4 Penyebab Ghosting dalam Percintaan yang Mungkin Belum Kamu Tahu
Kamis, 07 Desember 2023 - 15:18 WIB
JAKARTA - Penyebab seseorang melakukan ghosting dalam hubungan percintaan umumnya adalah karena tidak cocok atau takut berkomitmen. Namun ada beberapa hal lain menurut psikolog yang jarang dipahami.
Ghosting adalah istilah untuk menyebut hilangnya komitmen seseorang secara sepihak dan tiba-tiba. Tindakan ini bisa terjadi dalam setiap hubungan, mulai dari percintaan, pertemanan, bahkan hubungan keluarga.
Mengutip Psychology Today, ada empat penyebab seseorang melakukan ghosting dalam hubungan percintaan jangka panjang yang mungkin belum banyak orang tahu. Berikut ini daftarnya.
Alih-alih mengatasi rasa tidak percaya atau kekhawatiran mereka, serta meminta dukungan dari pacar, mereka malah memilih melakukan ghosting.
Selain itu, narsistik juga adalah bagian dari Dark Triad. Ini adalah gabungan tiga kepribadian yang berbahaya, yaitu psikopat dan machiavellianisme (melakukan manipulasi dan eksploitasi kepada orang lain untuk mendapatkan kontrol atas orang tersebut) selain narsistik. Orang yang memiliki ciri-ciri Dark Triad memiliki kecenderungan tinggi melakukan ghosting dalam percintaan.
Foto: Getty Images
Mirip dengan poin pertama, alih-alih melakukan komunikasi dan membahas konflik, pelaku ghosting lebih memilih cara yang gampang, yaitu menghilang tanpa alasan yang jelas.
Jika ini terjadi berulang dalam hubungan yang sama, akan terjadi ketidakseimbangan dalam hubungan mereka. Akibatnya, pihak yang 'kalah' akan kehilangan kekuatan pribadi mereka, dan sangat mudah dikontrol oleh pasangannya.
Ghosting adalah istilah untuk menyebut hilangnya komitmen seseorang secara sepihak dan tiba-tiba. Tindakan ini bisa terjadi dalam setiap hubungan, mulai dari percintaan, pertemanan, bahkan hubungan keluarga.
Mengutip Psychology Today, ada empat penyebab seseorang melakukan ghosting dalam hubungan percintaan jangka panjang yang mungkin belum banyak orang tahu. Berikut ini daftarnya.
1. Perasaan Rendah Diri
Perasaan rendah diri membuat pelaku ghosting merasa bahwa pasangannya berhak mendapatkan orang yang lebih baik darinya. Mereka percaya bahwa dengan menghilang begitu saja, maka itu jadi kebaikan bagi pasangan yang kena ghosting (ghostee).Alih-alih mengatasi rasa tidak percaya atau kekhawatiran mereka, serta meminta dukungan dari pacar, mereka malah memilih melakukan ghosting.
2. Narsistik dan Dark Triad
Kebalikan dari poin di atas, orang yang narsistik terlalu percaya diri dan fokus pada dirinya sendiri. Mereka berani mengakhiri hubungan romantis secara tiba-tiba karena kurangnya empati emosional. Mereka yang memiliki kepribadian narsistik juga memiliki level tinggi dalam menggunakan pesona dan kepribadian terbukanya untuk mendapatkan pasangan.Selain itu, narsistik juga adalah bagian dari Dark Triad. Ini adalah gabungan tiga kepribadian yang berbahaya, yaitu psikopat dan machiavellianisme (melakukan manipulasi dan eksploitasi kepada orang lain untuk mendapatkan kontrol atas orang tersebut) selain narsistik. Orang yang memiliki ciri-ciri Dark Triad memiliki kecenderungan tinggi melakukan ghosting dalam percintaan.
Foto: Getty Images
3. Komunikasi yang Buruk
Penyebab lainnya orang melakukan ghosting adalah karena tak mampu mengomunikasikan perasaan atau pendapatnya. Mereka bisa saja sudah tidak mencintai pasangannya, atau mungkin memendam perasaan kecewa dalam hubungan, tapi mereka tidak bisa mengungkapkannya pada pasangan.Mirip dengan poin pertama, alih-alih melakukan komunikasi dan membahas konflik, pelaku ghosting lebih memilih cara yang gampang, yaitu menghilang tanpa alasan yang jelas.
4. Ingin Menunjukkan Kontrol
Poin ini masih terkait dengan kepribadian Dark Triad. Dalam situasi ini, pelaku ghosting sengaja pergi agar 'dikejar' oleh pasangannya. Jika ini yang terjadi, ia akan menganggap dirinya menang dan memegang kontrol atas hubungan mereka.Jika ini terjadi berulang dalam hubungan yang sama, akan terjadi ketidakseimbangan dalam hubungan mereka. Akibatnya, pihak yang 'kalah' akan kehilangan kekuatan pribadi mereka, dan sangat mudah dikontrol oleh pasangannya.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda