UX Writer, Profesi yang lagi Banyak Dicari, Modalnya Lihai Menulis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan dunia digital melahirkan banyak profesi baru, yang artinya ada peluang juga untuk bidang kerja. Salah satunya adalah pekerjaan sebagai UX writer.
Salah satu perkembangan dalam dunia digital adalah pertumbuhan aplikasi yang meningkat. Supaya aplikasi bisa bertahan, maka butuh tampilan dan penggunaan yang nyaman buat para penggunanya (user)
Makanya, ada sejumlah tim dengan berbagai profesi yang bekerja keras di balik tampilan produk untuk memastikan kenyamanan para pengguna itu. Salah satunya yang lagi booming belakangan ini adalah UX writer.
Saviq Bachdar, Senior UX Writer di Tokopedia menjelaskan arti profesi ini secara sederhana. Katanya, UX writer adalah orang yang mempermudah cara kita memakai suatu produk digital.
Caranya adalah dengan membuat kata-kata panduan supaya kita gak bingung saat memakai produk digital, misalnya saat kita lagi buka aplikasi yang baru kita instal atau saat mau beli barang di aplikasi e-commerce.
Foto: thisistheunit.com/Spotify
Target utama UX writer, menurut Leads UX Writing Blibli, Edwin Mohammad, adalah bikin pengguna lebih terarah dan bisa paham dengan proses dari aktivitas yang berjalan. Jadi baik pembeli maupun penjual bisa paham langkah-langkah bertransaksi.
Secara istilah, UX berasal dari kata user experience, artinya perasaan atau pengalaman pengguna saat berinteraksi menggunakan produk digital. Kuncinya supaya pengguna gak merasa lagi berhadapan dengan mesin.
Peluang Kerja UX Writer yang Tinggi
Meski berperan sangat penting terutama di dunia bisnis, profesi ini termasuk baru di Indonesia. Wajar kalau peluang kerja menjadi UX writer masih cukup tinggi.
“Dulu, yang bertugas khusus buat nulis konten di aplikasi itu gak ada. Semua divisi bisa bikin kata-katanya, jadi relatif kurang konsisten. Baru sekitar beberapa tahun belakangan ini, banyak start up yang nge-rekrut UX writer,” ujar Saviq.
Mengutip dari uxplanet.org dan xd.adobe.com, perusahaan besar kayak Facebook, Google, dan Amazon pun menambah jumlah UX writer dalam tim mereka.
Google merekrut 100 UX writer pada 2019, dan masih banyak perusahaan lain yang sering memasang iklan rekrutmen terbuka untuk pekerjaan ini.
Foto: Getty Images
Terus, gimana caranya untuk bisa berkecimpung dalam bidang ini? Menurut Saviq, latar belakang pendidikan gak berpengaruh, yang penting bisa menulis konten yang pas.
Senada dengan Saviq, Edwin menegaskan bahwa kemampuan menulis yang bagus bisa jadi modal.
“Aku awalnya masuk ke Traveloka jadi copywriter untuk memperkenalkan travelling. Sudah tiga tahun, penasaran sama cara nulis buat aplikasi dan mengarahkan pengguna di produk, yaitu UX writing. Gabung ke Gojek dan sekarang di Blibi. Tujuannya cuma satu, to make world a better place, lewat yang aku bisa yaitu tulisan,” cerita Edwin.
Soal gaji, Saviq dan Edwin sepakat untuk bilang bahwa kisaran gajinya gak pasti, bergantung pada perusahaan dan tingkat pengalaman.
Tapi kurang lebih, seorang UX writer di Jakarta bisa digaji Rp6 juta sampai Rp15 juta per bulan, atau bisa sampai Rp80 juta hingga Rp150 juta per tahun, sesuai levelnya.
Cara Kerja UX Writer
Tugas awal seorang UX writer adalah melakukan riset kebutuhan pengguna, lalu menulis konten, dan berkolaborasi dengan divisi lain, terutama manajer produk dan desainer produk.
Fungsinya adalah biar tahu latar belakang suatu produk, masalah yang ada, dan karakter pengguna.
Foto: kopywritingkourse.com
Umumnya, keterangan tadi dikirim ke UX writer dalam bentuk creative brief, baru diterjemahkan dalam bahasa dan gambar yang menarik. Lalu, ada proses percobaan secara acak ke pengguna sebelum produk disebarluaskan.
