Mengenal Inner Critic, Hinaan dari dalam Diri dan Cara Menanganinya
Senin, 10 Mei 2021 - 21:30 WIB
JAKARTA - Sebagian besar dari kamu pasti akrab dengan pikiran-pikiran mengganggu yang memberi tahu bahwa kamu punya kekurangandan inikadang menimbulkan keraguan pada tujuanmu dan merusak pencapaianmu.
Pikiran-pikiran ini seperti, "Kamu gemuk, dasar jorok. Lihat rambut, pinggul, lingkar pinggangmu itu."
Nah, gambaran negatif yang berasal dari dalam diri ini mungkin kamu temui saat menyelesaikan berbagai tugas dalam keseharianmu. “Kamu tidak akan pernah bisa menyelesaikan semuanya. Bahkan tidak ada yang memperhatikanmu. Kamu harus menyerah saja." Cemoohan tersebut bahkan ada untuk mengomentari hubunganmu dengan orang terdekatmu . "Dia tidak benar-benar cinta sama kamu. Tidak ada yang peduli padamu. Ini tidak akan bertahan lama."
Setiap orang terbagi menjadi beberapa bagian. Sebagian dari kita diarahkan pada tujuan dan penguasaan diri, sedangkan bagian lain adalah self-critical (pengkritikan diri), self-denying (penyangkalan diri), dan self-destructive (pengrusakan diri). Sikap "Anti-diri" ini melanggengkan proses berpikir negatif, yang oleh seorang psikolog dan penulis Robert Firestone disebut sebagai "suara batin kritis". Kita semua pasti pernah mengalami suara batin kritis ini. Biasanya suara ini dialami sebagai komentar internal negatif tentang diri dan bagaimana diri berperilaku.
Suara batin kritis terbentuk dari pengalaman awal hidup yang menyakitkan, yaitu saat kamu mungkin menyaksikan atau mengalami sikap menyakitkan terhadap dirimu atau orang-orang yang dekat dengan kamu. Saat kamu tumbuh dewasa, secara tidak sadar kamu mengadopsi dan mengintegrasikan pola pikiran merusak ini terhadap diri kamu sendiri dan orang lain.
Ketika kamu gagal untuk mengidentifikasi dan memisahkan dari cemoohan batin ini, kamu membiarkannya memengaruhi perilaku kamu dan membentuk arah hidupmu. Hal ini yang memungkinkan adanya sabotase pada kesuksesan kamu atau hubungan kamu.
Untuk mencegah hal ini, mari pelajari cara untuk bisa menentang hinaan batin tersebut.
1. PERTAMA
Foto: @markuswinkler/Unsplash
Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh suara hinaan dari dalam diri kamu. Sadarilah bahwa proses berpikir ini terpisah dari sudut pandangmu yang sebenarnya. Ingatlah bahwa suara hati kritis kamu bukanlah cerminan dari kenyataan. Ini adalah sudut pandang yang kamu ambil berdasarkan pengalaman awal hidup yang merusak dan yang kamu yakini sebagai sudut pandangmu sendiri.
2. KEDUA
Foto: @avasol/Unsplash
Salah satu cara untuk membantu kamu membedakan suara cemoohan batin adalah dengan menuliskan pikiran-pikiran ini sebagai orang kedua (sebagai pernyataan "kamu"). Misalnya, pikiran seperti, "Aku tidak bisa mendapatkan apa pun dengan cara yang benar. Aku tidak akan pernah sukses" harus ditulis sebagai "Kamu tidak bisa mendapatkan apa pun dengan benar. Kamu tidak akan pernah sukses."
Ini akan membantumu melihat pikiran-pikiran ini sebagai sudut pandang yang asing dan bukan sebagai pernyataan yang benar. Perhatikan betapa "aku" dan "kamu" tidak sama.
Baca Juga: Tips Mengirim Pesan ke Mantan Pacar untuk 6 Kondisi Berbeda, Biar Tak Canggung!
3. KETIGA
Pikiran-pikiran ini seperti, "Kamu gemuk, dasar jorok. Lihat rambut, pinggul, lingkar pinggangmu itu."
Nah, gambaran negatif yang berasal dari dalam diri ini mungkin kamu temui saat menyelesaikan berbagai tugas dalam keseharianmu. “Kamu tidak akan pernah bisa menyelesaikan semuanya. Bahkan tidak ada yang memperhatikanmu. Kamu harus menyerah saja." Cemoohan tersebut bahkan ada untuk mengomentari hubunganmu dengan orang terdekatmu . "Dia tidak benar-benar cinta sama kamu. Tidak ada yang peduli padamu. Ini tidak akan bertahan lama."
Setiap orang terbagi menjadi beberapa bagian. Sebagian dari kita diarahkan pada tujuan dan penguasaan diri, sedangkan bagian lain adalah self-critical (pengkritikan diri), self-denying (penyangkalan diri), dan self-destructive (pengrusakan diri). Sikap "Anti-diri" ini melanggengkan proses berpikir negatif, yang oleh seorang psikolog dan penulis Robert Firestone disebut sebagai "suara batin kritis". Kita semua pasti pernah mengalami suara batin kritis ini. Biasanya suara ini dialami sebagai komentar internal negatif tentang diri dan bagaimana diri berperilaku.
Suara batin kritis terbentuk dari pengalaman awal hidup yang menyakitkan, yaitu saat kamu mungkin menyaksikan atau mengalami sikap menyakitkan terhadap dirimu atau orang-orang yang dekat dengan kamu. Saat kamu tumbuh dewasa, secara tidak sadar kamu mengadopsi dan mengintegrasikan pola pikiran merusak ini terhadap diri kamu sendiri dan orang lain.
Ketika kamu gagal untuk mengidentifikasi dan memisahkan dari cemoohan batin ini, kamu membiarkannya memengaruhi perilaku kamu dan membentuk arah hidupmu. Hal ini yang memungkinkan adanya sabotase pada kesuksesan kamu atau hubungan kamu.
Untuk mencegah hal ini, mari pelajari cara untuk bisa menentang hinaan batin tersebut.
1. PERTAMA
Foto: @markuswinkler/Unsplash
Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang dikatakan oleh suara hinaan dari dalam diri kamu. Sadarilah bahwa proses berpikir ini terpisah dari sudut pandangmu yang sebenarnya. Ingatlah bahwa suara hati kritis kamu bukanlah cerminan dari kenyataan. Ini adalah sudut pandang yang kamu ambil berdasarkan pengalaman awal hidup yang merusak dan yang kamu yakini sebagai sudut pandangmu sendiri.
2. KEDUA
Foto: @avasol/Unsplash
Salah satu cara untuk membantu kamu membedakan suara cemoohan batin adalah dengan menuliskan pikiran-pikiran ini sebagai orang kedua (sebagai pernyataan "kamu"). Misalnya, pikiran seperti, "Aku tidak bisa mendapatkan apa pun dengan cara yang benar. Aku tidak akan pernah sukses" harus ditulis sebagai "Kamu tidak bisa mendapatkan apa pun dengan benar. Kamu tidak akan pernah sukses."
Ini akan membantumu melihat pikiran-pikiran ini sebagai sudut pandang yang asing dan bukan sebagai pernyataan yang benar. Perhatikan betapa "aku" dan "kamu" tidak sama.
Baca Juga: Tips Mengirim Pesan ke Mantan Pacar untuk 6 Kondisi Berbeda, Biar Tak Canggung!
3. KETIGA
Lihat Juga :
tulis komentar anda