Dukung Kampanye Antirasisme Warga Asia, 88Rising Malah Dikritik
loading...

Label 88Rising yang mempromosikan musisi keturunan Asia di Amerika Serikat mendapat kritikan karena unggahan terkait rasisme. Foto/Facebook 88Rising
A
A
A
NEW YORK CITY - Aksi rasisme hingga tindakan kriminal terhadap warga keturunan Asia di Amerika Serikat makin meningkat, terutama sejak pandemi COVID-19.
Yang terbaru adalah penembakan yang menewaskan 8 orang perempuan di Atlanta, 6 di antaranya adalah warga keturunan Asia.
Mengutip New York Times , ada lebih dari 2.100 kasus rasisme terhadap warga Amerika keturunan Asia yang terjadi antara Maret-Juni 2020. Lalu hingga 17 Maret 2021, berkembang menjadi 3.700 kasus. Kasus rasisme yang terjadi bervariasi dan makin brutal, mulai dari kekerasan verbal, pemukulan, hingga penembakan.
![Dukung Kampanye Antirasisme Warga Asia, 88Rising Malah Dikritik]()
Foto:Damian Dovarganes/AP
Peningkatan aksi rasisme ini lantas membuat banyak orang mulai menyosialisasikan kampanya antirasisme terhadap warga keturunan Asia dengan membuat tagar di media sosial, di antaranya #StopAsianHate, #AsiansAreHuman, #RacismIsNotComedy, dan #StopAAPIHate.
Salah satu yang ikut mengampanyekan hal ini adalah perusahaan label rekaman 88Rising. Perusahaan ini dikenal sebagai label yang mempromosikan musisi Asia dan Asia-Amerika di Amerika Serikat, seperti Rich Brian , Stephanie Poetri, Joji, Chungha, dan Kris Wu.
Akun Instagram 88Rising mengunggah gambar segi empat berwarna kuning, dan keterangan foto (caption) bertuliskan, "Cukup sudah. Hati kami hancur mendengar kekerasan yang terjadi di Georgia malam ini. Kekerasan terhadap komunitas Asia harus dihentikan. Mari kita saling melindungi dan berdiri melawan aksi kebencian ini. Tunggu berita dari kami dalam waktu dekat."
![Dukung Kampanye Antirasisme Warga Asia, 88Rising Malah Dikritik]()
Foto: Instagram @88rising
Mengutip Koreaboo , warna kuning adalah warna yang identik dengan komunitas Asia. Sementara segi empat mengadopsi dari gerakan "BlackOutTuesday" dari Black Lives Matter pada tahun lalu. Saat itu, banyak orang mengunggah gambar segi empat berwarna hitam di media sosial mereka.
Baca Juga: 5 Fakta dari Ungkapan Rasisme Penyiar Radio Jerman ke BTS
Yang terbaru adalah penembakan yang menewaskan 8 orang perempuan di Atlanta, 6 di antaranya adalah warga keturunan Asia.
Mengutip New York Times , ada lebih dari 2.100 kasus rasisme terhadap warga Amerika keturunan Asia yang terjadi antara Maret-Juni 2020. Lalu hingga 17 Maret 2021, berkembang menjadi 3.700 kasus. Kasus rasisme yang terjadi bervariasi dan makin brutal, mulai dari kekerasan verbal, pemukulan, hingga penembakan.

Foto:Damian Dovarganes/AP
Peningkatan aksi rasisme ini lantas membuat banyak orang mulai menyosialisasikan kampanya antirasisme terhadap warga keturunan Asia dengan membuat tagar di media sosial, di antaranya #StopAsianHate, #AsiansAreHuman, #RacismIsNotComedy, dan #StopAAPIHate.
Salah satu yang ikut mengampanyekan hal ini adalah perusahaan label rekaman 88Rising. Perusahaan ini dikenal sebagai label yang mempromosikan musisi Asia dan Asia-Amerika di Amerika Serikat, seperti Rich Brian , Stephanie Poetri, Joji, Chungha, dan Kris Wu.
Akun Instagram 88Rising mengunggah gambar segi empat berwarna kuning, dan keterangan foto (caption) bertuliskan, "Cukup sudah. Hati kami hancur mendengar kekerasan yang terjadi di Georgia malam ini. Kekerasan terhadap komunitas Asia harus dihentikan. Mari kita saling melindungi dan berdiri melawan aksi kebencian ini. Tunggu berita dari kami dalam waktu dekat."

Foto: Instagram @88rising
Mengutip Koreaboo , warna kuning adalah warna yang identik dengan komunitas Asia. Sementara segi empat mengadopsi dari gerakan "BlackOutTuesday" dari Black Lives Matter pada tahun lalu. Saat itu, banyak orang mengunggah gambar segi empat berwarna hitam di media sosial mereka.
Baca Juga: 5 Fakta dari Ungkapan Rasisme Penyiar Radio Jerman ke BTS
Lihat Juga :