10 Film Superhero Paling Boncos dalam Sejarah, Terbaru The Flash
Senin, 10 Juli 2023 - 19:19 WIB
Fantastic Four adalah salah satu film terburuk dalam sejarah perfilman Marvel. Film besutan Josh Trank ini mendapatkan rating 9% di Rotten Tomatoes dan dicaci maki audiens beserta kritikus. Tak heran kalau kemudian hasil box office-nya juga ikut jeblok.
Dari anggaran USD155 juta, film ini hanya meraup USD167 juta. Fox menderita kerugian sebesar USD100 juta. Kegagalan film ini berdampak panjang pada studio itu. Mereka harus membatalkan sejumlah proyek superhero Marvel mereka, termasuk Gambit. Sekuel Fantastic Four pun ikut dibatalkan akibat kerugian ini. Penggemar kini berharap Marvel Studios bisa me-reboot properti ini dengan lebih baik.
Foto: TechCrunch
Hype Black Adam begitu masif dengan bintang utamanya, Dwayne Johnson, tidak berhenti berkoar mengenai film ini. Sayang, semasif apa pun promosinya, film ini gagal di box office. Meraup USD393 juta, film ini dianggap jeblok karena gagal mencapai break even point. Black Adam dibuat dengan anggaran besar, yaitu USD190—260 juta, di luar biaya marketing dan promosi.
Sejumlah media menyebut film ini jeblok di box office. Variety menyebut, Warner Bros. menelan kerugian sekitar USD50—100 juta dari break-even point USD600 juta. Warner Bros. menentang laporan ini dan menyebut kalau break-even point film ini adalah USD450 juta. Deadline memperkirakan, film ini akan meraup untung sekitar USD52—72 juta karena anggaran marketing-nya diperkirakan lebih kecil, sebagian berkat usaha Dwayne memasarkan film ini lewat media sosialnya.
Foto: IndieWire
The Suicide Squad menjadi cara bagi Warner Bros. untuk me-reboot Suicide Squad (2016) yang mendapatkan respons negatif dari kritikus. Meski film itu meraup angka lumayan di box office, Warner belum puas karena reputasi buruk Suicide Squad. Pada 2021, mereka akhirnya merilis versi terbaru film itu, The Suicide Squad, arahan James Gunn.
Secara kritis, film ini terbilang sukses dengan kritikus dan penonton memuji cerita, penyutradaraan, dan gaya visualnya. Tapi, film ini dirilis di tengah pandemi dan Warner memutuskan merilis film itu di HBO Max bersamaan dengan penayangannya di bioskop. Dengan anggaran USD185 juta, film ini hanya meraup USD168 juta di box office karena sebagian besar orang memilih menontonnya di rumah. Warner Bros. menelan kerugian USD130 juta karena gaya perilisan ini.
Foto: IMDb
X-Men: Dark Phoenix diharapkan menjadi pamitan yang mengesankan franchise X-Men dari Fox sebelum pulang kandang ke Marvel Studios/Disney. Film terakhir X-Men itu dipasarkan sebagai sebuah akhir yang seru dan mengagumkan. Faktanya, film ini mengecewakan dan mendapatkan respons negatif baik dari kritikus maupun audiens.
Respons ini membuat Dark Phoenix gagal di box office. Dari anggaran USD200 juta, film itu hanya mampu meraup USD252,4 juta. Fox dikabarkan menelan kerugian hingga USD133 juta setelah menghitung biaya marketing dan distribusi. Hasil ini membuat Dark Phoenix menjadi salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
Foto: Vanity Fair
Dirilis di awal 2021, Wonder Woman 1984 mempertaruhkan semuanya ketika dunia sedang berusaha memulihkan diri dari pandemi Covid-19. Dengan anggaran USD200 juta, harapan film ini meraup lebih banyak pendapatan sepertinya sulit. Saat itu, belum banyak orang berani keluar rumah, apalagi menonton film di bioskop.
Alhasil, sekuel Wonder Woman ini hanya mampu meraup USD169,6 juta di box office. Angka ini tentu jauh dari anggaran produksinya. Warner Bros. menanggung kerugian USD137 juta dari film ini. Tapi, selain faktor pandemi, lini cerita aneh, kesalahan faktual, entitas yang tidak tereksplorasi, dan motivasi karakter aneh juga turut menjadi faktor kegagalan film ini.