”UX writing yang bagus itu kata-katanya harus singkat, padat, jelas, dan konsisten sama tema, guideline, atau tone perusahaan dan produknya,” papar Edwin.
Untuk memastikan konten dibuat dengan baik dan benar, ada sejumlah divisi yang ikut mendukung kerja UX writer. Biasanya, dalam satu tim terdiri dari beberapa bidang.
Jadi UX writer bakal kerja bareng juga dengan UX researcher dan UI/UX designer dalam membuat konten.
“Masing-masing perusahaan mungkin sistemnya beda, aku sendiri fokusnya dibagi dua. Karena aku aplikasi jual-beli, ada yang ngurusin tampilan untuk seller, ada yang untuk buyer," jelas Saviq.
Foto:Yuval Keshtcher/LinkedIn/Pinterest
Berdasarkan pengalaman Saviq dan Edwin, proses UX writer dan timnya dalam membuat konten aplikasi terutama di perusahaan teknologi, bisa memakan waktu 3-6 bulan, paling cepat 1 bulan.
Jadi, notifikasi perubahan (update) aplikasi yang rutin kamu temui adalah kerjaan UX writer dan tim agar tampilan aplikasi semakin oke.
Meski kerja di perusahaan rintisan (start up) cenderung fleksibel dan menyenangkan, ada beberapa tantangan sebagai UX writer. Di antaranya, tim yang termasuk baru belum begitu terstruktur.
Lalu tantangan untuk membuat kalimat ringkas dan sederhana supaya bisa membangun komunikasi yang kuat dengan pengguna, dan belum semua orang tahu bahwa pekerjaan UX writer bukan sekadar menulis.
Terakhir, Saviq dan Edwin berpesan untuk kamu yang tertarik mendalami pekerjaan sebagai UX writer, yaitu harus suka menulis, perbanyak latihan dengan membuat portofolio, rajin melihat contoh-contoh tulisan, dan membandingkan konten di beberapa aplikasi.
Yang juga gak boleh ketinggalan adalah membaca artikel dan buku tentang UX, dan mencari tahu informasi soal UX writing di internet, dan coba gali ilmu dari ahlinya.
Nah, gimana, tertarik jadi UX writer?
GenSINDO
Faqihah Muharroroh Itsnaini
Universitas Padjadjaran
Salah satu perkembangan dalam dunia digital adalah pertumbuhan aplikasi yang meningkat. Supaya aplikasi bisa bertahan, maka butuh tampilan dan penggunaan yang nyaman buat para penggunanya (user)
Makanya, ada sejumlah tim dengan berbagai profesi yang bekerja keras di balik tampilan produk untuk memastikan kenyamanan para pengguna itu. Salah satunya yang lagi booming belakangan ini adalah UX writer.
Saviq Bachdar, Senior UX Writer di Tokopedia menjelaskan arti profesi ini secara sederhana. Katanya, UX writer adalah orang yang mempermudah cara kita memakai suatu produk digital.
Caranya adalah dengan membuat kata-kata panduan supaya kita gak bingung saat memakai produk digital, misalnya saat kita lagi buka aplikasi yang baru kita instal atau saat mau beli barang di aplikasi e-commerce.
Foto: thisistheunit.com/Spotify
Target utama UX writer, menurut Leads UX Writing Blibli, Edwin Mohammad, adalah bikin pengguna lebih terarah dan bisa paham dengan proses dari aktivitas yang berjalan. Jadi baik pembeli maupun penjual bisa paham langkah-langkah bertransaksi.
Secara istilah, UX berasal dari kata user experience, artinya perasaan atau pengalaman pengguna saat berinteraksi menggunakan produk digital. Kuncinya supaya pengguna gak merasa lagi berhadapan dengan mesin.
Peluang Kerja UX Writer yang Tinggi
Meski berperan sangat penting terutama di dunia bisnis, profesi ini termasuk baru di Indonesia. Wajar kalau peluang kerja menjadi UX writer masih cukup tinggi.
“Dulu, yang bertugas khusus buat nulis konten di aplikasi itu gak ada. Semua divisi bisa bikin kata-katanya, jadi relatif kurang konsisten. Baru sekitar beberapa tahun belakangan ini, banyak start up yang nge-rekrut UX writer,” ujar Saviq.
