Kritik Bukan Celaan, Ini Bedanya dan Cara Mengkritik yang Benar

Rabu, 09 September 2020 - 20:00 WIB
Mengkritik jauh berbeda dengan mencela karena mengkritik didukung data dan sifatnya memperbaiki, bukan menjatuhkan. Foto/Getty Images
JAKARTA - Kamu pasti sering lihat kolom komentar di YouTube atau media sosial yang isinya beragam, mulai dari pujian sampai komentar pedas.

Nah, di antara banyak komentar itu, kadang masih banyak yang gak bisa membedakan antara kritik dan mencela. Kadang, sebuah kritik dianggap sebagai penghinaan, dan pengkritik malah ditantang untuk menunjukkan karya yang bisa menyaingi karya yang dikritik.

Padahal, seorang pengkritik gak punya kewajiban untuk membuat karya. Apalagi, kalau kritik udah menjadi profesinya, misalnya kritikus film, musik, juga sastra. ( )

Sementara ada juga komentar yang mencela, tapi saat yang dicela marah, si pencela dengan pede-nya bilang, "Payah, antikritik!"





Foto: Shutterstock

Perbedaan

Pada dasarnya, kritik dan celaan dapat dibedakan berdasarkan tujuan. Kritik bertujuan untuk memberi masukan yang membangun. Sedangkan celaan bertujuan untuk menjatuhkan.

Kritik juga diungkapkan dengan dasar yang kuat, yaitu didukung data atau sumber-sumber valid. Nah, kalau celaan biasanya dilontarkan atas dasar pendapat pribadi yang subjektif serta rasa gak suka.

Sesorang yang mengkritik akan mengutarakan kritikannya dengan kata-kata yang sopan. Kritik gak akan pakai kata-kata yang bertujuan merendahkan. Apalagi sampai membawa kata-kata "kebun binatang". ( )

Selain itu, kritik juga sangat dibutuhkan dalam hidup,apalagi dalam konteks berkesenian. Kritik bisa bikin kita melihat dari sudut pandang yang gak kita sadari, untuk kemudian kita bergerak ke arah yang lebih baik.

Saat kita melakukan sesuatu, kadang-kadang kita gak tahu kekurangan pekerjaan kita. Adanya kritik yang kita terima justru bikin kita tahu kekurangan yang kita miliki.



Foto: Shutterstock

Tips Mengkritik

Supaya kamu gak salah dalam mengkritik, ini tips supaya kritikan yang kamu berikan valid, bukan sekadar celaan.



1. Bicaralah yang lugas


Sebutkan kekurangan pekerjaannya, jangan bertele-tele dengan mengaitkan ke hal yang gak relevan. Misalnya kamu bisa mengatakan, "Sebaiknya kamu gak pakai bahan itu karena bahannya gampang terbakar". Jangan kamu buru lawan bicaramu dengan seribu pertanyaan gak penting, lalu menghajarnya dengan kritikan. Ini akan membuat orang yang dikritik terlihat lemah.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More