Tanda-Tanda Kamu Stres dan Langkah untuk Mengatasinya
Selasa, 05 Januari 2021 - 21:01 WIB
JAKARTA - Setiap manusia pasti pernah merasakan stres. Stres adalah bagian hidup yang normal saat tubuh dan otak bereaksi terhadap setiap perubahan yang membutuhkan waktu penyesuaian.
Stres dapat berupa episode satu kali atau jangka pendek, dan dapat juga terjadi selama periode waktu tertentu. Setiap orang mengatasi stres secara berbeda, beberapa lebih efektif dan cepat daripada yang lain.
Untuk mengidentifikasi apakah kita sedang mengalami episode stres jangka pendek, ada beberapa tanda yang bisa kita rasakan dan cermati.
Tanda-tandanya bisa berupa merasa kewalahan, tidak termotivasi , tidak dapat fokus, gelisah, menjadi apatis, dan kekurangan energi meski sudah beristirahat.
Foto:Adobe Stock
Sementara untuk tingkat stres yang lebih tinggi, gejalanya antara lain sulit mengambil keputusan, waktu tidur dan makan berantakan, sering menangis dan marah dengan alasan tak jelas, mudah tersinggung, pikiran yang terburu-buru atau kekhawatiran yang terus-menerus, ketegangan otot, jantung berdebar-debar, dan ketergantungan obat.
Lalu bagaimana cara mengelola stres supaya tidak sampai membahayakan diri sendiri? Nah, kita mesti mengenal dulu asal stres kita.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang stres, bisa dari lingkungan sosial, kondisi fisik (sakit), atau bahkan dorongan emosional diri sendiri yang merasa kecewa dan takut karena ekspektasi berlebih.
Setelah mengenali asal muasal penyebab stres, selanjutnya temukan akar stres itu.Terkadang menemukan sumber stres relatif mudah. ( )
Biasanya kita dapat mengidentifikasinya dari hal yang kita rasakan saat berada pada posisi yang baru, atau saat kita melakukan kontak sosial dengan lingkungan yang membuat kita tidak nyaman. misalnya dari pekerjaan, pasangan, teman, tugas kuliah, atau masalah keuangan.
Foto: Getty Images
Saat kita berhasil mengetahui akar dari stres yang kita alami, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya.Setelah dapat melihat di mana, mengapa, dan bagaimana kita menjadi stres, maka kita bisa mengenali pola yang diikuti stres dan menyusun metode atau manajamen untuk menghindari episode stres itu.
Mempraktikkan cara-cara menghadapinya dengan lebih baik, mengontrol pengaruh-pengaruh negatif yang muncul, dan membersihkan tubuh kita dari sisa hormon stres.
Melansir dari Psychology Today, psikolog Tchiki Davis memberi cara mengatasi stres. Pertama, cari cara mengurangi stres pada setiap tempat yang berpotensi membuatmu mengalaminya, seperti rumah dan kantor. Temukan hal-hal menarik yang bisa kamu lakukan saat kamu sudah mulai merasa stres di tempat tersebut.
Kedua, lakukan pola hidup yang sehat seperti olahraga dan memakan makanan bergizi. Kondisi fisik yang sehat akan melahirkan pikiran yang sehat pula. (Baca Juga: Belajar Isu Kesehatan Mental dari 7 Webtoon Ini, Yuk!)
Ketiga, lakukan relaksasi untuk mengurangi stres. Beberapa teknik yang bisa kamu lakukan seperti, menarik napas dalam-dalam, mendengarkan musik, latihan meditasi, mandi air panas, dan melakukan aktivitas yang melatih imajinasi seperti membuat sketsa, menyanyi, menulis, menari, membuat perhiasan, berkebun, dan membaca.
Jernih Maipah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Stres dapat berupa episode satu kali atau jangka pendek, dan dapat juga terjadi selama periode waktu tertentu. Setiap orang mengatasi stres secara berbeda, beberapa lebih efektif dan cepat daripada yang lain.
Untuk mengidentifikasi apakah kita sedang mengalami episode stres jangka pendek, ada beberapa tanda yang bisa kita rasakan dan cermati.
Tanda-tandanya bisa berupa merasa kewalahan, tidak termotivasi , tidak dapat fokus, gelisah, menjadi apatis, dan kekurangan energi meski sudah beristirahat.
Foto:Adobe Stock
Sementara untuk tingkat stres yang lebih tinggi, gejalanya antara lain sulit mengambil keputusan, waktu tidur dan makan berantakan, sering menangis dan marah dengan alasan tak jelas, mudah tersinggung, pikiran yang terburu-buru atau kekhawatiran yang terus-menerus, ketegangan otot, jantung berdebar-debar, dan ketergantungan obat.
Lalu bagaimana cara mengelola stres supaya tidak sampai membahayakan diri sendiri? Nah, kita mesti mengenal dulu asal stres kita.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang stres, bisa dari lingkungan sosial, kondisi fisik (sakit), atau bahkan dorongan emosional diri sendiri yang merasa kecewa dan takut karena ekspektasi berlebih.
Setelah mengenali asal muasal penyebab stres, selanjutnya temukan akar stres itu.Terkadang menemukan sumber stres relatif mudah. ( )
Biasanya kita dapat mengidentifikasinya dari hal yang kita rasakan saat berada pada posisi yang baru, atau saat kita melakukan kontak sosial dengan lingkungan yang membuat kita tidak nyaman. misalnya dari pekerjaan, pasangan, teman, tugas kuliah, atau masalah keuangan.
Foto: Getty Images
Saat kita berhasil mengetahui akar dari stres yang kita alami, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya.Setelah dapat melihat di mana, mengapa, dan bagaimana kita menjadi stres, maka kita bisa mengenali pola yang diikuti stres dan menyusun metode atau manajamen untuk menghindari episode stres itu.
Mempraktikkan cara-cara menghadapinya dengan lebih baik, mengontrol pengaruh-pengaruh negatif yang muncul, dan membersihkan tubuh kita dari sisa hormon stres.
Melansir dari Psychology Today, psikolog Tchiki Davis memberi cara mengatasi stres. Pertama, cari cara mengurangi stres pada setiap tempat yang berpotensi membuatmu mengalaminya, seperti rumah dan kantor. Temukan hal-hal menarik yang bisa kamu lakukan saat kamu sudah mulai merasa stres di tempat tersebut.
Kedua, lakukan pola hidup yang sehat seperti olahraga dan memakan makanan bergizi. Kondisi fisik yang sehat akan melahirkan pikiran yang sehat pula. (Baca Juga: Belajar Isu Kesehatan Mental dari 7 Webtoon Ini, Yuk!)
Ketiga, lakukan relaksasi untuk mengurangi stres. Beberapa teknik yang bisa kamu lakukan seperti, menarik napas dalam-dalam, mendengarkan musik, latihan meditasi, mandi air panas, dan melakukan aktivitas yang melatih imajinasi seperti membuat sketsa, menyanyi, menulis, menari, membuat perhiasan, berkebun, dan membaca.
Jernih Maipah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda