UX Writer, Profesi yang lagi Banyak Dicari, Modalnya Lihai Menulis
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 09:31 WIB
Soal gaji, Saviq dan Edwin sepakat untuk bilang bahwa kisaran gajinya gak pasti, bergantung pada perusahaan dan tingkat pengalaman.
Tapi kurang lebih, seorang UX writer di Jakarta bisa digaji Rp6 juta sampai Rp15 juta per bulan, atau bisa sampai Rp80 juta hingga Rp150 juta per tahun, sesuai levelnya.
Cara Kerja UX Writer
Tugas awal seorang UX writer adalah melakukan riset kebutuhan pengguna, lalu menulis konten, dan berkolaborasi dengan divisi lain, terutama manajer produk dan desainer produk.
Fungsinya adalah biar tahu latar belakang suatu produk, masalah yang ada, dan karakter pengguna.
Foto: kopywritingkourse.com
Umumnya, keterangan tadi dikirim ke UX writer dalam bentuk creative brief, baru diterjemahkan dalam bahasa dan gambar yang menarik. Lalu, ada proses percobaan secara acak ke pengguna sebelum produk disebarluaskan.
”UX writing yang bagus itu kata-katanya harus singkat, padat, jelas, dan konsisten sama tema, guideline, atau tone perusahaan dan produknya,” papar Edwin.
Untuk memastikan konten dibuat dengan baik dan benar, ada sejumlah divisi yang ikut mendukung kerja UX writer. Biasanya, dalam satu tim terdiri dari beberapa bidang.
Jadi UX writer bakal kerja bareng juga dengan UX researcher dan UI/UX designer dalam membuat konten.
“Masing-masing perusahaan mungkin sistemnya beda, aku sendiri fokusnya dibagi dua. Karena aku aplikasi jual-beli, ada yang ngurusin tampilan untuk seller, ada yang untuk buyer," jelas Saviq.
Foto:Yuval Keshtcher/LinkedIn/Pinterest
Berdasarkan pengalaman Saviq dan Edwin, proses UX writer dan timnya dalam membuat konten aplikasi terutama di perusahaan teknologi, bisa memakan waktu 3-6 bulan, paling cepat 1 bulan.
Jadi, notifikasi perubahan (update) aplikasi yang rutin kamu temui adalah kerjaan UX writer dan tim agar tampilan aplikasi semakin oke.
Meski kerja di perusahaan rintisan (start up) cenderung fleksibel dan menyenangkan, ada beberapa tantangan sebagai UX writer. Di antaranya, tim yang termasuk baru belum begitu terstruktur.
Lalu tantangan untuk membuat kalimat ringkas dan sederhana supaya bisa membangun komunikasi yang kuat dengan pengguna, dan belum semua orang tahu bahwa pekerjaan UX writer bukan sekadar menulis.
Terakhir, Saviq dan Edwin berpesan untuk kamu yang tertarik mendalami pekerjaan sebagai UX writer, yaitu harus suka menulis, perbanyak latihan dengan membuat portofolio, rajin melihat contoh-contoh tulisan, dan membandingkan konten di beberapa aplikasi.
Yang juga gak boleh ketinggalan adalah membaca artikel dan buku tentang UX, dan mencari tahu informasi soal UX writing di internet, dan coba gali ilmu dari ahlinya.
Tapi kurang lebih, seorang UX writer di Jakarta bisa digaji Rp6 juta sampai Rp15 juta per bulan, atau bisa sampai Rp80 juta hingga Rp150 juta per tahun, sesuai levelnya.
Cara Kerja UX Writer
Tugas awal seorang UX writer adalah melakukan riset kebutuhan pengguna, lalu menulis konten, dan berkolaborasi dengan divisi lain, terutama manajer produk dan desainer produk.
Fungsinya adalah biar tahu latar belakang suatu produk, masalah yang ada, dan karakter pengguna.
Foto: kopywritingkourse.com
Umumnya, keterangan tadi dikirim ke UX writer dalam bentuk creative brief, baru diterjemahkan dalam bahasa dan gambar yang menarik. Lalu, ada proses percobaan secara acak ke pengguna sebelum produk disebarluaskan.
”UX writing yang bagus itu kata-katanya harus singkat, padat, jelas, dan konsisten sama tema, guideline, atau tone perusahaan dan produknya,” papar Edwin.
Untuk memastikan konten dibuat dengan baik dan benar, ada sejumlah divisi yang ikut mendukung kerja UX writer. Biasanya, dalam satu tim terdiri dari beberapa bidang.
Jadi UX writer bakal kerja bareng juga dengan UX researcher dan UI/UX designer dalam membuat konten.
“Masing-masing perusahaan mungkin sistemnya beda, aku sendiri fokusnya dibagi dua. Karena aku aplikasi jual-beli, ada yang ngurusin tampilan untuk seller, ada yang untuk buyer," jelas Saviq.
Foto:Yuval Keshtcher/LinkedIn/Pinterest
Berdasarkan pengalaman Saviq dan Edwin, proses UX writer dan timnya dalam membuat konten aplikasi terutama di perusahaan teknologi, bisa memakan waktu 3-6 bulan, paling cepat 1 bulan.
Jadi, notifikasi perubahan (update) aplikasi yang rutin kamu temui adalah kerjaan UX writer dan tim agar tampilan aplikasi semakin oke.
Meski kerja di perusahaan rintisan (start up) cenderung fleksibel dan menyenangkan, ada beberapa tantangan sebagai UX writer. Di antaranya, tim yang termasuk baru belum begitu terstruktur.
Lalu tantangan untuk membuat kalimat ringkas dan sederhana supaya bisa membangun komunikasi yang kuat dengan pengguna, dan belum semua orang tahu bahwa pekerjaan UX writer bukan sekadar menulis.
Terakhir, Saviq dan Edwin berpesan untuk kamu yang tertarik mendalami pekerjaan sebagai UX writer, yaitu harus suka menulis, perbanyak latihan dengan membuat portofolio, rajin melihat contoh-contoh tulisan, dan membandingkan konten di beberapa aplikasi.
Yang juga gak boleh ketinggalan adalah membaca artikel dan buku tentang UX, dan mencari tahu informasi soal UX writing di internet, dan coba gali ilmu dari ahlinya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda