Mungkinkah Media Sosial Hilang di Masa Depan?
Kamis, 27 Agustus 2020 - 20:00 WIB
JAKARTA - Menurut riset manajemen media sosial Hootsuite dan agensi marketing We Are Social, pengguna media sosial (medsos) di Indonesia meningkat 8,1% dibandingkan tahun lalu, menjadi 160 juta pengguna.
Indonesia juga pernah berada pada posisi 5 negara yang paling sering mengakses media sosial tahun sebelumnya. Meskipun pada tahun ini turun menjadi 10 besar, intensitas pemakaian medsos masih cukup tinggi.
Melihat pangsa medsos Indonesia yang cukup tinggi, kemudian timbul pertanyaan, apakah di masa depan medsos akan semakin dicintai atau kehilangan penggunanya, ya?
Foto: Hotsuite/We Are Social
Untuk mengetahui jawabannya, yuk kilas balik apa saja yang sudah terjadi di media sosial dekade ini.
Awal Munculnya Medsos di Indonesia
Kalo kamu mengikuti perkembangan media sosial dari awal, pasti kamu udah gak asing dengan Friendster.
Yap, Friendster merupakan medsos generasi awal yang sempat mencuri perhatian masyarakat pada 2002. Sayang, pamornya semakin turun dan Friendster resmi dijual pada 2009.
Selain Friendster, medsos My Space juga ikut meramaikan dunia internet pada 2005 hingga 2008. Soalnya, situs ini sempat menjadi tempat para selebritas berinteraksi dengan penggemarnya.
Foto: cbsnews.com
Tapi lagi-lagi, My Space lalu ditinggalkan pengguna dan kalah bersaing dengan medsos buatan Mark Zuckerburg, Facebook.
Ngomongin soal medsos, ternyata ada yang buatan Indonesia juga nih, yaitu Koprol. Kemunculan Koprol bisa dibilang lumayan sukses sampai membuat Yahoo tertarik untuk membelinya.
Sayang, di tangan Yahoo, medsos ini gak berjalan lama dan mulai terlupakan.
Persaingan Fitur Medsos
Keberadaan medsos pendahulu itu membuat para pengusaha belajar betapa penting untuk melakukan inovasi di dunia digital.
Masuk tahun 2014, persaingan fitur medsos mulai semakin seru. Soalnya, pengembang aplikasi mulai berlomba-lomba menghadirkan fitur yang semakin beragam.
Indonesia juga pernah berada pada posisi 5 negara yang paling sering mengakses media sosial tahun sebelumnya. Meskipun pada tahun ini turun menjadi 10 besar, intensitas pemakaian medsos masih cukup tinggi.
Melihat pangsa medsos Indonesia yang cukup tinggi, kemudian timbul pertanyaan, apakah di masa depan medsos akan semakin dicintai atau kehilangan penggunanya, ya?
Foto: Hotsuite/We Are Social
Untuk mengetahui jawabannya, yuk kilas balik apa saja yang sudah terjadi di media sosial dekade ini.
Awal Munculnya Medsos di Indonesia
Kalo kamu mengikuti perkembangan media sosial dari awal, pasti kamu udah gak asing dengan Friendster.
Yap, Friendster merupakan medsos generasi awal yang sempat mencuri perhatian masyarakat pada 2002. Sayang, pamornya semakin turun dan Friendster resmi dijual pada 2009.
Selain Friendster, medsos My Space juga ikut meramaikan dunia internet pada 2005 hingga 2008. Soalnya, situs ini sempat menjadi tempat para selebritas berinteraksi dengan penggemarnya.
Foto: cbsnews.com
Tapi lagi-lagi, My Space lalu ditinggalkan pengguna dan kalah bersaing dengan medsos buatan Mark Zuckerburg, Facebook.
Ngomongin soal medsos, ternyata ada yang buatan Indonesia juga nih, yaitu Koprol. Kemunculan Koprol bisa dibilang lumayan sukses sampai membuat Yahoo tertarik untuk membelinya.
Sayang, di tangan Yahoo, medsos ini gak berjalan lama dan mulai terlupakan.
Persaingan Fitur Medsos
Keberadaan medsos pendahulu itu membuat para pengusaha belajar betapa penting untuk melakukan inovasi di dunia digital.
Masuk tahun 2014, persaingan fitur medsos mulai semakin seru. Soalnya, pengembang aplikasi mulai berlomba-lomba menghadirkan fitur yang semakin beragam.
tulis komentar anda