Ospek Daring, Positif dan Negatifnya Buat Mahasiswa Baru
Rabu, 15 Juli 2020 - 14:24 WIB
Foto: Unpad.ac.id
Kondisi pandemi memaksa kita menyesuaikan diri, dan membuat jiwa kreatif kita muncul. “Bertahun-tahun ospek dilakukan dengan format yang sama, tapi memang berbeda penyajian dan konten setiap tahunnya. Butuh memutar otak untuk keluar dari konvensional menjadi digital,” ungkap Ernest. ( )
KEKURANGAN OSPEK DARING
1. MOTIVASI MENURUN
Foto: Pexels
“Sumber daya manusia gak full dan antusiasme menurun,” ujar Trianda saat ditanya tentang sisi negatif ospek daring. Untuk mengatasi masalah tersebut, timnya berusaha memperkuat ikatan dan mengakomodir teman-teman yang ada di Yogya.
“Semangat, ekspektasi dan motivasi menurun, engagement panitianya yang perlu dijaga,” tambah Ernest.
2. BISA TERJADI SALAH KOMUNIKASI
Foto: Pexels
Ospek daring rentan terjadi kesalahan menangkap pesan karena terkendala jarak dan jaringan internet. Bukan cuma untuk kalangan panitia aja, tapi juga pada mahasiswa baru yang jumlahnya masif. “Ada perbedaan persepsi. Gak ketemu langsung, tuh, beda banget,” ucap Trianda.
Ernest memberikan tips supaya hal tersebut bisa diminimalisir dalam lingkup internal panitia. Caranya dengan menghadirkan program saling mengenal internal dari tim Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Prabu Unpad.
3. AKSES JARINGAN INTERNET TIDAK MERATA
Foto: Pexels
Pemerataan akses jaringan internet menjadi masalah besar. “Bagi kami, untuk mengantisipasinya dengan menganalisis kebutuhan dan ketersebaran teman-teman Gamada (Gajah Mada Muda),” ungkap Trianda.
Dengan mengetahi penyebaran mahasiswa baru, panitia dan universitas bisa memberikan perlakuan serta bantuan yang tepat bagi yang membutuhkan. Ernest juga menambahkan bahwa perlunya melakukan pengawasan kualitas terkait dengan IT, server, dan situs web kepada tim ahli. Sistem yang baik diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas.
4. BUTUH KUOTA INTERNET BESAR
Kondisi pandemi memaksa kita menyesuaikan diri, dan membuat jiwa kreatif kita muncul. “Bertahun-tahun ospek dilakukan dengan format yang sama, tapi memang berbeda penyajian dan konten setiap tahunnya. Butuh memutar otak untuk keluar dari konvensional menjadi digital,” ungkap Ernest. ( )
KEKURANGAN OSPEK DARING
1. MOTIVASI MENURUN
Foto: Pexels
“Sumber daya manusia gak full dan antusiasme menurun,” ujar Trianda saat ditanya tentang sisi negatif ospek daring. Untuk mengatasi masalah tersebut, timnya berusaha memperkuat ikatan dan mengakomodir teman-teman yang ada di Yogya.
“Semangat, ekspektasi dan motivasi menurun, engagement panitianya yang perlu dijaga,” tambah Ernest.
2. BISA TERJADI SALAH KOMUNIKASI
Foto: Pexels
Ospek daring rentan terjadi kesalahan menangkap pesan karena terkendala jarak dan jaringan internet. Bukan cuma untuk kalangan panitia aja, tapi juga pada mahasiswa baru yang jumlahnya masif. “Ada perbedaan persepsi. Gak ketemu langsung, tuh, beda banget,” ucap Trianda.
Ernest memberikan tips supaya hal tersebut bisa diminimalisir dalam lingkup internal panitia. Caranya dengan menghadirkan program saling mengenal internal dari tim Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Prabu Unpad.
3. AKSES JARINGAN INTERNET TIDAK MERATA
Foto: Pexels
Pemerataan akses jaringan internet menjadi masalah besar. “Bagi kami, untuk mengantisipasinya dengan menganalisis kebutuhan dan ketersebaran teman-teman Gamada (Gajah Mada Muda),” ungkap Trianda.
Dengan mengetahi penyebaran mahasiswa baru, panitia dan universitas bisa memberikan perlakuan serta bantuan yang tepat bagi yang membutuhkan. Ernest juga menambahkan bahwa perlunya melakukan pengawasan kualitas terkait dengan IT, server, dan situs web kepada tim ahli. Sistem yang baik diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas.
4. BUTUH KUOTA INTERNET BESAR
Lihat Juga :
tulis komentar anda