Mengutip dari uxplanet.org dan xd.adobe.com, perusahaan besar kayak Facebook, Google, dan Amazon pun menambah jumlah UX writer dalam tim mereka.
Google merekrut 100 UX writer pada 2019, dan masih banyak perusahaan lain yang sering memasang iklan rekrutmen terbuka untuk pekerjaan ini.
Foto: Getty Images
Terus, gimana caranya untuk bisa berkecimpung dalam bidang ini? Menurut Saviq, latar belakang pendidikan gak berpengaruh, yang penting bisa menulis konten yang pas.
Senada dengan Saviq, Edwin menegaskan bahwa kemampuan menulis yang bagus bisa jadi modal.
“Aku awalnya masuk ke Traveloka jadi copywriter untuk memperkenalkan travelling. Sudah tiga tahun, penasaran sama cara nulis buat aplikasi dan mengarahkan pengguna di produk, yaitu UX writing. Gabung ke Gojek dan sekarang di Blibi. Tujuannya cuma satu, to make world a better place, lewat yang aku bisa yaitu tulisan,” cerita Edwin.
Soal gaji, Saviq dan Edwin sepakat untuk bilang bahwa kisaran gajinya gak pasti, bergantung pada perusahaan dan tingkat pengalaman.
Tapi kurang lebih, seorang UX writer di Jakarta bisa digaji Rp6 juta sampai Rp15 juta per bulan, atau bisa sampai Rp80 juta hingga Rp150 juta per tahun, sesuai levelnya.
Cara Kerja UX Writer
Tugas awal seorang UX writer adalah melakukan riset kebutuhan pengguna, lalu menulis konten, dan berkolaborasi dengan divisi lain, terutama manajer produk dan desainer produk.
Fungsinya adalah biar tahu latar belakang suatu produk, masalah yang ada, dan karakter pengguna.
Foto: kopywritingkourse.com
Umumnya, keterangan tadi dikirim ke UX writer dalam bentuk creative brief, baru diterjemahkan dalam bahasa dan gambar yang menarik. Lalu, ada proses percobaan secara acak ke pengguna sebelum produk disebarluaskan.
”UX writing yang bagus itu kata-katanya harus singkat, padat, jelas, dan konsisten sama tema, guideline, atau tone perusahaan dan produknya,” papar Edwin.
Untuk memastikan konten dibuat dengan baik dan benar, ada sejumlah divisi yang ikut mendukung kerja UX writer. Biasanya, dalam satu tim terdiri dari beberapa bidang.
Jadi UX writer bakal kerja bareng juga dengan UX researcher dan UI/UX designer dalam membuat konten.
“Masing-masing perusahaan mungkin sistemnya beda, aku sendiri fokusnya dibagi dua. Karena aku aplikasi jual-beli, ada yang ngurusin tampilan untuk seller, ada yang untuk buyer," jelas Saviq.
Foto:Yuval Keshtcher/LinkedIn/Pinterest
Berdasarkan pengalaman Saviq dan Edwin, proses UX writer dan timnya dalam membuat konten aplikasi terutama di perusahaan teknologi, bisa memakan waktu 3-6 bulan, paling cepat 1 bulan.
Jadi, notifikasi perubahan (update) aplikasi yang rutin kamu temui adalah kerjaan UX writer dan tim agar tampilan aplikasi semakin oke.
Meski kerja di perusahaan rintisan (start up) cenderung fleksibel dan menyenangkan, ada beberapa tantangan sebagai UX writer. Di antaranya, tim yang termasuk baru belum begitu terstruktur.
Lalu tantangan untuk membuat kalimat ringkas dan sederhana supaya bisa membangun komunikasi yang kuat dengan pengguna, dan belum semua orang tahu bahwa pekerjaan UX writer bukan sekadar menulis.
Terakhir, Saviq dan Edwin berpesan untuk kamu yang tertarik mendalami pekerjaan sebagai UX writer, yaitu harus suka menulis, perbanyak latihan dengan membuat portofolio, rajin melihat contoh-contoh tulisan, dan membandingkan konten di beberapa aplikasi.
Yang juga gak boleh ketinggalan adalah membaca artikel dan buku tentang UX, dan mencari tahu informasi soal UX writing di internet, dan coba gali ilmu dari ahlinya.
Nah, gimana, tertarik jadi UX writer?
GenSINDO
Faqihah Muharroroh Itsnaini
Universitas Padjadjaran
(it)