Isi Pidato BTS di Konferensi Pers Gedung Putih, Ada yang Teriak BTS Hwaiting!
loading...
A
A
A
WASHINGTON DC - BTS hadir dalam press briefing di Gedung Putih, Amerika Serikat, pada 31 Mei atau 1 Juni 2022 dinihari waktu Indonesia, sebelum melakukan pertemuan dengan Presiden Joe Biden di Oval Office.
Kehadiran BTS di kantor Presiden Amerika Serikat itu adalah untuk mendiskusikan tentang keterwakilan Asia, kebencian dan kejahatan anti-Asia, serta disinformasi tentang Asia. BTS hadir secara singkat dalam press briefing di ruang Brady Press Briefing yang dipenuhi wartawan.
Konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube White House ini dibuka dengan pernyataan dari Sekretaris Pers untuk Gedung Putih Karine Jean-Pierre. "Anda mungkin mengenal BTS sebagai nomine Grammy dan ikon internasional, (tapi) mereka juga memiliki peran penting sebagai perwakilan anak muda dalam mengampanyekan nilai positif dan rasa saling menghormati," ujarnya mengenalkan BTS pada para wartawan yang hadir.
Kemudian dalam waktu sekitar tiga menit, tiap member memberikan pernyataannya tentang kejahatan anti-Asia. RM sebagai leader grup membuka pernyataan dengan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada supergrup tersebut.
"Halo, kami BTS dan sebuah kehormatan bagi kami telah diundang ke Gedung Putih hari ini untuk mendiskusikan topik penting tentang kejahatan anti-Asia, inklusi Asia, dan keberagaman," ujar RM dalam bahasa Inggris.
Foto: via NBCnews
Jin melanjutkan pernyataan BTS dengan bahasa Korea, yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Ia mengatakan bahwa mereka "mendukung komunitas AANHPI (Asian American and Native Hawaiian/Pacific Islander)".
Disusul Jimin yang mengucapkan bahwa BTS "Berduka dengan meningkatnya kebencian dan kejahatan, termasuk kepada masyarakat Asia-Amerika" dan mereka berada di Gedung Putih "untuk membantu menghentikannya dan mendukung komunitas".
Berikutnya J-Hope yang mendapat giliran berbicara. Ia mengucapkan terima kasih kepada ARMY yang juga menunjukkan keberagamannya. "Kami bisa ada di sini berkat ARMY, para penggemar kami di seluruh dunia yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda dan menggunakan bahasa yang beragam. Kami benar-benar bersyukur".
Jungkook melanjutkan dengan mengatakan, "Kami masih terkejut dengan fakta bahwa musik yang diciptakan para musisi dari Korea Selatan bisa menjangkau begitu banyak orang di seluruh dunia, melewati batas bahasa dan budaya. Kami percaya musik selalu jadi penyatu yang luar biasa".
Suga lalu menegaskan bahwa, "Tidak ada yang salah dengan menjadi beda. Kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan merayakan perbedaan kita".
V menambahkan dengan mengatakan, "Kami berharap hari ini bisa menjadi langkah ke depan untuk kita saling menghormati dan memahami sebagai manusia".
Baca Juga: Berkat BTS, Brand Ramai-Ramai Cetak Rekor Pendapatan dalam Sejarah Perusahaan
RM lalu menutup pernyataan BTS dengan mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan pada mereka kembali mengingatkan BTS tentang peran mereka sebagai artis (yaitu memberikan pengaruh positif pada masyarakat).
Foto: Evan Vucci/Associated Press
Setelah memberikan pernyataan singkatnya, sejumlah wartawan tampak mengacungkan tangannya untuk bertanya. Sempat pula ada wartawan yang bertanya tentang rencana tur dunia BTS. Namun sayangnya Karine Jean-Pierre sejak awal sudah mengatakan bahwa tidak ada sesi bertanya untuk wartawan.
BTS lalu langsung dibimbing Karine untuk turun panggung. Yang menarik, bersamaan dengan itu terdengar teriakan seorang pria dari kerumunan wartawan. "BTS hwaiting! (BTS fighting)," teriak pria itu memberikan semangat. Dari suaranya, terdengar pria tersebut cukup emosional.
Mendengar teriakan penuh semangat itu, RM hanya tersenyum, sementara J-hope bertepuk tangan dan menggoyangkan badannya.
Kehadiran BTS di Gedung Putih adalah bagian dari rangkaian AANHPI Heritage Month yang berlangsung sejak awal Mei. Dalam rangkaian tersebut, mengutip abc7news.com, Joe Biden telah mengundang sekitar 150 orang visioner dan pemimpin dari komunitas AANHPI yang tinggal di Amerika Serikat.