Foto: Deadline
Dari anggaran USD155 juta, film ini hanya meraup USD167 juta. Fox menderita kerugian sebesar USD100 juta. Kegagalan film ini berdampak panjang pada studio itu. Mereka harus membatalkan sejumlah proyek superhero Marvel mereka, termasuk Gambit. Sekuel Fantastic Four pun ikut dibatalkan akibat kerugian ini. Penggemar kini berharap Marvel Studios bisa me-reboot properti ini dengan lebih baik.
6. Black Adam — 2022
Foto: TechCrunch
Hype Black Adam begitu masif dengan bintang utamanya, Dwayne Johnson, tidak berhenti berkoar mengenai film ini. Sayang, semasif apa pun promosinya, film ini gagal di box office. Meraup USD393 juta, film ini dianggap jeblok karena gagal mencapai break even point. Black Adam dibuat dengan anggaran besar, yaitu USD190—260 juta, di luar biaya marketing dan promosi.
Sejumlah media menyebut film ini jeblok di box office. Variety menyebut, Warner Bros. menelan kerugian sekitar USD50—100 juta dari break-even point USD600 juta. Warner Bros. menentang laporan ini dan menyebut kalau break-even point film ini adalah USD450 juta. Deadline memperkirakan, film ini akan meraup untung sekitar USD52—72 juta karena anggaran marketing-nya diperkirakan lebih kecil, sebagian berkat usaha Dwayne memasarkan film ini lewat media sosialnya.
5. The Suicide Squad — 2021
Foto: IndieWire
The Suicide Squad menjadi cara bagi Warner Bros. untuk me-reboot Suicide Squad (2016) yang mendapatkan respons negatif dari kritikus. Meski film itu meraup angka lumayan di box office, Warner belum puas karena reputasi buruk Suicide Squad. Pada 2021, mereka akhirnya merilis versi terbaru film itu, The Suicide Squad, arahan James Gunn.
Secara kritis, film ini terbilang sukses dengan kritikus dan penonton memuji cerita, penyutradaraan, dan gaya visualnya. Tapi, film ini dirilis di tengah pandemi dan Warner memutuskan merilis film itu di HBO Max bersamaan dengan penayangannya di bioskop. Dengan anggaran USD185 juta, film ini hanya meraup USD168 juta di box office karena sebagian besar orang memilih menontonnya di rumah. Warner Bros. menelan kerugian USD130 juta karena gaya perilisan ini.
4. X-Men: Dark Phoenix — 2019
Foto: IMDb
X-Men: Dark Phoenix diharapkan menjadi pamitan yang mengesankan franchise X-Men dari Fox sebelum pulang kandang ke Marvel Studios/Disney. Film terakhir X-Men itu dipasarkan sebagai sebuah akhir yang seru dan mengagumkan. Faktanya, film ini mengecewakan dan mendapatkan respons negatif baik dari kritikus maupun audiens.
Respons ini membuat Dark Phoenix gagal di box office. Dari anggaran USD200 juta, film itu hanya mampu meraup USD252,4 juta. Fox dikabarkan menelan kerugian hingga USD133 juta setelah menghitung biaya marketing dan distribusi. Hasil ini membuat Dark Phoenix menjadi salah satu film paling jeblok sepanjang masa.
3. Wonder Woman 1984 — 2021
Foto: Vanity Fair
Dirilis di awal 2021, Wonder Woman 1984 mempertaruhkan semuanya ketika dunia sedang berusaha memulihkan diri dari pandemi Covid-19. Dengan anggaran USD200 juta, harapan film ini meraup lebih banyak pendapatan sepertinya sulit. Saat itu, belum banyak orang berani keluar rumah, apalagi menonton film di bioskop.
Alhasil, sekuel Wonder Woman ini hanya mampu meraup USD169,6 juta di box office. Angka ini tentu jauh dari anggaran produksinya. Warner Bros. menanggung kerugian USD137 juta dari film ini. Tapi, selain faktor pandemi, lini cerita aneh, kesalahan faktual, entitas yang tidak tereksplorasi, dan motivasi karakter aneh juga turut menjadi faktor kegagalan film ini.
2. Shazam! The Fury of Gods — 2023
Foto: Deadline
tulis komentar anda