Bella Hadid Ungkap Betapa Merananya Kondisi Model Kulit Berwarna di Industri
Kamis, 06 Agustus 2020 - 12:29 WIB
LOS ANGELES - Bella Hadid udahberada di dunia model selama tujuh tahun, dan dia udah sering melihat diskriminasi yang dirasakan para model kulit berwarna dalam industri gemerlap itu.
Bella, 23, yang menjadi model sejak usia 16 tahun, termasuk yang 'beruntung' punya kulit putih atau punya standar kecantikan khas Barat.
Walaupun berdarah Timur Tengah dari ayahnya yang berasal dari Palestina, dia, termasuk adiknya Gigi Hadid, mengikuti kontur dan warna kulit ibunya yang kaukasian dan berdarah Belanda.
Ini berbeda dengan teman-temannya yang berkulit berwarna, terutama model yang berkulit hitam. (
)
Kata Bella, dia sering melihat teman-temannya yang berkulit hitam menderita karena perlakuan yang gak adil atau sepatutnya dari para pelaku di industri modeling.
Foto: Instagram @bellahadid
"Untuk musim berikutnya, saya takut melihat lagi teman-teman saya yang berkulit hitam mesti diluruskan lagi rambutnya pakai pelurus rambut," ujarnya saat diwawancarai Elle Magazine.
"Atau melihat mereka berdandan sendiri karena penata riasnya tidak paham dengan berbagai tipe warna kulit," tegasnya lagi.
Bella benci kondisi yang menimpa teman-teman modelnya yang berkulit hitam, dan merasa sedih bahwa mereka harus menerima perlakuan seperti itu.
"Bahkan ketika mereka duduk di front row, mereka merasa tidak diterima di sana," ungkapnya. ( )
Foto: Loic Venance/AFP Photo
Menurut Bella, industri modeling mestinya jadi tempat untuk mengekspresikan diri dan menonjolkan kekuatan individu. Tapi kenyataannya, masih banyak orang di sana yang melakukan diskriminasi justru karena kekuatan perbedaan itu.
"Aku punya tanggung jawab yang lebih besar untuk menggunakan platformku untuk hal-hal yang baik, terutama saat aku sudah makin dewasa," katanya tentang keberaniannya mengungkap isu diskriminasi, terutama tentang postingan-nya menyangkut kampanye Black Lives Matter.( )
"Aku ingin anak-anak muda, perempuan maupun laki-laki, untuk menggunakan suara kalian dan tuntutlah keadilan untuk hal yang kalian anggap penting. Aku ingin mereka tahu bahwa tidak masalah untuk menjadi orang yang penuh empati dan baik, tapi juga sekaligus menjadi kuat dan berani menyuarakan kebenaran," tegasnya.
Bella, 23, yang menjadi model sejak usia 16 tahun, termasuk yang 'beruntung' punya kulit putih atau punya standar kecantikan khas Barat.
Walaupun berdarah Timur Tengah dari ayahnya yang berasal dari Palestina, dia, termasuk adiknya Gigi Hadid, mengikuti kontur dan warna kulit ibunya yang kaukasian dan berdarah Belanda.
Ini berbeda dengan teman-temannya yang berkulit berwarna, terutama model yang berkulit hitam. (
Baca Juga
Kata Bella, dia sering melihat teman-temannya yang berkulit hitam menderita karena perlakuan yang gak adil atau sepatutnya dari para pelaku di industri modeling.
Foto: Instagram @bellahadid
"Untuk musim berikutnya, saya takut melihat lagi teman-teman saya yang berkulit hitam mesti diluruskan lagi rambutnya pakai pelurus rambut," ujarnya saat diwawancarai Elle Magazine.
"Atau melihat mereka berdandan sendiri karena penata riasnya tidak paham dengan berbagai tipe warna kulit," tegasnya lagi.
Bella benci kondisi yang menimpa teman-teman modelnya yang berkulit hitam, dan merasa sedih bahwa mereka harus menerima perlakuan seperti itu.
"Bahkan ketika mereka duduk di front row, mereka merasa tidak diterima di sana," ungkapnya. ( )
Foto: Loic Venance/AFP Photo
Menurut Bella, industri modeling mestinya jadi tempat untuk mengekspresikan diri dan menonjolkan kekuatan individu. Tapi kenyataannya, masih banyak orang di sana yang melakukan diskriminasi justru karena kekuatan perbedaan itu.
"Aku punya tanggung jawab yang lebih besar untuk menggunakan platformku untuk hal-hal yang baik, terutama saat aku sudah makin dewasa," katanya tentang keberaniannya mengungkap isu diskriminasi, terutama tentang postingan-nya menyangkut kampanye Black Lives Matter.( )
"Aku ingin anak-anak muda, perempuan maupun laki-laki, untuk menggunakan suara kalian dan tuntutlah keadilan untuk hal yang kalian anggap penting. Aku ingin mereka tahu bahwa tidak masalah untuk menjadi orang yang penuh empati dan baik, tapi juga sekaligus menjadi kuat dan berani menyuarakan kebenaran," tegasnya.
(it)
tulis komentar anda