Ranking 12 Film DCEU Berdasarkan Pendapatan di Box Office
loading...
A
A
A
Franchise superhero DC, DCEU , akan menutup perjalanannya tahun ini dengan Aquaman 2. Sementara, bulan depan, franchise ini akan merilis The Flash yang sudah sangat diantisipasi. Setelah Aquaman 2, DCEU akan bubar dan dirombak menjadi DCU di bawah James Gunn dan Peter Safran.
Sepanjang 10 tahun, DCEU harus berjuang secara kualitas dan finansial untuk bersaing dengan franchise superhero lain, terutama dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Hingga saat ini, dari 12 film yang mereka rilis, baru 1 film yang meraih pendapatan USD1 miliar. Dalam kurun waktu yang ama, MCU sudah menghasilkan 9 film yang meraup pendapatan USD1 miliar.
Kondisi itu membuat Warner Bros. kalang kabut dan memutuskan merombak total DCEU. Fakta kalau banyak film DCEU sering kali dicaci maki kritikus juga tidak membantu franchise ini bisa bertahan. Bahkan, salah satu film DCEU kini sedang berada dalam daftar film paling rugi 2023. Seperti apa film DCEU dari segi pendapatannya? Simak ulasannya berikut!
Foto: IMDb
Sekuel Shazam! ini kini duduk sebagai film DCEU paling tidak laku sepanjng sejarah. Film itu hanya meraup USD132 juta secara global. Sebagai awal dari akhir DCEU tahun ini, angka itu jelas pertanda buruk.
Kegagalan itu sepertinya adalah hasil ketidaktertarikan umum pada DC yang dikombinasikan dengan kurangnya kampanye marketing, yang memalukan karena film ini sebenarnya asyik. Dengan dana USD125 juta dan 100 juta lagi dipakai untuk iklan, bisa dikatakan kalau Fury of the Gods membuat studio rugi. Film ini juga menjadi penanda kurangnya minat pada genre superhero setelah film superhero sebelumnya dari Marvel, Ant-Man and the Wasp: Quantumania, juga harus berjuang di box office.
Foto: Vulture
Wonder Woman 1984 gagal melanjutkan kesuksesan film pertamanya dan menjadi salah satu film DCEU paling tidak laku. Kegagalan finansial film ini bukan karena marketing buruk atau kurangnya antusiasme terhadap film ini. Film ini menderita karena waktu perilisannya yang buruk. Film ini dirilis pada Desember 2020 atau setelah serangan global pandemi Covid-19.
Saat itu, masih banyak bioskop di seluruh dunia yang belum buka, audiens masih takut pergi ke bioskop yang penuh orang, dan Warner Bros. merilis film itu ke HBO Go tanpa tambahan biaya. Akibatnya, secara total, Wonder Woman 1984 meraup USD166 juta. Selain itu, film ini juga tidak mendapatkan reaksi sepositif film sebelumnya dari kritikus dan audiens.
Foto: CNET
Dibesut James Gunn, The Suicide Squad dirilis pada Agustus 2021. Film ini mengalami nasib yang sama dengan Wonder Woman 1984. Dunia masih berada dalam pandemi, bioskop baru mulai buka kembali, dan film itu bisa ditonton di rumah lewat HBO Go tanpa tambahan biaya. The Suicide Squad meraup total USD167 juta secara global.
Tapi, tidak semua kekecewaan finansial film itu karena pandemi. Ada film lain yang menemukan sukses di saat yang sama. Free Guy dari Disney dibuka di saat yang sama dan meraup USD323 juta. Black Widow yang dirilis sebulan sebelumnya meraup USD379 juta. Sementara, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings yang dirilis sebulan setelahnya meraup USD432 juta. Rating R The Suicide Squad membuat audiens film ini menciut. Fakta film ini bisa ditonton di rumah juga membuat film ini menderita.
Foto: YouTube
Birds of Prey dirilis pada Februari 2020 atau sebulan sebelum dunia tutup akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, orang udah agak khawatir pergi ke bioskop saat itu. Tapi, kekhawatiran itu tidak sebesar ketika pandemi sudah benar-benar terjadi.
Birds of Prey meraup pendapatan total USD201 juta di seluruh dunia. Meski jelas kalau audiens Birds of Prey itu kecil, film ini juga tidak beruntung karena cepat turun layar. Tapi, dengan dana USD82 juta, film ini bisa menghasilkan sedikit laba untuk studionya.
Foto: Entertainment Weekly
Film pertama Shazam! berhasil menjadi hit kecil untuk DC dan Warner Bros. Shazam! meraup USD363 juta secara global. Mudah saja bagi orang untuk tidak berharap Shazam! sebagai hit besar karena biaya produksinya hanya USD85 juta. Belum lagi, film ini dirilis di tengah masifnya kampanye Avengers: Endgame yang dirilis di bulan yang sama pada 2019. Karena biaya produksinya yang kecil, film superhero itu berhasil membawa laba lumayan kepada Warner Bros. dan DC. Kalau dikombinasikan dengan reaksi positif kritikus dan audiens, angka itu menjustifikasi perkembangan sekuel.
Foto: IMDb
Black Adam adalah film DCEU yang butuh 10 tahun dalam pembuatan. Film ini dibintangi Dwayne Johnson sebagai musuh bebuyutan Shazam, Black Adam. Film itu disebut sebagai kebangkitan baru bagi DC dengan Dwayne menjanjikan hierarki kekuatan akan berubah. Tapi, bukan itu yang terjadi.
