Déjà Rêvé: Variasi Lain dari Déjà Vu, Bagaimana Bentuknya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kamu pasti sudah sering mendengar déjà vu, yaitu sebuah keadaan saat kita merasakan peristiwa yang sedang dialami saat ini pernah atau telah terjadi pada masa lalu.
Mungkin juga kamu sering mendengar atau bahkan pernah merasakandéjà vu. Tapi, apakah kamu tahu ada variasi lain dari déjà vu, yaitu déjà rêvé?
Sama seperti déjà vu, déjà rêvéadalah bentuk permainan pikiran, bedanya ialah déjà vu terjadi atas tindakan atau kegiatan yang pernah dilakukan, sedangkan déjà rêvéadalah tindakan yang seperti pernah dimimpikan .
Baca Juga: Tiga Teori dari Ilmuwan untuk Jelaskan Makna Deja vu
Dalam istilah yang diambil dari bahasa Prancis, déjà rêvé diartikan sebagai “sudah pernah dimimpikan”. Mengutip dari Treehugger , déjà rêvé adalah adegan berupa ingatan yang membuat seseorang berpikir sepertinya hal tersebut pernah ia lihat atau rasakan di dalam mimpi, lalu seperti muncul kembali dan terjadi dalam kehidupan nyata.
Foto: Getty Images
Melansir tulisan Sarah Regan dalam MBG , sebuah penelitian pada 2018 menemukan bahwa déjà rêvé berupa ingatan mimpi sebenarnya terjadi karena induksi pada stimulasi otak, yang menunjukkan otak seseorang memiliki sistem memori khusus untuk menyimpan mimpi. Sehingga layaknya seperti déjà vu, seseorang menganggapnya terjadi karena aktivitas yang terjadi pada masa lalu.
Baik déjà rêvé atau déjà vu sering tertukar. Hal ini terjadi karena seseorang berpikir apakah hal tersebut terjadi karena tindakan yang pernah dilakukan pada waktu sebelumnya ataukah pernah ia mimpikan.
Sementara itu, penelitian pada 2010 menemukan bahwa batasan antara déjà vu dan déjà rêvé terlalu tipis.Hal tersebut karena keadaan mental yang terbuka lebar terhadap pengalaman yang terjadi, antara pernah dimimpikan atau pernah benar-benar terjadi.
Foto: Getty Images
Di dalam penelitian sains, baik déjà vu ataupun déjà rêvé merupakan sebuah situasi yang terjadi bukan karena adanya aktivitas supernatural seperti merasakan kembali sebuah kejadian, melainkan sebenarnya otak sedang mengalami kesulitan dalam mengakses memori atau pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya.
Dengan memproses ingatan atau memori tentang kejadian yang telah lalu, aktivitas yang sedang terjadi yang sesungguhnya pengalaman baru, mengingatkan kembali dengan kejadian yang telah usai. Otak terus berproses dan mengingatnya kembali secara spesifik apakah hal tersebut nyata pernah terjadi atau tidak.
Seorang ahli mimpi (dream expert) doktor Leslie Ellies mengungkapkan bahwa mimpi adalah fenomena yang tidak mengikuti aturan linier ketat.
Baca Juga: Ini 5 Penyebab Kita Suka Lupa Isi Mimpi Setelah Bangun Tidur
Foto: Getty Images
Mimpi terjadi akibat ingatan campuran terkait masa lalu, kejadian saat ini, dan kemungkinan akan masa depan. Mimpi yang berkaitan dengan masa depan akibat pengaruh prekognitif seseorang lah yang disebut dengan déjà rêvé.
Déjà rêvédidukung dengan kondisi spiritual yang dimiliki seseorang. Belum banyak penelitian yang memastikan bagaimana dan mengapa bentuk mimpi tersebut bisa terjadi. Banyak orang masih menganggapnya tidak wajar, bahkan dalam sains pun tindakan yang berkaitan dengan spiritual tidak diakui karena dianggap terkait dengan pengaruh supernatural .
Ada pula bentuk déjà rêvé lainnya, yang bukan menempatkan mimpi seperti sebuah prediksi, melainkan mimpi tersebut seperti berulang kembali.Déjà rêvé jenis ini membuat seseorang terus mengulangi mimpi yang sama, dan membuatnya terasa lebih akrab.
