10 Film Superhero Paling Boncos dalam Sejarah, Terbaru The Flash
Senin, 10 Juli 2023 - 19:19 WIB
Kesuksesan film pertama Shazam! membuat Warner Bros. bersemangat untuk membuat sekuelnya. Dengan dana minimum, yaitu USD90—100 juta, film yang dirilis pada 2019 ini berhasil meraup USD367,7 juta di box office. Warner menaikkan pertaruhan dengan menambah anggaran produksi untuk film keduanya.
Sayang, Shazam! The Fury of Gods jauh dari angan-angan. Dengan anggaran USD110—125 juta (Rp1,6—1,89 triliun), film itu hanya mampu meraup USD133 juta (Rp2 triliun). Film ini membuat Warner Bros. menanggung kerugian hingga USD150 juta (Rp2,27 triliun). Shazam! The Fury of Gods mendapatkan respons bercampur dari kritikus, tapi bintang utamanya, Zachary Levi, menyatakan ketidakpuasannya terhadap film ini.
Foto: IGN
Hasil akhir box office The Flash memang belum diketahui karena masih tayang di bioskop. Tapi, film ini jelas merupakan film jeblok. Pertanyaannya bukanlah apakah film ini akan rugi, tapi berapa banyak kerugiannya. Anggaran produksi film ini mencapai antara USD200—220 juta (Rp3 triliun—3,335 triliun). Angka itu bisa bertambah kalau biaya marketing ikut disertakan.
Hingga tulisan ini dibuat, menurut BoxOfficeMojo, The Flash baru meraup USD261,5 juta (Rp3,95 triliun) setelah sekitar tiga pekan tayang di bioskop. Film itu diperkirakan telah merugikan Warner Bros. hingga USD200 juta (Rp3 triliun). Pencapaian ini bisa menjadikan The Flash sebagai film paling rugi dalam sejarah Warner Bros. dan salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
Sayang, Shazam! The Fury of Gods jauh dari angan-angan. Dengan anggaran USD110—125 juta (Rp1,6—1,89 triliun), film itu hanya mampu meraup USD133 juta (Rp2 triliun). Film ini membuat Warner Bros. menanggung kerugian hingga USD150 juta (Rp2,27 triliun). Shazam! The Fury of Gods mendapatkan respons bercampur dari kritikus, tapi bintang utamanya, Zachary Levi, menyatakan ketidakpuasannya terhadap film ini.
1. The Flash — 2023
Foto: IGN
Hasil akhir box office The Flash memang belum diketahui karena masih tayang di bioskop. Tapi, film ini jelas merupakan film jeblok. Pertanyaannya bukanlah apakah film ini akan rugi, tapi berapa banyak kerugiannya. Anggaran produksi film ini mencapai antara USD200—220 juta (Rp3 triliun—3,335 triliun). Angka itu bisa bertambah kalau biaya marketing ikut disertakan.
Hingga tulisan ini dibuat, menurut BoxOfficeMojo, The Flash baru meraup USD261,5 juta (Rp3,95 triliun) setelah sekitar tiga pekan tayang di bioskop. Film itu diperkirakan telah merugikan Warner Bros. hingga USD200 juta (Rp3 triliun). Pencapaian ini bisa menjadikan The Flash sebagai film paling rugi dalam sejarah Warner Bros. dan salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
(alv)
tulis komentar anda