Sepanjang 10 tahun, DCEU harus berjuang secara kualitas dan finansial untuk bersaing dengan franchise superhero lain, terutama dengan Marvel Cinematic Universe (MCU). Hingga saat ini, dari 12 film yang mereka rilis, baru 1 film yang meraih pendapatan USD1 miliar. Dalam kurun waktu yang ama, MCU sudah menghasilkan 9 film yang meraup pendapatan USD1 miliar.
Kondisi itu membuat Warner Bros. kalang kabut dan memutuskan merombak total DCEU. Fakta kalau banyak film DCEU sering kali dicaci maki kritikus juga tidak membantu franchise ini bisa bertahan. Bahkan, salah satu film DCEU kini sedang berada dalam daftar film paling rugi 2023. Seperti apa film DCEU dari segi pendapatannya? Simak ulasannya berikut!
12. Shazam! Fury of the Gods — 2023
Foto: IMDb
Sekuel Shazam! ini kini duduk sebagai film DCEU paling tidak laku sepanjng sejarah. Film itu hanya meraup USD132 juta secara global. Sebagai awal dari akhir DCEU tahun ini, angka itu jelas pertanda buruk.
Kegagalan itu sepertinya adalah hasil ketidaktertarikan umum pada DC yang dikombinasikan dengan kurangnya kampanye marketing, yang memalukan karena film ini sebenarnya asyik. Dengan dana USD125 juta dan 100 juta lagi dipakai untuk iklan, bisa dikatakan kalau Fury of the Gods membuat studio rugi. Film ini juga menjadi penanda kurangnya minat pada genre superhero setelah film superhero sebelumnya dari Marvel, Ant-Man and the Wasp: Quantumania, juga harus berjuang di box office.
11. Wonder Woman 1984 — 2020
Foto: Vulture
Wonder Woman 1984 gagal melanjutkan kesuksesan film pertamanya dan menjadi salah satu film DCEU paling tidak laku. Kegagalan finansial film ini bukan karena marketing buruk atau kurangnya antusiasme terhadap film ini. Film ini menderita karena waktu perilisannya yang buruk. Film ini dirilis pada Desember 2020 atau setelah serangan global pandemi Covid-19.
Saat itu, masih banyak bioskop di seluruh dunia yang belum buka, audiens masih takut pergi ke bioskop yang penuh orang, dan Warner Bros. merilis film itu ke HBO Go tanpa tambahan biaya. Akibatnya, secara total, Wonder Woman 1984 meraup USD166 juta. Selain itu, film ini juga tidak mendapatkan reaksi sepositif film sebelumnya dari kritikus dan audiens.
10. The Suicide Squad — 2021
Foto: CNET
Dibesut James Gunn, The Suicide Squad dirilis pada Agustus 2021. Film ini mengalami nasib yang sama dengan Wonder Woman 1984. Dunia masih berada dalam pandemi, bioskop baru mulai buka kembali, dan film itu bisa ditonton di rumah lewat HBO Go tanpa tambahan biaya. The Suicide Squad meraup total USD167 juta secara global.
Tapi, tidak semua kekecewaan finansial film itu karena pandemi. Ada film lain yang menemukan sukses di saat yang sama. Free Guy dari Disney dibuka di saat yang sama dan meraup USD323 juta. Black Widow yang dirilis sebulan sebelumnya meraup USD379 juta. Sementara, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings yang dirilis sebulan setelahnya meraup USD432 juta. Rating R The Suicide Squad membuat audiens film ini menciut. Fakta film ini bisa ditonton di rumah juga membuat film ini menderita.
9. Birds of Prey — 2020
Foto: YouTube
Birds of Prey dirilis pada Februari 2020 atau sebulan sebelum dunia tutup akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, orang udah agak khawatir pergi ke bioskop saat itu. Tapi, kekhawatiran itu tidak sebesar ketika pandemi sudah benar-benar terjadi.
Birds of Prey meraup pendapatan total USD201 juta di seluruh dunia. Meski jelas kalau audiens Birds of Prey itu kecil, film ini juga tidak beruntung karena cepat turun layar. Tapi, dengan dana USD82 juta, film ini bisa menghasilkan sedikit laba untuk studionya.
8. Shazam! — 2019
Foto: Entertainment Weekly
Film pertama Shazam! berhasil menjadi hit kecil untuk DC dan Warner Bros. Shazam! meraup USD363 juta secara global. Mudah saja bagi orang untuk tidak berharap Shazam! sebagai hit besar karena biaya produksinya hanya USD85 juta. Belum lagi, film ini dirilis di tengah masifnya kampanye Avengers: Endgame yang dirilis di bulan yang sama pada 2019. Karena biaya produksinya yang kecil, film superhero itu berhasil membawa laba lumayan kepada Warner Bros. dan DC. Kalau dikombinasikan dengan reaksi positif kritikus dan audiens, angka itu menjustifikasi perkembangan sekuel.
7. Black Adam — 2022
Foto: IMDb
Black Adam adalah film DCEU yang butuh 10 tahun dalam pembuatan. Film ini dibintangi Dwayne Johnson sebagai musuh bebuyutan Shazam, Black Adam. Film itu disebut sebagai kebangkitan baru bagi DC dengan Dwayne menjanjikan hierarki kekuatan akan berubah. Tapi, bukan itu yang terjadi.