Vanessa Ashriana
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @vanessaashriana
Mungkin juga kamu sering mendengar atau bahkan pernah merasakandéjà vu. Tapi, apakah kamu tahu ada variasi lain dari déjà vu, yaitu déjà rêvé?
Sama seperti déjà vu, déjà rêvéadalah bentuk permainan pikiran, bedanya ialah déjà vu terjadi atas tindakan atau kegiatan yang pernah dilakukan, sedangkan déjà rêvéadalah tindakan yang seperti pernah dimimpikan .
Baca Juga: Tiga Teori dari Ilmuwan untuk Jelaskan Makna Deja vu
Dalam istilah yang diambil dari bahasa Prancis, déjà rêvé diartikan sebagai “sudah pernah dimimpikan”. Mengutip dari Treehugger , déjà rêvé adalah adegan berupa ingatan yang membuat seseorang berpikir sepertinya hal tersebut pernah ia lihat atau rasakan di dalam mimpi, lalu seperti muncul kembali dan terjadi dalam kehidupan nyata.
Foto: Getty Images
Melansir tulisan Sarah Regan dalam MBG , sebuah penelitian pada 2018 menemukan bahwa déjà rêvé berupa ingatan mimpi sebenarnya terjadi karena induksi pada stimulasi otak, yang menunjukkan otak seseorang memiliki sistem memori khusus untuk menyimpan mimpi. Sehingga layaknya seperti déjà vu, seseorang menganggapnya terjadi karena aktivitas yang terjadi pada masa lalu.
Baik déjà rêvé atau déjà vu sering tertukar. Hal ini terjadi karena seseorang berpikir apakah hal tersebut terjadi karena tindakan yang pernah dilakukan pada waktu sebelumnya ataukah pernah ia mimpikan.
Sementara itu, penelitian pada 2010 menemukan bahwa batasan antara déjà vu dan déjà rêvé terlalu tipis.Hal tersebut karena keadaan mental yang terbuka lebar terhadap pengalaman yang terjadi, antara pernah dimimpikan atau pernah benar-benar terjadi.
Foto: Getty Images
Di dalam penelitian sains, baik déjà vu ataupun déjà rêvé merupakan sebuah situasi yang terjadi bukan karena adanya aktivitas supernatural seperti merasakan kembali sebuah kejadian, melainkan sebenarnya otak sedang mengalami kesulitan dalam mengakses memori atau pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya.
Dengan memproses ingatan atau memori tentang kejadian yang telah lalu, aktivitas yang sedang terjadi yang sesungguhnya pengalaman baru, mengingatkan kembali dengan kejadian yang telah usai. Otak terus berproses dan mengingatnya kembali secara spesifik apakah hal tersebut nyata pernah terjadi atau tidak.
Seorang ahli mimpi (dream expert) doktor Leslie Ellies mengungkapkan bahwa mimpi adalah fenomena yang tidak mengikuti aturan linier ketat.
Baca Juga: Ini 5 Penyebab Kita Suka Lupa Isi Mimpi Setelah Bangun Tidur
Foto: Getty Images
Mimpi terjadi akibat ingatan campuran terkait masa lalu, kejadian saat ini, dan kemungkinan akan masa depan. Mimpi yang berkaitan dengan masa depan akibat pengaruh prekognitif seseorang lah yang disebut dengan déjà rêvé.
Déjà rêvédidukung dengan kondisi spiritual yang dimiliki seseorang. Belum banyak penelitian yang memastikan bagaimana dan mengapa bentuk mimpi tersebut bisa terjadi. Banyak orang masih menganggapnya tidak wajar, bahkan dalam sains pun tindakan yang berkaitan dengan spiritual tidak diakui karena dianggap terkait dengan pengaruh supernatural .
Ada pula bentuk déjà rêvé lainnya, yang bukan menempatkan mimpi seperti sebuah prediksi, melainkan mimpi tersebut seperti berulang kembali.Déjà rêvé jenis ini membuat seseorang terus mengulangi mimpi yang sama, dan membuatnya terasa lebih akrab.
Vanessa Ashriana
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @vanessaashriana
(ita)