Beberapa figur publik yang diundang antara lain Dion Lim (reporter dan pembawa berita dari KGO-TV/ABC7 yang biasa meliput tentang kejahatan anti-Asia), Daniel Dae Kim (produser dan aktor Korea Selatan), Eva Chen (ikon mode), para pemain film Crazy Rich Asians, serta senator New York Grace Meng.
Kehadiran BTS di kantor Presiden Amerika Serikat itu adalah untuk mendiskusikan tentang keterwakilan Asia, kebencian dan kejahatan anti-Asia, serta disinformasi tentang Asia. BTS hadir secara singkat dalam press briefing di ruang Brady Press Briefing yang dipenuhi wartawan.
Konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube White House ini dibuka dengan pernyataan dari Sekretaris Pers untuk Gedung Putih Karine Jean-Pierre. "Anda mungkin mengenal BTS sebagai nomine Grammy dan ikon internasional, (tapi) mereka juga memiliki peran penting sebagai perwakilan anak muda dalam mengampanyekan nilai positif dan rasa saling menghormati," ujarnya mengenalkan BTS pada para wartawan yang hadir.
Kemudian dalam waktu sekitar tiga menit, tiap member memberikan pernyataannya tentang kejahatan anti-Asia. RM sebagai leader grup membuka pernyataan dengan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada supergrup tersebut.
"Halo, kami BTS dan sebuah kehormatan bagi kami telah diundang ke Gedung Putih hari ini untuk mendiskusikan topik penting tentang kejahatan anti-Asia, inklusi Asia, dan keberagaman," ujar RM dalam bahasa Inggris.
Foto: via NBCnews
Jin melanjutkan pernyataan BTS dengan bahasa Korea, yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Ia mengatakan bahwa mereka "mendukung komunitas AANHPI (Asian American and Native Hawaiian/Pacific Islander)".
Disusul Jimin yang mengucapkan bahwa BTS "Berduka dengan meningkatnya kebencian dan kejahatan, termasuk kepada masyarakat Asia-Amerika" dan mereka berada di Gedung Putih "untuk membantu menghentikannya dan mendukung komunitas".
Berikutnya J-Hope yang mendapat giliran berbicara. Ia mengucapkan terima kasih kepada ARMY yang juga menunjukkan keberagamannya. "Kami bisa ada di sini berkat ARMY, para penggemar kami di seluruh dunia yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda dan menggunakan bahasa yang beragam. Kami benar-benar bersyukur".
Jungkook melanjutkan dengan mengatakan, "Kami masih terkejut dengan fakta bahwa musik yang diciptakan para musisi dari Korea Selatan bisa menjangkau begitu banyak orang di seluruh dunia, melewati batas bahasa dan budaya. Kami percaya musik selalu jadi penyatu yang luar biasa".
Suga lalu menegaskan bahwa, "Tidak ada yang salah dengan menjadi beda. Kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan merayakan perbedaan kita".
V menambahkan dengan mengatakan, "Kami berharap hari ini bisa menjadi langkah ke depan untuk kita saling menghormati dan memahami sebagai manusia".
Baca Juga: Berkat BTS, Brand Ramai-Ramai Cetak Rekor Pendapatan dalam Sejarah Perusahaan
RM lalu menutup pernyataan BTS dengan mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan pada mereka kembali mengingatkan BTS tentang peran mereka sebagai artis (yaitu memberikan pengaruh positif pada masyarakat).
Foto: Evan Vucci/Associated Press
Setelah memberikan pernyataan singkatnya, sejumlah wartawan tampak mengacungkan tangannya untuk bertanya. Sempat pula ada wartawan yang bertanya tentang rencana tur dunia BTS. Namun sayangnya Karine Jean-Pierre sejak awal sudah mengatakan bahwa tidak ada sesi bertanya untuk wartawan.
BTS lalu langsung dibimbing Karine untuk turun panggung. Yang menarik, bersamaan dengan itu terdengar teriakan seorang pria dari kerumunan wartawan. "BTS hwaiting! (BTS fighting)," teriak pria itu memberikan semangat. Dari suaranya, terdengar pria tersebut cukup emosional.
Mendengar teriakan penuh semangat itu, RM hanya tersenyum, sementara J-hope bertepuk tangan dan menggoyangkan badannya.
Kehadiran BTS di Gedung Putih adalah bagian dari rangkaian AANHPI Heritage Month yang berlangsung sejak awal Mei. Dalam rangkaian tersebut, mengutip abc7news.com, Joe Biden telah mengundang sekitar 150 orang visioner dan pemimpin dari komunitas AANHPI yang tinggal di Amerika Serikat.
Beberapa figur publik yang diundang antara lain Dion Lim (reporter dan pembawa berita dari KGO-TV/ABC7 yang biasa meliput tentang kejahatan anti-Asia), Daniel Dae Kim (produser dan aktor Korea Selatan), Eva Chen (ikon mode), para pemain film Crazy Rich Asians, serta senator New York Grace Meng.