Penelitian terpisah yang mengikuti orang-orang selama lebih dari delapan tahun menemukan bahwa mereka yang minum minuman dengan pemanis buatan lebih cenderung melaporkan peningkatan BMI.
Menurut survei Gallup, 32% orang Amerika yang kelebihan berat badan mengatakan bahwa mereka minum diet soda, dibandingkan dengan 19% orang dengan berat badan normal.
3. DEMENSIA
Menghubungkan minuman ringan yang rendah atau nol kalori dengan penyakit tertentu itu rumit. Para peneliti sangat berhati-hati menyebutkan bahwa diet soda benar-benar berbahaya atau menunjuk sebab akibatnya. Tidak jelas, masalahnya ada di minuman itu sendiri atau faktor lain seperti obesitas.
Meskipun penyebab masalahnya banyak yang tidak pasti dan tidak ada pakar kesehatan yang merekomendasikan diet soda menjadi minuman diet. Faktanya memang minuman ringan menawarkan sedikit atau bahkan tidak ada nilai gizi sama sekali.
Kandungan dalam minuman ringan diet yang sebenarnya membahayakan adalah pemanis buatan. Masalahanya, otak manusia tidak bisa membedakan antara gula asli dan palsu, otak hanya menafsirkan semuanya manis. Makanan manis memang meningkatkan nafsu makan. Yang sering terjadi adalah pesta makanan kaya kalori. Ini adalah makanan paling sehat di rantai makanan cepat saji paling populer.
Terlepas dari efek kesehatan, diet soda tetap menjadi minuman yang sangat populer. Meskipun penjualannya sedikit menurun, sekitar 1 dari 5 orang Amerika minum minuman manis secara teratur. Konsumsi meningkat seiring bertambahnya usia dan pendapatan.
Untuk mengidentifikasi 10 alasan mengapa orang harus berhenti minum diet soda, 24/7 Tempo meninjau skor studi medis dan meta-analisis dalam jurnal yang diterbitkan oleh organisasi kesehatan nirlaba, seperti American Heart Association dan American Diabetes Associations, yang meneliti efek kesehatannya. minuman dengan pemanis buatan.
1. GAGAL JANTUNG
Foto:Sompong Sriphet/EyeEm/Getty Images
Para peneliti dari Kolese Dokter dan Ahli bedah Universitas Columbisa dan Fakultas kedokteran Universitas Miami Miller meneliti lebih dari 2.500 orang dewasa selama satu dekade. Satu kelompok orang sering minum soda biasa, kelompok lainnya sering minum diet soda.
Pada akhir penelitian yang dilakukan pada 2012, mereka yang mengonsumsi diet soda punya kemungkinan 43% lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, dibandingkan mereka yang minum soda biasa. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih soda diet punya risiko 30% lebih tinggi terkena serangan jantung dan dua kali lebih mungkin meninggal dibandingkan perempuan yang jarang minum diet soda.
2. OBESITAS
Foto:Pongpipat Yatra/EyeEm/Getty Images
Pemanis buatan bisa menyebabkan meningkatnya konsumsi makanan berkalori tinggi, itu akan membuat kamu ingin makan makanan yang berlemak dan menyebabka intoleransi glukosa dan penambahan berat badan. Pemanis buatan mungkin tidak alami tetapi manis, dan itu mendorong keinginan akan gula dan ketergantungan pada gula
Sebuah studi pada 2015 oleh American Geriatrics Society terhadap hampir 800 orang berusia di atas 65 tahun menemukan bahwa asupan diet soda terkait dengan peningkatan obesitas perut. Penelitian terpisah yang mengikuti orang-orang selama lebih dari delapan tahun menemukan bahwa mereka yang minum minuman dengan pemanis buatan lebih cenderung melaporkan peningkatan BMI.
Menurut survei Gallup, 32% orang Amerika yang kelebihan berat badan mengatakan bahwa mereka minum diet soda, dibandingkan dengan 19% orang dengan berat badan normal.
3. DEMENSIA
tulis komentar anda